Harga Bitcoin Saat Ini dan 5 Faktor yang Membuatnya Jatuh

Harga Bitcoin Saat Ini dan 5 Faktor yang Membuatnya Jatuh

Beberapa pekan belakangan ini harga beberapa aset kripto termasuk Bitcoin sempat berada di grafik merah. Harga bitcoin saat ini dari Coinmarketcap (diakses 5 Juli pukul 07:25 pagi) ada di angka $34.905 kalau dikonversi ke rupiah 507,476,373.70. Walaupun sempat mengalami penurunan, harga Bitcoin saat ini tetaplah memimpin pasar kripto dunia.

Dilansir dari perusahaan analitik Blockchain Glassnode, dalam sepekan ini rata-rata pergerakan akun aktif Bitcoin di jaringan sebagai penerima maupun pengirim mengalami penurunan di angka 758.165, ini merupakan angka terendah sejak April 2020. Penurunan harga Bitcoin sebagai tanda penurunan permintaan. 

Tak hanya itu, rata-rata pergerakan selama sepekan dari jumlah transaksi harian di akun aktif Bitcoin yang dilacak Glassnode mengalami penurunan di bawah 300.000, ini merupakan pertama kalinya sejak bulan Maret 2020.

Bisa disimpulkan bahwa pasar aset kripto tidak bisa menarik lagi pendatang baru maka inilah yang menyebabkan penurunan permintaan. Saat ada penggunaan yang besar maka akan muncul banyak permintaan untuk aset kripto dan inilah yang akan mendorong harga naik.

Saat ini Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar terbesar yakni $654,413,517,448. Namun, tetap saja pergerakan harga Bitcoin saat ini tidak menentu.

Beberapa Jenis Stablecoin Cryptocurrency yang Perlu Kamu Tahu

Daftar Isi

Harga Bitcoin Pertama Kali

Jika kita melihat ke belakang, merunut awal mula dari kemunculannya, harga Bitcoin saat ini memang melampaui ekspektasi para ahli ekonomi. Animo masyarakat akan tren cryptocurrency ini ternyata di luar dugaan. Terlebih harga aset kripto yang memelesat di masa pandemi Covid-19 ini membuat tren ini seakan belum berakhir.

Mata uang digital Bitcoin menjadi lebih populer karena sebagian besar miliarder memborong Bitcoin dalam jumlah besar. Salah satunya pemilik Tesla, Elon Musk, yang membeli sebanyak 1,5 miliar USD atau setara Rp 21 triliun.

Nilainya yang sangat fantastis, wajar jika banyak yang bertanya berapa harga bitcoin pertama kali?

Harga Bitcoin pertama kali erat kaitannya dengan sejarah munculnya mata uang digital ini. Bitcoin telah muncul sejak tahun 2008 dan baru dikenal sebagai mata uang digital di tahun berikutnya. 

Baca juga:  Polemik Investasi Bitcoin, Apa Kata Mereka?

Adalah Satoshi Nakamoto yang memulai proyek Bitcoin di tahun 2007, namun baru di tahun 2008 dia mengumumkan ke publik dalam laporan berjudul The Cryptography Mailing List. Diketahui dalam laporan tersebut, Nakamoto mendeskripsikan mata uang digital Bitcoin. Diakui Nakamoto bahwa konsep mata uang Wei Dai yang muncul di tahun 1999 menjadi inspirasinya untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih tinggi dan terlindungi. Nakamoto pun memodifikasi sistem Bitcoin secara berkala.

Di tahun berikutnya, sistem pertukaran Bitcoin pun dimulai. Transaksi pertama Bitcoin ada di tahun 2009, di mana Satoshi Nakamoto melakukan transaksi dengan seorang pengguna Bitcoin. 

Tapi, untuk transaksi di dunia nyata menggunakan Bitcoin ada di tahun 2010 ketika seorang pengguna membeli dua pizza dari merk Papa John’s di Florida dengan harga 10.000 bitcoin.

Harga Bitcoin pertama kali yang digunakan sebagai alat tukar tidak lebih dari $ 1 USD per koin. Kurs di kala itu Rp 14.000,-. Nilainya pun mulai naik di tahun 2012 sekitar $5-7 USD per koin.

Dan pergerakan harga Bitcoin pun perlahan mulai meningkat signifikan dari waktu ke waktu.

DI tahun 2013, nilainya memelesat dari $100 USD ke $1.000 USD per keping dalam kurun waktu sebulan. Sayangnya di tahun 2015 nilainya kembali anjlok hingga menyentuh $200 USD. Di tahun yang sama, harga per koin meroket lagi dan menembus $19.000 USD.

Di tahun 2018 harga Bitcoin kembali menurun drastis di angka $3.742 USD, lalu naik kembali. Tercatat hingga Maret 2021, harga koin Bitcoin menyentuh Rp 724 juta, nilai yang sangat fantastis sepanjang sejarah. 

Jadi, dilihat dari harga Bitcoin pertama kali, nilainya sangat jauh memelesat melampaui ekspektasi banyak orang, ya. Inilah yang membuat penasaran faktor apa yang memengaruhi harga Bitcoin saat ini?

5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

Faktor yang Menjatuhkan Harga Bitcoin Saat Ini

Harga Bitcoin fluktuasinya sangat tajam, bisa berubah tiap saat sangat berbeda dengan instrumen investasi lainnya seperti saham. Seperti yang dikatakan di atas, harga Bitcoin saat ini sempat mengalami penurunan, nah faktor apa saja sih yang memengaruhinya? 

Baca juga:  Kenapa Bitcoin Cash atau BCH Layak Kamu Beli?

1. Supply dan demand

Hukum dasar ekonomi berlaku untuk pasar aset kripto.

Harga Bitcoin saat ini pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh permintaan dan berapa besar ketersediaannya di pasar. Jika permintaan beli Bitcoin sedang naik dan melebihi ketersediaan, maka harga Bitcoin akan naik. Begitu pun sebaliknya, saat penjual Bitcoin lebih banyak daripada pembeli maka harga Bitcoin akan turun hingga di titik harga di mana pembeli dan penjual mengalami keseimbangan.

2. Pemberitaan

Berita atau liputan media bisa memengaruhi harga Bitcoin saat ini, ya kurang lebih sama dengan saham. Harga Bitcoin bisa bergerak naik atau turun apabila ada pemberitaan terkait dengan Bitcoin. Diibaratkan berita yang disebarkan oleh media seperti ayunan yang bisa menggerakkan suasana hati dari para investor, baik positif maupun negatif.

Contohnya, ketika ada pemberitaan infrastruktur di belakang teknologi cryptocurrency tengah dikembangkan lagi. Hal ini tentu saja akan memberikan tren positif di mana kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat, dan harga Bitcoin pun akan terpengaruh.

Ulasan mengenai kripto yang bersifat edukatif bisa menarik perhatian banyak orang. Karena efeknya, pemahaman akan menjadi lebih matang dan mendalam sehingga muncul keinginan untuk menjadi bagian dari pasar kripto. Inilah yang bisa mendorong harga Bitcoin saat ini naik.

Harga Bitcoin Saat Ini dan 5 Faktor yang Membuatnya Jatuh

3. Volatilitas berdasarkan hype

Volatilitas dari harga aset kripto sebagai besar berdasarkan hype dan ini menjaga minat agar tetap di level tinggi. Sayangnya, penurunan harga secara tajam pun bisa dipengaruhi oleh sebuah postingan di media sosial oleh orang terkenal di dunia kripto yang dilakukan dengan sengaja. Tak bisa dipungkiri, pemberitaan memang memiliki pengaruh signifikan di kondisi pasar.

4. Volume Bitcoin

Bitcoin sebagai mata uang digital bisa dibilang masih muda, jadi volumenya pun terbilang sedikit apabila dibandingkan dengan aset seperti emas dan mata uang fiat. Di kuartal IV tahun 2015, jumlah Bitcoin yang beredar hanya 14 juta sangat jauh lebih kecil dari total dollar USA yang mencapai 1.3 triliun USD.

Baca juga:  7 Mitos Bitcoin dan Seputar Fakta di Baliknya

Karena volume Bitcoin yang belum banyak dan persebaran tidak merata, maka pergerakan dari Bitcoin sangat sensitif akan tindakan para penggunanya. Ketika kamu membeli atau menjual Bitcoin dalam jumlah yang besar maka harganya bisa bergerak ekstrim. 

5. Faktor psikologis

Faktor psikologis seperti rasa takut dan serakah bisa memengaruhi harga Bitcoin.

Harga Bitcoin mulai meroket setelah sekian lama tidak ada pergerakan. Inilah yang menyebabkan publik menjadi serakah dan membeli Bitcoin lebih banyak dengan harapan ke depannya harga tersebut akan semakin naik lagi.

Di saat harga Bitcoin menyentuh titik puncak, maka para investor berbondong-bondong menjual Bitcoin agar bisa meraup cuan yang banyak. Semakin banyak investor yang menjual Bitcoin maka harga Bitcoin pun akan turun. Nah, harga yang mulai turun akan menyebabkan ketakutan sehingga menyebabkan semakin banyak lagi orang yang menjual Bitcoin.

Terlepas dari harga Bitcoin saat ini yang mengalami penurunan, tak menutup kemungkinan akan ada orang-orang yang ingin membeli aset kripto ini. Cara beli Bitcoin ini sangatlah mudah, kamu hanya perlu mendownload aplikasi exchange Bitcoin yang sudah terdaftar di Bappebti. Dan kamu tinggal mengikuti langkah-langkah di dalamnya apabila ingin membeli Bitcoin.

Menambah pengetahuan akan dunia cryptocurrency ini perlu kamu lakukan sebagai cara untuk bisa bertahan, membuat strategi dan menghindari FOMO. Semoga artikel ini membantu ya bagi kamu yang ingin mempelajari Bitcoin.