4 Kategori dan Jenis Cryptocurrencies yang Perlu Kamu Tahu

4 Kategori dan Jenis Cryptocurrencies yang Perlu Kamu Tahu

Orang-orang berinvestasi dalam cryptocurrencies karena berbagai alasan dan tujuan tersendiri. Dalam hal investasi, tujuan keuangan adalah yang terpenting untuk ditentukan sejak awal agar pengelolaannya lebih optimal.

Setelah tujuan keuangan telah ditentukan, saatnya kamu memutuskan jenis aset apa yang nantinya akan kamu investasikan. Seperti yang kita tahu, jagat cryptocurrencies sangat luas. Ada banyak jenis yang saat ini bermunculan dengan berbagai karakteristiknya tersendiri.

Namun, yang menjadi kesamaan karakteristik setiap jenis crypto adalah semua mengacu pada mata uang digital yang diamankan dengan kriptografi yang memungkinkan transaksi lebih terpercaya. Blockchain adalah teknologi yang mendasarinya, berfungsi sebagai ‘buku besar’ atau catatan transaksi yang dilakukan.

Ribuan aset kripto kini beredar, seperti Bitcoin, Ether, Litecoin, Solana, Polkadot, dan lainnya. Masing-masing dirancang oleh pengembang yang brilian, biasanya dimaksudkan untuk berjalan sebagai sistem terdesentralisasi sehingga tidak ada satu entitas pun yang dapat mengontrolnya.

Tentunya setiap aset tersebut memiliki karakteristik bahkan kegunaan yang berbeda. Tak heran, jika terdapat kategorisasi dalam cryptocurrencies yang didasarkan pada nilai guna tiap koin. Kategori dan jenis ini penting diketahui investor agar dapat memilih aset andalan sesuai tujuan keuangan.

Nah, sebelum mengetahui jenis dan kategori, yuk kenalan dengan karakteristik dari cryptocurrencies.

Trading Bot Crypto: Apa yang Perlu Diketahui?

Daftar Isi

5 Karakteristik Cryptocurrencies

Cryptocurrencies merupakan mata uang digital yang yang berfungsi untuk berbagai transaksi untuk mendapatkan barang-barang digital seperti belanja online, in-game purchases, atau beli jenis cryptocurrency lainnya.

Ciri khas utama di mata uang satu ini yaitu bentuknya yang tak berwujud, dan oleh karenanya disebut digital. Tak hanya itu, ada beberapa karakteristik cryptocurrency yang dapat membantu kamu lebih memahami penggunaan alat transaksi ini.

Digital

Mata uang seperti rupiah, dolar, poundsterling, dan lainnya tersedia dalam bentuk lembar dan koin. Crypto merupakan mata uang digital yang tidak memiliki wujud fisik yang dapat dipegang. Maka tak heran jika dalam seluruh proses, transaksi dilakukan secara digital menggunakan jaringan.

Baca juga:  6 Top Stablecoin List Saat Ini dan Mengapa Meresahkan Pemerintah?

Global

Crypto bersifat global yang artinya tidak berpengaruh pada kurs mata uang. Di setiap negara, nilai uang ini sama dan tidak akan berubah jika kamu melakukan transaksi di beda negara sekalipun.

Peer to peer

Setiap transaksi crypto bersifat peer to peer. Apa maksudnya? Artinya ini adalah transaksi yang terjadi antar individu yang dilakukan secara online. ‘Peer’ dalam bahasa indonesia artinya rekan.

Terenkripsi

Transaksi jual beli di pasar atau secara langsung pastinya akan mengungkap identitas kedua belah pihak antara pembeli dan penjual. Pun jika kamu belanja di e-commerce, penjual setidaknya mengetahui identitas kamu berupa nama, email, dan nomor telepon.

Berbeda dengan crypto yang terenkripsi artinya pengguna tidak bisa melihat identitas satu sama lain saat melakukan transaksi. Setiap pengguna punya kode yang akan membuat nama asli tidak terungkap.

Terdesentralisasi

Karakteristik ini menjelaskan bahwa crypto memiliki akses yang fleksibel, tidak melibatkan bank maupun entitas mana pun. Jadi, setiap penggunanya bertanggung jawab terhadap aset masing-masing.

Truthless

Mata uang kripto memiliki karakter truthless, artinya setiap transaksi yang dilakukan, sebaiknya pengguna “tidak mempercayai siapa pun” dalam sistemnya.

4 Kategori dan Jenis Cryptocurrencies yang Perlu Kamu Tahu

Kategori dan Jenis Cryptocurrency

Telah disebutkan sebelumnya, cryptocurrencies saat ini dibagi ke dalam kategori yang berbeda disusun berdasarkan manfaat dan nilai kegunaan tiap aset. Lalu apa saja kategori dan jenis kripto saat ini?

1. Store of Value (Penyimpan Kekayaan)

Jenis aset kripto dalam kategori ini misalnya Bitcoin atau Bitcoin Cash. Jenis aset ini disebut dapat membuat konsumennya mempertahankan nilai kekayaan, mengalahkan uang tunai dan emas. Bukan tanpa alasan, sifat aset kripto ini serupa uang fiat dan suplai uang termasuk langka.

Baca juga:  Mengenal Polkadot Coin: Bisa Jadi Alternatif Menguntungkan selain Bitcoin

Adapun keunggulan jenis mata uang kripto ini yaitu ada pada keamanan penyimpanan dari instrumen investasi lainnya. Kemudian suplai yang langka sehingga harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

2. Digital Currencies (Mata Uang Digital)

Kategori ini diisi oleh jenis-jenis mata uang kripto yang dikembangkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan harian. Contoh aset kripto jenis ini adalah Litecoin, Dash, Monero, atau Zcash.

Cukup berbeda dengan kategori penyimpan kekayaan, kripto jenis ini tidak fokus pada daya beli konsumen untuk jangka waktu yang panjang. Adapun keuntungan jenis kripto ini yaitu biaya transaksi lebih hemat dibandingkan dengan kartu kredit Visa atau Mastercard. Jenis-jenis aset kripto ini menjaga privasi penggunanya dengan baik.

5 Cryptocurrency yang Booming Tahun 2021 Q2 dan Perlu Masuk dalam Watchlist

3. Utility Coins (Koin Utilitas)

Koin utilitas pun memiliki kegunaan yang serupa, yaitu sebagai alat pembayaran barang atau jasa di jaringan tertentu. Beberapa aset yang masuk kategori ini yaitu Ethereum, Binance Coin, Cardano, hingga Polkadot.

Pengembang aset dalam kategori ini berusaha meningkatkan jaringan blockchain dengan teknologi mutakhir atau smart contract agar koin mereka semakin memiliki nilai yang tinggi. Dengan demikian, konsumen tidak ragu untuk mengandalkan sistem jaringan kripto mereka.

Menariknya, koin utilitas tak memiliki batasan suplai yang mana berbeda dengan bitcoin hanya sebanyak 21 juta koin saja. Namun, ini justru membuat jenis cryptocurrency lebih rentan saat kondisi inflasi yang dapat menyebabkan devaluasi koin.

4. Meme Coins (Koin Meme)

Belakangan, eksistensi koin ini meningkat tajam, termasuk Dogecoin dan Shiba Inu. Seperti namanya, koin ini adalah candaan berupa meme yang tersebar di dunia maya. Jenis aset ini beroperasi dengan blockchain tersendiri.

Namun, keberadaannya masih banyak diragukan karena nilai kegunaan dan manfaat utamanya masih belum jelas. Hal ini sepertinya tak terlalu dipermasalahkan karena popularitas dan nilai yang belakangan meroket tinggi.

Baca juga:  USDT: Sejarah, Risiko, Untung, Bagaimana Cara Membelinya

Nah, itu dia beberapa kategori dan jenis cryptocurrencies yang perlu kamu tahu sebagai pemula, berikut karakteristik dari crypto itu sendiri.

Mau berinvestasi atau trading crypto, ada baiknya kamu memang mulai dari hal-hal mendasar seperti ini dulu, agar kemudian kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai cara kerja dari sistem ini.

Mau lanjut belajar yang lain? Ada banyak artikel bermanfaat di blog ini, kamu boleh baca-baca semuanya agar pengetahuanmu mengenai cryptocurrencies lebih mendalam.