Celsius Network: Biang Kerok Jatuhnya Cryptocurrency (?)

Celsius Network: Biang Kerok Jatuhnya Cryptocurrency (?)

Bulan Juni 2022 lalu, pasar cryptocurrency kembali mengalami crash untuk kesekian kalinya di sepanjang paruh pertama tahun ini. Hal ini merupakan buntut dari krisis likuiditas yang dialami oleh Celsius Network, yang dikatakan mirip dengan kasus bank run.

Lalu, siapa itu Celsius Network? Mengapa sampai bisa membuat pasar kripto gonjang-ganjing seperti ini?

Sumber: The Wall Street Journal

Daftar Isi

Tentang Celsius Network

Celsius Network diluncurkan Juni 2018, diciptakan oleh Alex Mashinsky dan Daniel Leon yang sudah mengerjakan proyek ini sejak 2017.

Mashinsky bukan orang baru dalam soal pengembangan teknologi internet. Ia sudah lama bekerja di Voice Over Internet Protocol (VOIP) sejak tahun 1990-an. Mashinsky sudah mengembangkan 7 startup dan punya 35 hak paten atas kekayaan intelektual, jauh sebelum mendirikan Celsius. Sementara Leon punya pengalaman seabrek dalam pengembangan startup. Ia pernah menjadi CEO Atlis Labs, sebuah aplikasi perekomendasi dan penemuan sosial yang cara kerjanya berdasarkan referensi pengguna secara real time.

Celsius Network adalah platform penyedia layanan keuangan digital mirip perbankan tetapi khusus untuk cryptocurrency. Celsius menawarkan imbalan atas cryptocurrency yang disetorkan oleh pengguna, sekaligus menyediakan berbagai fitur dan fasilitas ala dompet digital. Termasuk penyediaan fasilitas pinjaman berbasis kripto.

Kelebihan dan Cara Kerja Celsius

Dengan menggunakan Celsius, pengguna dapat menerima pembayaran dan bunga atas aset kripto yang dipegang. Celsius Network menggunakan algoritme Proof-of-Stake yang digunakan dengan modifikasi untuk token CEL, yang merupakan token asli Celsius dan memiliki berbagai fungsi internal dalam platformnya.

Dengan cara kerjanya ini, sebenarnya masih ada celah lemahnya keamanan platform sehingga masih memungkinkan terjadinya SIM swapping. Apalagi jika pengguna memang belum memiliki pemahaman dan punya perlindungan dengan baik.

Baca juga:  Rug Pull: Apa yang Mesti Diketahui?

Celsius memang dirancang untuk dapat mengungguli bank konvensional, dengan menawarkan berbagai jenis layanan keuangan digital yang canggih. Celsius menghimpun dana dari masyarakat investor, dan menginvestasikannya pada instrumen kripto di pasar. Termasuk juga menawarkan tingkat imbal hasil tabungan dan deposito yang jauh lebih besar—bahkan bisa sampai 18.6% per tahun, persyaratan pinjaman kripto yang lebih mudah, penyediaan asuransi di luar sektor keuangan digital, dan juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan imbal atas aset kripto yang disimpan secara algoritmis.

Dengan layanan berbasis decentralized finance, alias DeFi, tak hanya memberikan pinjaman kripto kepada pengguna individu, tetapi Celsius juga meminjamkan dana untuk pemain besar, seperti hedge fund. Bahkan Celsius juga menghapus denda dan biaya seperti halnya yang dilakukan bank konvensional.

Fitur dompet digitalnya, CelPay, bisa dimanfaatkan untuk berbagai transaksi kripto, mendukung token CEL yang juga dimanfaatkan pengguna untuk bertransaksi di dalam platformnya.

Dengan berbagai fitur dan fasilitas ini, lantas dari mana Celsius mengambil pendapatannya?

Well, FYI, Celsius Network termasuk dalam perusahaan nirlaba. Dan, untuk operasionalnya, Celsius mengambil dari margin keuntungan sebagian dari hasil pembayaran bunga, dan mengembalikan 80% kepada pengguna.

Skema pinjaman ini dipastikan keamanannya, karena didukung oleh aset dan setiap peminjam diwajibkan menyuplai lebih dari 2 kali lipat pinjaman masing-masing, dalam bentuk mata uang tujuannya.

Ini Cara Investasi Bitcoin untuk Pemula Paling Sederhana

Asal Mula Kasus Celsius

Celsius Network, yang berheadquarter di New Jersey ini, menghentikan layanan penarikan dan transfer. Alasannya, demi stabilisasi likuiditas, akibat adanya penarikan besar-besaran yang dilakukan oleh pengguna akibat jatuhnya Terra dan LUNA. Hal ini mengakibatkan nilai pasar kripto terjun bebas hingga hanya USD 400 miliar saja.

Langkah yang dilakukan oleh Celsius Network sebenarnya sudah sesuai dengan prosedur manajemen risiko. Namun, tampaknya batu sandungan Celsius sangat besar pada sisi investasi kripto yang skala besar. Ketika nilainya merosot, mereka pun tak dapat memenuhi penarikan dana pengguna yang ingin menghentikan laju kerugian yang sedang diderita akibat market crash.

Baca juga:  Mengenal Indikator RSI Crypto dan Cara Membacanya

Mashinsky sendiri menjelaskan, bahwa Celsius masih memiliki aset sebesar USD 25 miliar di bulan Oktober 2021. Jumlah aset ini lantas menurun di bulan Juni lalu, menjadi sekitar USD 11.8 miliar.

Namun, sebenarnya masalah Celsius Network telah tampak nyata sejak Desember 2021. Saat itu, Celsius diretas dan kehilangan bitcoin mencapai nilai USD 54 juta. Investasinya dalam Anchor juga kurang bagus, terutama karena Celsius menyimpan aset dalam bentuk Terra USD (UST).

Investasi Celsius dalam staked Ether, atau stETH, juga tak berkembang dengan baik, ketika nilai stETH yang seharusnya bisa ditukar dengan satu ETH ternyata anjlok.

Celsius Network: Biang Kerok Jatuhnya Cryptocurrency (?)

Celsius Telah Membayar Utangnya

Meski demikian, Celsius Network masih berupaya agar tak sampai bangkrut, meskipun terpukul habis-habisan dengan kolapsnya Terra Luna.

Setelah pada pertengahan Juni, Celsius menangguhkan permintaan penarikan dan transaksi pada 1.7 juta penggunanya, dengan alasan adanya kondisi pasar yang ekstrem. Tak hanya itu, Celsius juga melakukan layoff terhadap 150-an karyawannya.

Celsius diketahui berusaha memenuhi kewajiban likuiditas yang menjadi masalah utama mereka, dengan cara merestrukturisasi keuangan mereka.

Pada minggu pertama bulan Juli 2022 kemarin, dikabarkan Celsius telah membayar kembali pinjamannya kepada Maker, salah satu platform DeFi terbesar, dalam bentuk DAI. Nilainya mendekati USD 183 juta. Transaksi tersebut tak hanya berarti pelunasan utang, tetapi juga melepaskan 2.000 wrapped bitcoin senilai USD 40 juta yang sudah dijadikan sebagai jaminan pada Maker.

Meski demikian, masih bisa dilihat dalam data on chain, bahwa Celsius Network sejatinya masih memiliki sisa utang sebesar 41 juta DAI kepada Maker. Kalau dikonversikan ke dalam dolar, ini senilai dengan USD 41 juta. Namun, juga bisa dilihat, bahwa Celsius masih memiliki 22.000 wrapped bitcoin yang nilainya mencapai USD 440 juta. Dengan demikian, ada potensi pemulihan lebih besar, jika utang tersebut bisa dilunasi.

Baca juga:  Do's and Dont's Staking Crypto: Wajib Tahu!

Dengan dibayarnya utang secara lunas, maka Celsius bisa saja mendapatkan agunan bitcoinnya kembali, dan akhirnya dapat dijual kembali di bursa untuk memenuhi permintaan pengguna.

So, mari kita tunggu kelanjutan kisah Celsius Network ini. Berharap semoga tak berlarut-larut, dan pasar kripto bisa kembali bangkit dan agresif seperti sebelumnya.