Diagram candlestick merupakan alat analisis teknikal yang mengemas data dalam beberapa frame waktu. Hal inilah yang membuatnya menjadi lebih efisien dibandingkan beberapa bentuk diagram yang lain, seperti diagram bar atau diagram baris. Candlestick pattern akan dapat memberikan gambaran lebih luas mengenai prediksi harga komoditas, seperti saham, juga cryptocurrency.
Berawal dari penggunaan oleh pedagang beras di Jepang pada abad ke-18, Steve Nison lantas memperkenalkannya dalam buku Japanese Candlestick Charting Techniques. Akhirnya, sekarang teknik ini sangat populer, dan terbukti dapat membantu para trader untuk memaksimalkan keuntungan dalam perdagangannya.
Daftar Isi
Powerful Candlestick Pattern yang Harus Dikenali
Ada banyak candlestick pattern yang sudah kita pelajari dalam beberapa artikel yang lalu, mulai dari yang paling sederhana seperti Doji dan Hammer, hingga pola Tweezer dan Three Inside Up and Down.
Nah, yang perlu kamu tahu adalah, tak semua candlestick pattern memberikan sinyal yang tepat. Candlestick pattern tertentu—terutama yang sudah populer—kadang menjadi bias, lantaran sudah overanalyzed oleh hedge fund dan algoritmenya. Para pemain besar ini sudah pasti akan menang mudah melawan para investor ataupun trader ritel.
Dengan kata lain, para hedge fund manager sudah memasukkan pola ini dalam software mereka, sehingga ketika pola-pola yang populer ini terdeteksi, maka sistem akan segera melakukan aksi secara otomatis.
Investor dan trader ritel dan tradisional, jelas bukan lawan.
Jadi, gimana dong?
Tenang, berikut ada 5 candlestick pattern yang bisa kamu ingat-ingat. Kalau misalnya salah satu dari kelima ini muncul, maka biasanya sinyal pergerakan harga dan momentum akan kuat. Kamu kemudian bisa menentukan, apakah harus jual atau beli lagi dengan lebih akurat.
Itulah kenapa, kelima candlestick pattern ini disebut ‘powerful’, dan jadi andalan para trader ritel.
Analisis candlestick pattern ini berdasarkan ulasan Thomas Bulkowski, yang membangun peringkat kinerja untuk candlestick pattern dalam bukunya yang berjudul Encyclopedia of Candlestick Charts, yang diterbitkan tahun 2008. Ada dua jenis hasil pola yang jadi dasar analisis, yaitu:
- Reversal: candlestick pattern yang akan memprediksi perubahan arah harga
- Continuation: candlestick pattern yang akan memprediksi perpanjangan arah harga saat ini.
Mari kita lihat satu per satu.
Three Line Strike
Bullish three line strike reversal diindikasikan oleh 3 pattern candlestick warna hitam dalam downtrend. Dan kemudian ada candlestick putih pada urutan keempat, dan ditutup pada poin yang lebih tinggi daripada candlestick pertama.
Menurut Bulkowski, pembalikan arah ini dapat memprediksi arah pergerakan harga tertinggi hingga tingkat akurasi 83%.
Two Black Gapping
Candlestick pattern berkelanjutan terdiri atas pola batang lilin yang ada di puncak uptrend, namun kemudian meluncur turun hingga menimbulkan gap atau celah di antara dua batang lilin hitam yang sebelah menyebelah.
Pattern ini memberikan sinyal akan adanya penurunan berkelanjutan hingga posisi terendah, bahkan mungkin memicu downtrend dalam skala yang lebih luas.
Menurut Bulkowski, pola ini tingkat akurasinya 68%.
Three Black Crows
Pola reversal bearish three black crows dimulai saat posisinya mendekati puncak uptrend, dengan 3 buah bar hitam atau merah berada di dekat intrabar rendah.
Candlestick pattern ini memberikan sinyal penurunan akan terus terjadi sampai posisi terendak, hingga memungkinkan downtrend skala luas. Mirip seperti two black gapping di atas.
Versi paling bearish kan dimulai pada titik tinggi yang baru (titik A pada grafik), lantaran menjebak pembeli yang memasuki momentum drama.
Menurut Bulkowski, pola ini dapat memprediksi harga yang lebih rendah dengan tingkat akurasi 78%.
Evening Star
Pola bearish reversal evening star akan dimulai dengan batang berwarna putih yang menjulang tinggi, hingga membawa pergerakan menuju uptrend yang baru.
Celah pada pasar akan meninggi pada batang selanjutnya, tetapi fresh buyer tidak akan dapat masuk, hingga menghasilkan range candlestick yang sempit. Kesenjangan yang muncul kemudian akan melengkapi candlestick pattern ini, dan ini artinya ada indikasi penurunan atau downtrend, hingga skala yang juga luas.
Bulkowski mengatakan, bahwa candlestick pattern ini tingkat akurasinya terhadap prediksi harga yang lebih rendah adalah sebesar 72%
Abandoned Baby
Lagi-lagi pola pembalikan arah pada posisi terendah saat downtrend, setelah munculnya serangkaian candlestick warna hitam atau merah di posisi dasar.
Kesenjangan pasar muncul pada posisi yang rendah ini, tetapi fresh seller tak bisa masuk, sehingga memunculkan satu candlestick pattern Doji di bagian dasar.
Kesenjangan bullish di bar ketiga melengkapi pola, yang mengindikasikan bahwa akan terjadi pemulihan, hingga akan terus menjadi lebih tinggi. Hal ini bisa jadi akan memicu munculnya uptrend skala yang lebih luas.
Menurut Bulkowski, pola ini memprediksi harga yang lebih tinggi dengan tingkat akurasi 49,73%.
Nah, itu dia 5 candlestick pattern yang perlu kamu waspadai kapan munculnya, karena tingkat akurasinya tinggi. Selanjutnya, kamu bisa menentukan, apa yang harus kamu lakukan untuk memaksimalkan keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Semoga bermanfaat ya.