Kenalan dengan Solana: Aset Kripto yang Belakangan Meroket Tajam

Kenalan dengan Solana: Aset Kripto yang Belakangan Meroket Tajam

Belakangan, dunia kripto kedatangan aset baru yang nilainya mengalami kenaikan tajam. Bahkan aset ini diberi julukan ‘calon pembunuh ethereum’. Aset apakah itu? Tak lain dan tak bukan, ia adalah solana.

Kenaikan yang drastis membuat aset ini diminati investor dan trader. Pasalnya, pada 9 September 2021 lalu, harga solana sempat menyentuh rekor tertinggi, yaitu di kisaran 214,96 dollar AS per keping.

Rug Pull: Apa yang Mesti Diketahui?

Daftar Isi

Lahirnya Solana

Anatoly Yakovenko mendirikan platform Solana pada tahun 2017. Sebelum mendirikan Solana, ia bekerja di Qualcomm. Pengalamannya dalam hal algoritme kompresi cukup melimpah dari pekerjaannya di Dropbox sebagai software engineer.

Pengembangan Solana ini tak dibuatnya sendiri. Ia melakukannya bersama Eric Williams dan Greg Fitzgerald. Mereka menciptakan Solana dengan tujuan untuk menangani masalah throughput tradisional yang ada di blockchain Bitcoin dan Ethereum. Dari Solana, diharapkan kemudian ada protokol yang kuat dan terdistribusi sehingga memungkinkan skalabilitas lebih besar. Saat ini tim tersebut didukung oleh organisasi top di dunia, termasuk Apple, Qualcomm, Intel, Google, Microsoft, Twitter, Dropbox, dan lainnya.

Dampak yang diciptakan Solana juga menarik perhatian banyak investor, yang meliputi Multicoin Capital, Foundation Capital, SLOW Capital, CMCC Global, Abstract Ventures, dan masih banyak lagi.

Kenalan dengan Solana: Aset Kripto yang Belakangan Meroket Tajam

Tapi, Apa Itu Solana?

Solana adalah blockchain dan cryptocurrencies generasi keempat yang memanfaatkan infrastruktur terbuka untuk memberikan skalabilitas yang lebih besar. Salah satu aset blockchain ini menggunakan skala web dengan aplikasi dan pasar yang aman, cepat, scalable, dan terdesentralisasi.

Solana bersifat open source, yang memungkinkan proyek ini menggunakan teknologi terbaru untuk menciptakan daya pada DApps di generasi selanjutnya. Adapun native token solana yaitu SOL yang digunakan untuk transaksi dan staking.

Baca juga:  Tokenisasi: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Hingga Keunggulan dan Kelemahannya

Saat ini sistem Solana mendukung 50.000 TPS (Transaksi per detik) sekaligus waktu blok 400ms. Tujuan pengembangan dari perangkat lunak Solana adalah untuk menunjukkan bahwa ada kemungkinan serangkaian algoritme perangkat lunak yang menggunakan kombinasi untuk membuat blockchain.

Dengan begitu, transaksi mampu untuk menskalakan secara proporsional dengan jaringan bandwidth yang memenuhi semua properti blockchain. Dukungan sistem bahkan mampu mencapai batas atas 710.000 TPS di jaringan gigabit standar termasuk 28,4 juta tps di jaringan 40 gigabit.

Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Keunggulan yang Ditawarkan Solana

Sangat mudah untuk melihat manfaat dari Solana. Terutama terkait skalabilitas ini membuat Solana menjadi blockchain yang lebih baik untuk Dapps seperti DEX dan protokol staking. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang diperoleh jika bergabung dengan jaringan Solana.

  • Kamu dapat melakukan transaksi global dalam hitungan detik untuk sebagian kecil dari biaya cryptocurrency paling populer. Sistem Solana tidak memiliki kontrol terpusat atas jaringan, sehingga minim penghentian, pemblokiran, dan lainnya.
  • Sebagai blockchain staking yang didelegasikan, pengguna mendapatkan beberapa keuntungan besar. Pertama, siapa pun dapat memperoleh penghasilan pasif dengan staking SOL mereka di jaringan. Protokol staking terus mendapatkan popularitas di pasar karena lebih mudah dipelajari oleh pengguna baru, dan memberikan imbalan yang lebih stabil jika dibandingkan dengan perdagangan.
Apa Itu Copy Trading Crypto?

Bagaimana Solana Bekerja?

Berikut ini merupakan alur tahapan dalam sistem jaringan pada solona coin

  • Input transaksi ke Leader
  • Pemimpin akan mengurutkan pesan dan memesan secara efisien sehingga dapat diproses oleh node lain
  • Pemimpin kemudian mengeksekusi transaksi pada status saat ini yang disimpan di RAM
  • Leader kemudian akan memublikasikan transaksi dan tanda tangan status final ke Verifier (node ​​replikasi)
  • Pihak yang melakukan verifikasi kemudian akan melakukan transaksi yang sama pada salinan negara bagian mereka dan menerbitkan tanda tangan negara bagian mereka jika menerima konfirmasi
  • Konfirmasi yang diterbitkan kemudian akan berfungsi sebagai suara untuk algoritme konsensus
DeFi Adalah Aset Kripto Bidang Keuangan, Apa yang Perlu Kamu Tahu?

Inovasi Utama yang Diusung Solana Coin

Inilah yang menjadi pembeda antara aset solana dengan yang lainnya.

Baca juga:  Polkadot Adalah Awal Mula Era Blockchain Baru? Ini Faktanya!

Proof-of-History (PoH)

PoH akan menciptakan efisiensi dan throughput yang semakin tinggi dalam jaringan solana. Dengan begitu, segala catatan peristiwa atau transaksi mampu dilacak dengan mudah oleh sistem berdasarkan urutan transaksi.

Tower BFT

Tower BFT dibuat untuk mengoptimalkan pemanfaatan jam yang disinkronisasi. Sebagai informasi, tower BFT ini serupa dengan PBFT (Practical Byzantine Fault Tolerance) yang menggunakan PoH untuk jam kriptografi. Hal ini berguna untuk proses mencapai konsensus dengan mudah tanpa harus mengirimkan pesan ke luar dan latensi transaksi.

Turbine

Protokol yang dimiliki Turbin membuat pengiriman data ke node blockchain lebih mudah dengan memecahnya menjadi paket terkecil. Dengan begitu, Solana mampu memecahkan masalah bandwith sekaligus meningkatkan kapasitas untuk membuat transaksi lebih cepat.

Gulf Stream

Peran penting dari protokol Gulf Stream ini yaitu mendorong cache transaksi ke tepi jaringan. Dengan demikian, validator dapat menyelesaikan transaksi sebelumnya, mengurangi waktu konfirmasi, mengganti leader lebih cepat, hingga mengurangi tekanan memori validator terkait transaksi yang belum dikonfirmasi.

Inilah yang membuat Solana dapat mendorong 50.000 TPS.

Sealevel

Mesin Sealevel ini dapat melakukan proses transaksi paralel hiper di skala horizontal untuk seluruh GPU maupun SSD. Sealevel membuat Solana memiliki runtime yang efisien sehingga transaksi dapat berjalan beriringan dari blockchain.

Pipeline

Proses pipelining membantu aliran data input ke perangkat keras berbeda. Mekanismenya membuat informasi transaksi mendapat validasi cepat dan direplikasi untuk semua node pada jaringan.

Cloudbreak

Skalabilitas jaringan Solana akan tercapai dengan menggunakan Cloudbreak. Hal ini karena cloudbreak mengoptimalisasi struktur data yang digunakan untuk membaca dan menulis beriringan dalam jaringan.

Archivers

Penyimpanan data Solana yang diturunkan dari validator ke jaringan node merupakan pengarsip. Ini digunakan untuk memastikan penyimpanan data dengan tepat dan rutin diperiksa.

Baca juga:  Legalitas Mata Uang Kripto Diprotes Rakyat El Salvador: Ini 5 Fakta Menariknya

Solana melonjak naik karena keunggulan yang dapat memecahkan masalah tradisional dalam blockchain sebelumnya. Bahkan aset ini memiliki struktur baru yang membuat transaksi dan algoritma konsensus lebih efisien. Tak heran jika solana merupakan saingan berat untuk Bitcoin dan Ethereum.

Jadi, gimana dengan kamu? Sudah koleksi Solana juga?