Apa Itu Uniswap? Kenalan, yuk!

Apa Itu Uniswap? Kenalan, yuk!

Perkembangan kripto yang luar biasa tak lepas dari pertumbuhan berbagai aplikasi, termasuk aplikasi decentralized finance, alias DeFi, di jaringan blockchain Ethereum. Ada banyak aplikasi yang dikembangkan, termasuk Uniswap.

Uniswap merupakan aplikasi DeFi exchange untuk fasilitas pertukaran ETH dan token ERC-20 sebagai token yang paling sering dimanfaatkan di blockchain Ethereum. September 2020, Uniswap meluncurkan UNI, governance token yang memberikan hak voting bagi pemegangnya dalam perubahan protokol Uniswap, sehingga platform tetap pada sifat terdesentralisasinya. Tak butuh waktu lama, di Juli 2022, UNI menjadi token DeFi dengan market cap terbesar, dengan nilai USD 8.6 miliar.

Apa sih Uniswap itu? Mengapa populer? Mengapa sempat diburu oleh banyak sekali pemerhati pasar kripto? Apa keunggulannya?

Yuk, ikuti artikel ini sampai selesai ya.

Berkenalan dengan Hayden Adams, Pendiri Uniswap yang Populer di Dunia Kripto

Apa Itu Uniswap?

Adalah Hayden Adams, lulusan dengan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Stony Brook University AS tahun 2016, yang setelah lulus bekerja sebagai engineer di Siemens, dan kemudian menciptakan Uniswap di tahun 2018.

Mimpinya adalah membuat protokol melalui jaringan blockchain Ethereum, proyek kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua yang didirikan oleh Vitalik Buterin. Dengan dikembangkan di jaringan ini, aplikasi ini pun dimungkinkan untuk kompatibel dengan infrastruktur ERC-20 mana pun, termasuk berbagai layanan crypto wallet seperti MetaMask.

Sebagai aplikasi decentralized exchange, Uniswap akan mampu menjadi fasilitator pertukaran ETH dan token ERC-20, dan dapat dimanfaatkan untuk bertransaksi token oleh pengguna tanpa ada biaya platform ataupun perantara. Uniswap juga punya keunggulan untuk dapat mencocokkan harga yang ditentukan oleh pembeli dan penjual saat melakukan trading, karena aplikasi ini memiliki algoritme yang sederhana, token pool, dan juga ETH yang dapat mendukungnya.

Baca juga:  Stablecoin dalam Cryptocurrency: Apa Itu dan Mengapa Harganya Bisa Stabil?

Selain itu, Uniswap juga merupakan open source, yang memungkinkan siapa saja dapat menggunakan kode untuk membuat decentralized exchange sendiri-sendiri. Bahkan bisa dan gratis juga loh kalau mau membuat daftar token melalui exchange tersebut.

Tak ada proses listing dalam hal ini, karena protokolnya terdesentralisasi. Prinsipnya, token ERC-20 dapat dirilis selama pool likuiditas tersedia. Karena itu, tidak ada beban listing di Uniswap, sehingga bisa dikatakan sebagai public domain.

Uniswap v3 juga telah diluncurkan Mei 2021, yang merupakan pengkinian dari versi sebelumnya. Dalam versi lanjutan ini, liquidity provider diberi kuasa lebih banyak untuk menentukan harga aset yang hendak disetorkan, dan memberikan kompensasi yang lebih adil sesuai tingkat risikonya. Dengan begini, liquidity provider akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Cara Kerja Uniswap

Di dunia trading, dikenal centralized exchange yang memungkinkan pembeli dan penjual terhubung melalui perantara yang biasanya berupa perusahaan. Dengan adanya perantara, user diharuskan untuk menyetorkan dulu dana ataupun aset mereka pada perantara, baru diteruskan ke satu sama lain.

Uniswap dengan sistem decentralized-nya memungkinkan transaksi antara pembeli dan penjual bisa terjadi tanpa perantara. Otomatisasi yang dilakukan oleh aplikasi ini memanfaatkan teknologi smart contract blockchain Ethereum, yang memungkinkan siapa saja trading token ERC-20. Misalnya saja seperti mata uang kripto BNB, LINK, DAI, atau USDT, tanpa harus menitipkan atau menyetorkan dulu aset mereka pada pihak lain.

Sistem yang digunakan oleh Uniswap bernama Automated Market Maker, atau AMM. Dengan sistem ini, kebutuhan trader menjadi terjembatani dengan baik, dan Uniswap berperan sebagai liquidity provider atau penyedia aset. Skema dari Pintu ini bisa menjadi ilustrasi yang bagus.

Sumber: Pintu

Faktanya, siapa pun sebenarnya bisa berperan sebagai liquidity provider. Caranya adalah dengan melakukan deposit token ke dalam liquidity pool. Klau dalam skema di atas Uniswap Pool, dan kamu lihat ada token A dan token B. Masukkan jumlah token yang ingin didepositkan pertama, dan kemudian pool akan menghitung token kedua yang bernilai sama dengan token pertama. Kedua token yang masuk ke dalam liquidity pooll akan digunakan jika ada pengguna yang ingin trading token A dan B. Kamu sebagai penyedia likuiditas akan mendapatkan token A-B yang merepresentasikan kepemilikan atas aset dalam pool. Jika ingin menarik kembali asetmu dari pool, kamu bisa menggunakan token ini.

Baca juga:  Kategori dan Jenis Mata Uang Kripto yang Perlu Kamu Tahu

Uniswap menggunakan formula tertentu untuk menjaga likuiditas ini agar tetap stabil. Dari setiap transaksi yang terjadi, akan ada biaya yang dikenakan yang nantinya akan masuk ke dalam cadangan likuiditas ini, sehingga jumlah token dalam liquidity pool tetap terjaga.

Ada insentif yang diterima oleh siapa pun yang menjadi liquidity provider ini, yang merupakan bagian dari biaya yang ditarik dari trader untuk melakukan transaksi. Besarnya setara dengan proporsi jumlah token yang disimpan dalam liquidity pool.

Apa Itu Uniswap? Kenalan, yuk!

Token UNI dari Uniswap

Seperti yang sudah sempat disebutkan sebelumnya, UNI merupakan governance token untuk Uniswap. Sebagian telah diturunkan sebagai airdrop untuk para pengguna awal aplikasi ini September 2020.

Saat artikel ini ditulis, UNI berada di urutan ke-19 daftar cryptocurrency dengan kapitalisasi terbesar, dengan market cap sebesar USD 4.5 miliar, dan diperjualbelikan dengan harga USD 6.13.

Untuk bisa membeli UNI, kamu perlu dompet Ethereum. Cara untuk mendapatkannya:

  • Download aplikasi Ethereum wallet, pilih yang paling mudah: di smartphone. Ada Jaxx, Coinbase, Indodax, dan sebagainya.
  • Setelah terunduh dengan baik, buka aplikasinya, lalu pilih menu untuk membuat dompet baru.
  • Biasanya, kamu kemudian akan diminta untuk membuat kata sandi. Buatlah yang kuat ya, dengan mengombinasikan huruf, angka, dan simbol.
  • Unduh keystore untuk mendapatkan private key yang akan digunakan setiap kali hendak membuka dompet. Simpan keystore di tempat yang aman, lalu lanjutkan.
  • Catat dan simpan private key dengan aman.
  • Dompet Ethereum sudah bisa digunakan.

Nah, itu dia cerita singkat mengenai Uniswap. Gimana? Apakah kamu juga sudah menggunakan decentralized exchange ini untuk trading? Atau, mungkin kamu tertarik untuk bergabung sebagai liquidity provider?

Semoga artikel ini bisa menambah pemahamanmu ya.

Baca juga:  Stablecoin adalah Aset Kripto Teraman: Betul atau Salah?