Investasi dan trading crypto memang kerap membawa kecemasan. Melakukannya, rerata investor dan trader akan melibatkan banyak emosi. Bahkan, konon, profesi lain pun tidak sebanyak trader dalam soal keterlibatan emosi pribadi saat melakukan pekerjaannya.
Pasar crypto memang dikenal sebagai pasar yang sangat volatil. Harganya bisa bergerak sangat ekstrem, dalam hitungan menit, jam, ataupun hari. Memang ini bisa saja jadi peluang untuk mendapatkan keuntungan, tetapi lebih berbahaya jika sampai menimbulkan stres, bahkan sampai depresi.
Daftar Isi
Mengapa Kesehatan Mental Trader dan Investor Crypto Bisa Terganggu?
Satu sisi, trading bisa menimbulkan kecanduan apalagi jika sedang mendatangkan keuntungan yang besar karena pasar yang sedang mengalami tren positif. Hal ini pun juga bisa menimbulkan gangguan mental tertentu. Sementara, gangguan kecemasan membayangi di sisi lainnya.
Apa saja yang menjadi pemicunya?
1. Dopamin yang berlebihan
Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh Washington Post, yang menyebutkan di salah satu artikelnya bahwa cryptocurrency pada dasarnya berpeluang besar menimbulkan kecanduan yang lebih besar daripada judi. Hal ini terpicu oleh karakter volatilitas kripto itu sendiri yang bisa memberikan euforia berlebih pada otak lantaran imbal yang datang dengan sangat cepat.
Hal yang sama terjadi pada para penjudi. Orang-orang bisa mendapatkan hadiah hanya dalam hitungan detik, yang kemudian memberikan ledakan dopamin. Karena itu, mereka pengin lagi dan lagi, karena ledakan itu memang begitu nikmat dirasakan, hingga akhirnya kecanduan pun terjadi.
2. Aplikasi yang mirip games
Salah satu yang juga ditengarai menjadi pemicu kecanduan ini adalah tampilan aplikasinya yang semakin apik, interaktif, dan praktis. Orang menggunakannya seperti sedang bermain games. Hal ini ternyata juga memicu adiksi loh.
3. Kesepian dan tekanan psikologis
Selain yang sudah disebutkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Finlandia ternyata juga menemukan satu fakta menarik.
Trader imigran memiliki tingkat kerentanan gangguan kesehatan mental akibat trading crypto yang lebih tinggi akibat adanya tekanan psikologis dan kesepian yang masif, selain soal volatilitas pasar kripto itu sendiri. Kerentanan ini bahkan lebih tinggi daripada trader saham.
4. Utang
Sementara, banyak terapis juga mengaku, ada peningkatan pelayanan terapi kesehatan mental yang cukup signifikan, dengan penyebab yang sama: trading crypto.
Ada yang mengaku, didatangi oleh banyak klien yang mengalami stres dan depresi lantaran terlilit utang hingga 6 digit demi trading crypto. Ditambah lagi banyak juga di antara mereka yang mengaku memiliki relasi yang memburuk dengan pasangan masing-masing.
Gangguan ini diperburuk karena sebagian dari mereka juga telah mengalami kecanduan alkohol dan narkoba terlebih dulu.
Meski sudah banyak fakta dan penelitian terkait hubungan antara trading crypto dan kesehatan mental ini mengemuka, toh, belum ada pernyataan resmi dari institusi kesehatan mana pun yang menyatakan bahwa kecanduan crypto yang terjadi ini dikategorikan dalam penyakit layaknya kecanduan judi dan alkohol. Areanya masih abu-abu. Faktanya juga, belum ada perusahaan asuransi yang memasukkan terapi gangguan kesehatan mental akibat trading crypto ini dalam coverage manfaat mereka.
So, mau tidak mau, pencegahan dan pengobatan memang harus kita lakukan sendiri.
Bagaimana Mengelola Diri Agar Tak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental Akibat Trading Crypto?
Faktanya (lagi), memang tak semua trader crypto berpeluang mengalami gangguan kesehatan mental ini.
Mengutip dari Cointelegraph, para peneliti Queensland University of Technology Australia mengungkapkan, bahwa hanya trader dengan karakteristik-karakteristik tertentu saja yang mengalami peluang terkena gangguan ini. Di antaranya adalah mereka yang memang suka judi dari sononya, orang-orang yang tak percaya pada otoritas setempat, mereka yang punya sifat narsistik dan kepedean, hingga orang-orang yang punya karakter manipulatif.
Meski demikian, ada baiknya bagi kamu untuk waspada juga akan potensi terjadinya gangguan ini. Terutama kamu yang memang baru pada fase awal di dunia kripto, dan belum terlalu terbiasa dengan pergerakannya.
Apa yang bisa dilakukan? Berikut beberapa di antaranya.
1. Akui stres
Mengalami stres itu wajar. Bahkan di masyarakat modern, stres sepertinya sudah jadi bagian dari hidup sehari-hari. Tetapi, memang harus dikelola, agar tak berlarut dan bablas menjadi gangguan kesehatan mental.
Faktanya, setiap orang memang akan mengalami stres pada saat-saat tertentu. Tetapi trader crypto memang salah satu yang paling kerap mengalaminya. It’s ok. Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang stres.
Pengakuan ini penting, agar kamu kemudian bisa menerima kondisi dan keadaan. Bisa menerima bahwa saat ini sedang mengalami kesulitan, alih-alih denial terus yang malah memperparah kondisi kesehatanmu.
Segera identifikasi penyebabnya; apakah sifatnya sementara ataukah permanen? Biasanya, kamu akan lebih lega jika mengetahui fakta bahwa satu hal itu hanya terjadi sementara, dan akan ada akhirnya. Namun, jika ternyata permanen, biasanya kamu juga akan lebih rileks ketika tahu bahwa ada solusi untuk semua persoalan. Yang kamu perlukan adalah ketenangan, agar kemudian kamu bisa mencari solusinya dengan kepala dingin.
2. Batasi jam trading
Trading crypto memang bisa dilakukan 24/7. Kita bisa melakukannya sepanjang hari, tetapi sudah pasti, harus memperhitungkan juga segi kesehatan kita sendiri.
Trading crypto dengan terus memantau pergerakan pasar nonstop sepanjang hari pastilah menjadi tidak sehat. Jangan korbankan kesehatan, demi sekadar cuan.
So, buat batasan waktu, kapan kamu melakukan trading crypto, dan kapan kamu harus berhenti untuk melakukan berbagai hal lain. Ini sebenarnya sama saja dengan menetapkan waktu kerja. Kamu bisa saja menentukan seperti layaknya orang kerja kantoran. Mau siang, atau bisa juga malam, 7 hingga 8 jam, dan selebihnya pergunakan waktu untuk berbagai hal lain.
Memang kadang kamu harus mengejar momen-momen demi keuntungan saat trading crypto. Tapi, jangan buat begadang menjadi kebiasaan.
3. Istirahat dengan benar
Setelah kamu menentukan batasan waktu seperti yang sudah dijabarkan di poin sebelumnya, maka buat waktu juga untuk beristirahat.
Istirahatlah dengan benar, cukup, dan teratur. Trading crypto butuh energi yang banyak, tak kalah dengan besarnya energi yang dikeluarkan oleh orang-orang yang kerja kantorann setiap harinya. Apalagi misalnya kamu juga melakukan hustle yang lain. Istirahat menjadi hal yang mutlak dilakukan dan tak boleh ditunda.
4. Ganti kebiasaan yang kurang sehat
Apakah kamu rajin berolahraga? Apakah kamu minum alkohol, atau merokok? Terlalu banyak makan gorengan, junkfood, dan berbagai makanan tak sehat lainnya?
Jika kamu memiliki kebiasaan yang kurang sehat selama ini, sekaranglah saatnya kamu menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih sehat. Rajin-rajinlah berolahraga, minimal 30 menit sehari. Kurangi konsumsi alkohol, rokok, dan zat-zat adiktif lainnya, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Perbanyak makan sayuran, buah, dan berbagai makanan yang sehat.
Kesehatan fisik akan berdampak pada kesehatan mental, begitu pula sebaliknya. So, jika kamu ingin mentalmu terjaga kesehatannya, kamu bisa mengawalinya dengan menjaga kesehatan fisikmu.
5. Minta bantuan
Jika memang kondisi sudah parah, dan kamu tak bisa lagi menolong diri sendiri, ada baiknya kamu segera mencari pertolongan dari orang lain. Kamu bisa meminta bantuan orang-orang terdekatmu, hingga mereka yang secara profesional menangani kasus gangguan kesehatan mental.
Jangan biarkan gangguan ini berlarut dan semakin parah.
Nah, itu dia ulasan singkat mengenai hubungan trading crypto dan kesehatan mental, serta bagaimana mengelola diri agar terhindar dari gangguannya. Bagaimana? Apakah kamu saat ini merasa mengalami gangguan kesehatan mental? Semoga artikel ini bisa membantumu ya.