USDT: Sejarah, Risiko, Untung, Bagaimana Cara Membelinya

USDT: Sejarah, Risiko, Untung, Bagaimana Cara Membelinya

United States Dollar Tether, atau USDT adalah cryptocurrency yang mencerminkan nilai dolar Amerika Serikat untuk menciptakan uang digital yang stabil. Sederhananya, Tether mengubah uang tunai menjadi mata uang digital, untuk mengaitkan nilai koin ke harga mata uang nasional seperti dolar AS, Euro, dan Yen.

Jenis mata uang kripto ini termasuk salah satu stablecoin yang cukup populer di jajaran kripto teratas. Popularitasnya terlihat dari penggunaannya yang tak hanya dijadikan investasi saja, namun juga untuk pertukaran mata uang.

Aset kripto ini sempat kontroversial karena merupakan salah satu cryptocurrency pertama yang mematok nilainya langsung ke mata uang fiat yang ada. Bagi kamu yang punya rencana untuk membeli USDT atau Tether dengan konversi har USDT to USDT atau USDT to IDR, pahami dulu informasi lengkapnya berikut ini.

Ini Dia 5 Aplikasi Investasi Crypto yang Cocok untuk Pemula

Daftar Isi

USDT Adalah …

Tether atau USDT adalah mata uang digital yang berjalan dalam jaringan blockchain peer-to-peer open source. Blockchain memungkinkan data disimpan di beberapa lokasi dalam urutan kronologis untuk melindungi sistem agar tidak diambil alih oleh satu entitas.

Disebut sebagai stablecoin karena USDT adalah aset yang berbeda dengan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum, yang harganya berfluktuasi secara signifikan dan nilainya ditentukan secara lebih spekulatif. Namun, laporan dari CryptoCompare menunjukkan bahwa hampir 80% perdagangan Bitcoin dilakukan di Tether, menjadikannya sumber utama likuiditas kripto.

Jenis kripto ini dirancang terkait dengan nilai mata uang fiat yang diwakilinya. Dengan kata lain, setiap token Tether AS seharusnya bernilai $1 setiap saat. Namun, aset ini juga telah menjadi subjek dari beberapa kontroversi. Pada tahun 2019, Tether mengungkapkan bahwa itu tidak 100% didukung oleh mata uang fiat, dan bahwa setiap token Tether AS didukung oleh mendekati $0,75.

Baca juga:  6 Risiko Staking Crypto yang Harus Diketahui Sebelum Memulainya

Pada dasarnya, tujuan USDT adalah menggabungkan berbagai jenis cryptocurrency yang tak terbatas untuk kemudian bisa ditransfer antar pengguna tanpa melalui pihak ketiga. Tak hanya itu, pengembang Tether ingin kripto yang nilainya stabil dengan mata uang dolar AS.

Saat ini, ada empat mata uang stablecoin Tether: USDT (terikat dengan dolar AS), EURT (terikat dengan Euro), CNHT (terikat dengan Yuan Tiongkok) dan XAUT (terikat dengan satu ons emas per token).

Pada Mei 2021, volume on-chain yang disesuaikan melampaui angka $ 1 triliun setiap tahun. Angka itu mencerminkan semua transfer nilai dalam jaringan blockchain.

Sejarah Kemunculan USDT

Token USDT dikeluarkan oleh Tether Ltd. pada tahun 2014 dengan nama Realcoin. Kemudian diganti namanya menjadi Tether. Brock Pierce, Reeve Collins dan Craig Sellars adalah beberapa nama pendiri cryptocurrency ini, yang pertama kali diluncurkan di Omni Layer dari blockchain Bitcoin. USDT mulai diperdagangkan pada tahun 2015.

Para pendiri meluncurkan tiga jenis Tether, masing-masing terikat pada mata uang fiat yang berbeda dengan setiap token yang dikatakan bernilai satu unit mata uang tersebut. Saat ini, USDT adalah stablecoin terbesar dalam hal kapitalisasi pasar.

Selain itu, USDT adalah juga bagian dari protokol lain, selain Lapisan Omni Bitcoin, termasuk Ethereum, Bitcoin Cash, TRON, EOS dan Liquid Network. Tether sempat kontroversial terutama pada tahun 2019. iFinex Inc., perusahaan induk Tether Ltd., dituduh berusaha menutupi kerugian $850 juta dengan mengambil alih sekitar $700 juta dari cadangan tunai Tether dan menggunakannya untuk membayar investor.

Tidak jelas apakah ada kesalahan, meskipun Tether dengan keras menyangkalnya dalam pengajuan pengadilan. Menurut perusahaan, uang itu hanya disita dan diamankan. Pada tahun 2017, Tether mengalami dugaan peretasan, ketika token senilai lebih dari $31 juta dicuri.

Baca juga:  Mengenal Indikator RSI Crypto dan Cara Membacanya

Setelah peristiwa ini, diketahui bahwa perusahaan tidak melakukan audit yang dirancang untuk memastikan cadangannya cukup. Perusahaan bahkan sampai memecat tim auditnya, dengan dikeluarkannya panggilan pengadilan tidak lama kemudian.

Apa Itu Cryptocurrency?

Keuntungan USDT

Tether atau USDT adalah kripto stabil yang nilainya mengikuti dolar AS. Dengan kata lain, USDT adalah dolar dalam bentuk digital yang diberi jaminan keamanan kriptografi.

Sejumlah layanan publik, salah satunya Kiklabb milik pemerintah UEA menawarkan lisensi dagang dan visa, sekaligus merilis kebijakan untuk pembayaran menggunakan USDT.

Kamu bisa mentransfer hingga 1 miliar atau lebih USDT dari Tron ke blockchain Ethereum. Hal inilah yang membuatnya disebut sebagai pertukaran stablecoin terbesar kedua.

Pernah terjadi salah kirim, ketika USDT ditransfer ke alamat DeFi yang salah, namun Tether bisa mengklaim dengan mengirim bukti verifikasi kepada trader. Koin ini juga bisa berfungsi sebagai smart contract. Dengan demikian, jika sampai terjadi salah alamat, maka akan masuk ke daftar hitam, kemudian Tether dapat menangguhkan pengiriman bahkan menghapusnya. Namun, fungsi ini hanya berlaku pada blockchain Ethereum dan Tron saja.

Risiko USDT

Meski mengikuti harga mata uang fiat, namun volatilitas pada aset tetap akan terjadi. Artinya ketika terjadi resesi ekonomi, depresiasi mata uang akan juga memengaruhi nilai USDT.

Token yang canggih ini tidak disertai dengan transparansi proses verifikasi dan pencadangan aset. Ada kekhawatiran bahwa jumlah aset dolar yang dicadangkan tidak sama dengan jumlah USDT yang beredar. Jadi, meski tidak dilakukan audit dari firma hukum, tetap saja audit sesuai hukum dibutuhkan.

USDT: Sejarah, Risiko, Untung, Bagaimana Cara Membelinya

Bagaimana Cara Membeli Tether?

Seperti banyak cryptocurrency lainnya, kamu dapat membeli Tether melalui exchange lokal maupun global seperti Binance atau Indodax. Sebagian besar pertukaran cryptocurrency global bekerja dengan cara yang sama.

Baca juga:  Perusahaan Aset Digital yang Sudah Berizin Resmi di Indonesia, Cek Daftarnya!

Kamu perlu membuat akun, mengisi informasi pribadi dan memasukkan deposit ke akun kamu menggunakan mata uang fiat. Kemudian kamu dapat menggunakan dana yang  disetorkan untuk membeli cryptocurrency seperti USDT/Tether.

Setelah kamu memiliki USDT di bursa global, kamu dapat memperdagangkannya dengan nilai pasarnya atau membeli lebih banyak. Selain itu kamu juga dapat menggunakannya dengan dompet cryptocurrency untuk menyimpan kepemilikan crypto.

Terlepas dari beberapa kontroversi yang dihadapi mata uang kripto ini dan perusahaannya, USDT adalah cryptocurrency yang cukup aman dan stabil, dan hal ini terbukti sampai sekarang. Terutama disebabkan oleh fakta bahwa itu terkait dengan nilai mata uang fiat yang ada.

Artinya USDT tidak selalu tunduk mengikuti pergerakan pasar kripto yang intens seperti Bitcoin dan lainnya. USDT adalah stablecoin terpopuler dan mudah untuk dibeli di bursa kripto mana pun. Jadi jika kamu tertarik untuk masuk ke dalam permainan kripto, ini bisa menjadi instrumen yang baik untuk memulai.