Mengenali Candlestick Pattern Part 3

Mengenali Candlestick Pattern Part 3

Setiap investor maupun trader nggak bisa lepas dari pergerakan yang terjadi di bursa, baik itu bursa saham, bursa kripto, maupun bursa lainnya. Perlu kamu tahu, setiap perubahan pada candlestick pattern itu ada maknanya sendiri, dan bisa jadi berguna untuk kamu sebagai investor maupun trader.

Pusing nggak lihat grafiknya? Pusing? Itu biasa, apalagi kalau kamu masih pemula. Tapi, kalau kamu sudah setiap hari melihatnya, lama-lama pun akan lebih mudah membacanya. So, ayo kita teruskan berkenalan dengan beberapa candlestick pattern lagi, melanjutkan part 1 dan part 2.

Mengenali Candlestick Pattern untuk Pemula Part. 2

Daftar Isi

Candlestick Pattern: Pola Indikasi Pergerakan Harga

Mari kita reminder lagi dari awal, tentang apa itu candlestick pattern.

Candlestick pattern diperkenalkan pertama kali oleh Steve Nison, terinspirasi oleh para pedagang beras di Jepang yang sudah menggunakan grafik ini untuk berdagang di abad ke-17. Candlestick aslinya lantas dimodifikasi dan disempurnakan yang membutuhkan proses selama bertahun-tahun, hingga jadilah sistem candlestick seperti yang sekarang kita gunakan.

Grafik ini berbentuk seperti batang lilin, biasanya berwarna hijau dan merah. Tapi kadang juga disajikan dalam nuansa hitam dan putih. Dari candlestick pattern yang tampak, kita dapat melihat pergerakan harga komoditas itu akan berlanjut, ataukah berbalik arah. Dengan demikian, para investor dan trader akan tahu, ke depan, bursa akan bergerak ke arah mana, hanya dengan melihat candlestick ini.

So, dengan memahami si pola lilin ini, kamu pun bisa mendapatkan keuntungan saat trading. Di antaranya:

Memudahkan analisis

Candlestick pattern dapat membantumu mengidentifikasi pergerakan harga, dalam hal ini aset kripto. Aturannya cukup jelas, sehingga akan memudahkanmu untuk melakukan analisis.

Kamu juga akan dengan cepat mengetahui kondisi pasar akankah bullish atau bearish dengan hanya melihat warna body si lilin. Panjang body lilin juga dapat mengindikasikan sampai seberapa dominankah kondisi bullish dan bearish yang akan terjadi.

Baca juga:  Litecoin: Apa yang Harus Kamu Tahu?

Melengkapi analisis teknikal

Candlestick pattern dapat digunakan sebagai konfirmasi atas hasil analisis beberapa indikator. Pasalnya, candlestick memakai opening, low, high, dan closing price. Hal ini mirip dengan bar chart, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman untuk analisis teknikal yang dilakukan oleh investor maupun trader.

Mengenali Candlestick Pattern Part 3

Memahami Candlestick Pattern

Memahami candlestick pattern memang susah-susah gampang. Tapi begitu kamu tahu prinsipnya, selanjutnya akan lebih mudah bagi kamu untuk mengenali masing-masing pola.

Prinsip dasarnya, lihat panjang pendeknya body dan ekornya. Semakin panjang tubuhnya, maka akan semakin keras tekanan pembelian dan penjualan yang terjadi. Semakin pendek, menunjukkan pergerakan harga yang minimal.

Ekor yang pendek mengindikasikan mayoritas kegiatan trading terjadi tak jauh dari harga pembukaan atau penutupan bursa. Sebaliknya, ekor panjang menandakan transaksi jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan.

Kalau panjang ekor tak sama, gimana dong? Kalau ekor atas panjang dan ekor bawah pendek, ini artinya pembeli mendominasi kegiatan trading dengan bidding pada harga yang tinggi, sedangkan penjual menekan harga lebih rendah. Jika yang sebaliknya terjadi—ekor atas pendek dan ekor bawah panjang—ini artinya penjual mendominasi transaksi dan menekan harga turun, tetapi pembeli bertahan dengan bidding harga tinggi.

Kemudian, akan ada kalanya kita melihat body candlestick yang sangat pendek, hingga kayak garis lurus saja. Inilah yang disebut dengan doji. Mengenai candlestick pattern ini, sudah kita jelaskan pada artikel Mengenal Candlestick Pattern part 1 ya. Silakan ditengok.

Mengenal 3 Candlestick Pattern

1. Evening Star – Morning Star

Sumber: Ditto Trade

Dalam candlestick pattern ini akan muncul doji di bagian tengahnya. Mengingatkan lagi, bahwa doji mengindikasikan adanya fase konsolidasi harga. Selain doji, juga bisa muncul small atau long candle.

Baca juga:  4 Strategi Penting untuk Investasi Crypto Jangka Pendek

Candlestick pattern morning star terdiri atas: bearish candle – small bullish atau doji – bullish candle. Pattern ini muncul saat terjadi downtrend. Biasanya ini dijadikan sebagai penanda bagi para trader untuk melakukan aksi beli, karena bakalan ada tanda-tanda naik.

Evening star tersusun atas: bullish – small bearish atau doji – bearish candle. Kebalikan dari morning star, ini merupakan sinyal untuk melakukan aksi jual, karena akan ada tanda-tanda anjlok.

2. Three White Soldiers And Three Black Crows

Sumber: ThinkMarkets

Candlestick pattern ini mengindikasikan adanya konfirmasi bearish atau bullish.

Three white soldiers tersusun atas 3 candle bullish yang muncul setelah terjadinya downtrend, dengan candle yang berada di tengah bersumbu kecil, atau bahkan tak bersumbu sama sekali.

Three black crows tersusun atas 3 candle bearish, yang terjadi ketika sedang uptrend. Ini merupakan kebalikan dari three white soldiers.

3. Three Inside Up And Three Inside Down

Sumber: PatternsWizard

Candlestick pattern yang ketiga ini juga mensinyalkan bakalan ada perubahan tren harga.

Three Inside Up terdiri atas pola bearish – bullish – bullish, yang terjadi saat downtrend. Sedangkan three inside down terdiri atas bullish – bearish – bearish, yang terjadi saat uptrend.

Nah, ketiga candlestick pattern di atas melengkapi pola yang sudah ada di part 1 dan part 2. Nggak sulit kan ternyata memahaminya?

Semoga dengan begini, trading kamu jadi lebih lancar, dan potensi meraih keuntunganmu semakin besar ya.