NFT art dikatakan sebagai langkah terbesar yang ditempuh manusia dalam dunia aset kripto. Mengapa begitu? Karena dengan NFT art para seniman bisa menjangkau audiens lebih luas dan melindungi karya dari segala bentuk pembajakan juga penipuan.
Jadi, NFT art ini bisa disebut sebagai bentuk digital dari sebuah karya seni yang dibuat oleh seniman. Kehadiran NFT ini sangat membantu seniman dalam menjual karya tanpa mesti repot memikirkan medium ataupun pihak ketiga. Ini secara langsung menciptakan efisiensi di pasar untuk karya seni.
Banyak juga yang beranggapan bahwa kehadiran NFT art bisa memperbaiki proses bisnis. Kok bisa?
Begini, sebuah token NFT itu bisa digunakan dalam mewakili sebuah botol anggur, misalnya. Nah, ini akan memudahkan berbagai pihak di dalam rantai distribusi pembuatan botol anggur untuk bisa berinteraksi satu sama lain.
Dari contoh tersebut bisa kita lihat bahwa NFT sangat membantu para pebisnis untuk saling mengenal secara langsung dengan pemasoknya juga di dalam alur pemasaran.
Contoh lain dari kemudahan NFT art adalah pembuatan paspor. Apabila ke depannya paspor fisik bisa diwakilkan dengan sebuah token NFT, ini akan memudahkan proses masuk-keluar imigrasi di berbagai pintu perbatasan. Prosesnya akan semakin cepat.
Ya, NFT dianggap bisa digunakan secara efisien di dalam manajemen identitas. Ini dikarenakan sifat token NFT yang sangat unik dan tidak bisa digantikan. Inilah yang memudahkan ketika diaplikasikan ke dalam aktivitas sipil seperti pembuatan paspor di atas.
Tapi, yang paling menarik adalah NFT bisa membuat potensi munculnya pasar ekonomi dan juga sebuah bentuk investasi yang baru. Token NFT ini akan mewakili berbagai benda unik dan tidak dimiliki orang lain. Ya, inilah yang akan menciptakan pasar ekonomi baru karena banyak orang yang menyukai sebuah benda yang langka dan menghargai sebuah ekskusifitas.
Melihat kelebihan NFT art di atas, coba kita sedikit flashback ke belakang, bagaimana awal mula munculnya token ini.
Daftar Isi
Awal Mula NFT Art
Publik semakin mengenal NFT art ketika CEO Twitter menjual cuitan pertamanya senilai 1.630.58 ether, jika dikonversi ke rupiah setara dengan Rp41,8 miliar.
Ternyata NFT art sudah muncul sejak tahun 2014. Di tahun tersebut, Monegraph adalah platform digital pertama yang memungkinkan berbagai karya seni dengan berbekal kode unik untuk mulai dipasarkan di jaringan blockchain.
Itulah awal mula para seniman bisa menjual karya seni dengan kode unik NFT dan dibayar dengan mata uang kripto.
Di tahun 2016, ada Rare Pape yang hadir di dunia NFT art. Platform ini menggunakan jaringan blockchain yang bernama Counterparty. Lalu apa yang dijual di Rare Pape? Meme langka ala Pepe! Yes, sebuah meme dijual dalam bentuk NFT art. Dan untuk penjualan meme dibayar dengan ethereum. Hebat bukan?
Lalu, di tahun 2018, sebuah festival yang khusus ditujukan untuk berbagai seni digital langka dan seni kripto. Festival ini diselenggarakan oleh Rare Art Fest di New York. Di festival ini, NFT Ethereum Homer Pepe laku dijual dengan harga US$ 39.200. Angka yang fantastis!
Dari waktu ke waktu, makin banyak cerita sukses tentang penjualan seni kripto. Yang paling menggemparkan adalah ketika seniman digital Beeple menjual kolase karyanya dengan harga US$ 3,5 juta!
Lalu, bagaimana jika ingin membuat NFT art? Berikut ini langkahnya.
Cara Membuat NFT Art
NFT atau non fungible token bisa dibuat dalam langkah sederhana berikut.
Buatlah karya seni
Buatlah karya seni yang kamu inginkan. Jadi, NFT ini awalnya dikenal dengan digital art dalam bentuk GIF, video dengan musik atau tidak, musik, essay, meme dan lain sebagainya.
Tokenisasi
NFT ini adalah sebuah token. Jadi, token NFT akan dianggap sebagai digital link yang nantinya akan menghubungkan kita ke karya seni yang dibuat. Token ini ada di jaringan blockchain. Nah, saat kita melakukan tokenisasi untuk karya seni digital, secara langsung kita telah menghubungkan karya tersebut ke blockchain. Ini akan menunjukkan kepemilikan atas karya seni yang kita buat.
Di NFT art, jaringan blockchain yang umum digunakan adalah Ethereum.
Menjualnya
Ketika kamu sudah membuat NFT art maka langkah selanjutnya adalah menjualnya. Untuk menjual NFT, kamu perlu tahu berbagai marketplace yang digunakan dalam menjual NFT.
Untuk penjualannya sendiri, NFT digemari oleh para seniman karena belum ada aturan khusus yang mengikat tentang bentuk karya seni apa saja yang bisa dijadikan token lalu diubah ke bentuk NFT art. Jadi, masyarakat memiliki kebebasan penuh dalam menjual berbagai karya seni miliknya.
Tertarik mau menjual NFT? Berikut ini top marketplace yang bisa kamu gunakan untuk menjual NFT art.
5 Top Marketplace untuk Menjual NFT Art
OpenSea
OpenSea merupakan marketplace NFT yang terbesar di dunia. Di platform ini ,mereka menawarkan berbagai bentuk NFT, mulai dari seni digital, item koleksi gim, hingga kartu perdagangan olahraga.
Hingga saat ini, kurang lebih empat juta produk yang tersedia di OpenSea. Dan yang paling terkenal adalah karya seniman Beeple.
Tertarik membuat NFT di OpenSea? Well, kamu mesti punya wallet ethereum lebih dulu. Setelahnya, kamu bisa membuat NFT art dengan menekan tombol create, lalu unggah karya seni yang kamu miliki.
Mintable
Platform Mintable sangat terkenal di kalangan seniman karena mereka menawarkan kemudahan dalam menjual NFT. Adapun produk di Mintable pun beragam. Mulai dari musik, file PDF, seni digital juga file lain yang dibuat oleh kreator.
Mintable merupakan platform dengan basis web. Petunjuk yang diberikan Mintabel sangat detail, jadi ini pun memudahkan proses penjualan NFT dalam bentuk sebuah token ERC-721. Kelebihan lain adalah pengguna bisa langsung mengelola NFT art melalui wallet.
SuperRare
Platform SuperRare memungkinkan para seniman digital untuk bisa membuat cryptoart lalu dijual dalam bentuk NFT. Untuk bisa bergabung di SuperRare, kamu mesti melalui seleksi oleh tim kurator. Apabila lolos, kamu hanya bisa mengunggah karya seni secara tunggal, tidak dalam bentuk koleksi ya.
Untuk seniman yang pertama kali menjual karya melalui SuperRare akan mendapatkan pendapatan sebesar 85% dari penjualan. Untuk selanjutnya, besaran pendapatan pun akan berubah. Dan setiap kali karya seni tersebut diperdagangkan terus di pasar, kamu akan mendapatkan royalti senilai 10% dari harga jual.
Async Art
Platform ini dikhususkan bagi para seniman. Jadi, yang ingin menjadi bagian dari Async Art harus melalui seleksi oleh tim kurator. Di platform ini, seniman yang lolos seleksi akan mendapatkan pendapatan sebesar 90% atas penjualan NFT art dan 10% ke platform.
Kelebihan Async Art adalah seniman bisa membuat cryptoart secara otomatis melalui fitur Layer dan Master. Layer ini bisa diubah sesuai keinginan dari para seniman, contohnya mengikuti waktu atau cuaca. Sedangkan master ini berarti gambar utama dari NFT art yang akan dilengkapi token.
Rarible
Di platform Rarible, seniman bisa menjual NFT art dalam bentuk koleksi maupun tunggal. Yang menjadi keunikan dari Rarible adalah mereka memiliki sebuah native token dengan nama RARI. Jadi, pengguna platform ini bisa ikut serta di dalam perubahan dari protokol Rarible. Siapa pun bisa mendaftar tanpa mesti menunggu seleksi oleh tim.
Rarible juga menyediakan domain khusus Ethereum Name Service (ENS). Jadi, domain ini digunakan sebagai bentuk alamat Ethereum, baik dalam menerima atau mengirim ETH.
Kelebihan lain dari Rarible adalah NFT yang dibuat di platform ini bisa dikelola melalui OpenSea. Ada sistem royalti lintas platform yang dari waktu ke waktu masih dikembangkan.
Hadirnya marketplace NFT ini membuat para seniman memiliki wadah untuk bisa lebih berkreasi dan mudah untuk menjual karyanya. Kelebihan NFT ini juga, kamu bisa mengadakan charity, yang dilakukan dengan cara pelelangan karya secara digital melalui marketplace tersebut. Nantinya keuntungan yang diperoleh akan disumbangkan.
So, kamu memiliki karya seni? Yuk, saatnya diubah ke dalam bentuk NFT art dan dijual ke berbagai marketplace di atas agar bisa menjangkau audiens dan pasar yang lebih luas. Semangat selalu untuk terus berkarya!