Ini Dia 5 Ethereum Wallet Terbaik yang Bisa Kamu Miliki

Ethereum wallet itu beragam banget, mulai dari bentuk hingga ukurannya, tapi tak semuanya punya fitur yang sama. Ada yang hanya bisa untuk menerima ether (ETH) saja, tapi banyak pula yang punya banyak fungsi. Bahkan ada yang memungkinkan penggunanya membuat smart contracts sendiri.

Untuk men-setting ethereum wallet, terkadang kita harus mengunduh ataupun membuat sendiri private key-nya, ataupun seed phrase-nya. Private key memungkinkan pengguna untuk mengirim ataupun membelanjakan aset kripto masing-masing, sedangkan seed phrase sangat penting untuk pengamanan dana, yang cara kerjanya mirip dengan password. Selama pengguna ingat seed phrase masing-masing, maka mereka akan dapat mengakses dana digital masing-masing.

Ada dua jenis akun ethereum wallet, yaitu externally owned accounts (EOAs) dan contract account. EOAs terdiri dari sepasang kunci kriptografi publik (public key) dan pribadi (private key).

Kalau ada kunci publik dan pribadi yang diinput, maka ini membuktikan bahwa pengguna benar-benar menandatangani transaksi, sehingga dapat mencegah adanya pemalsuan. Pasalnya, private key memang hanya bisa dipakai oleh pemiliknya saat menandatangani transaksi. Karena itu, bisa dibilang pemilik private key memegang kontrol penuh terhadap dana di akun mereka, yang dengan aman tersimpan dalam buku besar Ethereum.

Sedangkan pada contract account, smart contract akan diserahkan pada jaringan, dengan alamat Ethereum yang unik dan dikendalikan oleh kode.

Lalu, kalau ada banyak ethereum wallet yang bisa kita manfaatkan, jadi bingung dong mau pakai yang mana? Tenang, berikut ada senarai top 5 ethereum wallet terbaik yang bisa kamu coba.

Daftar Isi

5 Ethereum Wallet Terbaik

1. Trezor One

Trezor merupakan dompet hardware bitcoin yang tertua. Produk dari Satoshilab, dan punya interface yang sangat user friendly.

Soal keamanan, Trezor dinilai cukup baik lantaran kode PIN-nya tidak pernah meninggalkan hardware dompetnya. Kodenya diacak setiap kali kamu hendak membuka dompet, mirip seperti koe OTP yang sekarang sering kita pergunakan. Dengan demikian, meski kamu menghubungkannya dengan komputer yang dipakai bersama, risikonya tetap bisa ditekan. Setelah PIN dimasukkan, berikutnya kamu masih harus mengisikan password.

Baca juga:  Investasi Kripto Adalah yang Paling Menguntungkan Sekarang: Pahami Cara Kerjanya!

Keamanan memang menjadi fitur unggulan utama Trezor. Saat kamu memasukkan beberapa kali kode PIN yang salah, maka sistem akan memberlakukan waktu tunggu untuk bisa memasukkannya lagi.

Trezor One juga support lebih dari 1000 cryptocurrency, enggak cuma ethereum, tetapi juga bitcoin, litecoin, dash, dan lain sebagainya. Namun, untuk Ripple, Monero, Cardano, dan Tezos belum bisa ya. Trezor One juga kompatibel untuk OS Mac, Windows, dan Linux.

2. Metamask

Metamask cocok digunakan oleh kamu yang belum terlalu familier dengan jaringan Ethereum. Pemakaiannya mudah, karena bisa diunduh sebagai extension Chrome. Dengan demikian, akan lebih mudah diakses, dan dapat dipakai untuk uji Ethereum juga.

Dengan Metamask, kamu akan dapat mengakses Ethereum DAPPS dengan mudah melalui browser. Selain itu, juga memudahkanmu untuk beralih antara jaringan utama dan jaringan uji cobanya.

Private key yang disediakan oleh Metamask memiliki enkripsi kata sandi yang unik, dan dapat disimpan dalam browser. Fitur lain dari Ethereum wallet ini adalah kamu enggak perlu mengunduh Ethereum node secara penuh untuk bisa digunakan.

Dengan Metamask, pengguna juga dimungkinkan untuk mengelola beberapa dompet sekaligus dari satu tempat.

Ethereum Mining: Apa yang Harus Kamu Ketahui?

3. Ledger Nano S

Ethereum wallet satu ini merupakan salah satu yang terpopuler. Ledger Nano S memungkinkanmu untuk menyimpan private key dalam perangkat fisik. So, di mana dompet ini akan kamu simpan, akan menjadi penentu keamanannya.

Semua cryptocurrency bisa disimpan dalam dompet offline ini, sehingga bisa dibilang sangat jauh dari risiko peretasan. Kamu hanya perlu mengingat kode PIN untuk bisa mengakses aset digitalmu, dan kemudian menghubungkannya dengan komputer. Karenanya, jangan sampai kamu kehilangan kode PIN-mu ya.

Ledger Nano S men-support lebih dari 1000 koin, termasuk EOS, Bitcoin, Cardano, Dash, Dogecoin, Litecoin, Ethereum, dan masih banyak lagi.

Baca juga:  Mengenal Vitalik Buterin: Founder Ethereum yang Menjadi Miliarder di Usia 27 Tahun

Fisiknya sangat ringan, sehingga mudah dibawa ke mana saja. Kamu juga dimungkinkan untuk menjalankan aplikasi pihak ketiga di dompet ini. Sangat mudah digunakan, bahkan oleh pemula sekalipun.

4. Exodus

Jika kamu adalah seorang pemula, dan belum pernah menggunakan ethereum wallet sebelumnya, Exodus barangkali adalah pilihan yang tepat.

Exodus bisa dibilang pemain baru, dan memiliki beberapa fitur yang membuatnya menonjol dan cepat dikenal luas.

Di antaranya, kompatibel dengan OS Mac, Linux, dan Windows. Selain itu, juga memiliki aplikasi mobile yang dapat kamu unduh secara gratis di smartphone kamu, dan bisa digunakan kapan saja di mana saja.

Exodus punya fitur Shapeshift yang memungkinkanmu trading bitcoin dan altcoin langsung dari dompetnya. Sinkronkan dengan portofolio Trezor, agar dapat memanfaatkan keunggulan baik dompet hardware maupun digitalnya.

Interface-nya sangat user friendly, dan memungkinkanmu untuk bertransaksi cryptocurrency dengan cepat hanya dalam beberapa ketukan saja. Versi desktopnya dapat menunjukkan nilai crypto dan fiat yang ada dalam tabunganmu, yang didapatkan dari transaksi yang kamu lakukan.

Selain Shapeshift, Exodus juga punya partner exchange lainnya, sehingga kamu pun bisa memanfaatkannya untuk bisa mendapatkan lebih banyak aset digital. Kamu dapat bertransaksi dengan sekitar 100 cryptocurrency di bursa-nya, termasuk Golem, Ethereum, Funfair, Bitcoin, Litecoin, dan yang lainnya.

Sayangnya, Exodus belum memiliki fitur otentikasi dua faktor, sehingga kalau dari sisi keamanan bisa dibilang agak ketinggalan dibandingkan ethereum wallet lainnya yang sudah dijelaskan di atas.

Namun, Exodus memiliki hal lain yang unggul. Misalnya, data kamu akan disimpan dalam hard drive PC yang kamu gunakan, tidak disimpan dalam cloud. Dengan demikian, kamu akan selalu memiliki kendali atas private key dan data kamu sendiri. Kamu juga bisa menggunakan smart contract untuk mengirim dan menerima dana digital dengan Exodus.

5. Mist

Mist merupakan ethereum wallet yang resmi untuk digunakan bertransaksi, sekaligus dianggap sebagai salah satu yang terbaik. Tetapi, untuk pemula, mungkin agak lebih rumit dibanding yang lainnya. Tetapi, kalau kamu sudah terbiasa dengan sistem jaringan blockchain, pastinya nggak akan menemui banyak kesulitan.

Baca juga:  The Merge Ethereum 2.0: Akhir Riwayat Miner?

Mist merupakan open source, sehingga kamu bisa menggunakannya secara gratis. Namun, untuk menggunakannya, kamu perlu menginstal Ethereum node secara penuh, yang ukurannya bisa lebih dari 1 TB. So, kamu akan butuh device yang cukup kuat untuk bisa menggunakan ethereum wallet satu ini. Tapi, begitu kamu berhasil menginstalnya, maka bisa dikatakan kamu telah memiliki seluruh blockchain Ethereum.

Developer Mist telah mengintegrasikan ethereum wallet ini dengan Shapeshift. Jadi, kamu akan dapat dengan mudah membeli ethereum dengan uang fiat ataupun bitcoin dengan menggunakan dompet ini.

Kekurangannya adalah hanya tersedia sebagai dompet desktop, dan karena disinkronkan dengan jaringan blockchain, maka akan butuh ekstra energi untuk loading. Selain itu, dompet ini juga hanya mendukung ERC20 dan ETR saja.

Nah, jadi, kita bisa simpulkan bahwa setiap ethereum wallet yang kita bahas di atas memiliki pros dan cons-nya masing-masing.

Seperti Ledger Nano S merupakan dompet hardware yang kuat dan aman. Sedangkan Mist bersifat open source. Di sisi lain, Exodus sangat user friendly dan ramah untuk beberapa perangkat, tetapi tidak seaman Trezor One.

Jadi, pilih yang mana? Kembali pada preferensi dan kebutuhanmu.