Belajar Fear and Greed Index agar Bisa Mengambil Keputusan yang Tepat

Belajar Fear and Greed Index agar Bisa Mengambil Keputusan yang Tepat

Kalau sering main kripto, pasti enggak asing dengan fear and greed index. Tapi, apa sih maksudnya?

Well, coba jawab pertanyaan ini. Pernah enggak kamu mengalami, bahwa ketika kamu sudah merasa membuat keputusan investasi atau trading yang sudah tepat, tetapi kemudian dalam sekejap gagal total hanya karena para pelaku pasar yang serakah atau panik?

Daftar Isi

Sentimen di Pasar

Sentimen-sentimen semacam ini yang sering terjadi di pasar dapat dipicu oleh beragam stimulus. Kalau mau contoh sih, misalnya FOMO yang terjadi ketika banyak investor, baik ritel maupun institusi, sedang tertarik pada bitcoin. Hal ini kemudian menimbulkan ketakutan pada sebagian besar investor bahwa harga bitcoin akan melonjak drastis, sehingga mereka pun membanjiri pasar kripto dan membeli bitcoin yang akhirnya justru benar-benar membuat harganya melonjak tinggi.

Belajar Fear and Greed Index agar Bisa Mengambil Keputusan yang Tepat
Sumber: Zipmex.com

Ketakutan untuk ‘nyangkut’ lantaran beli di harga yang terlalu tinggi juga memengaruhi sentimen investor, dan bisa ditebak kelanjutannya kan? Sebagian dari mereka akan merasa panik dan buru-buru menjual aset milik mereka. Ditambah dengan berbagai berita atau isu negatif yang beredar, efeknya pun langsung terasa. Harga aset ngedrop jauh, dan semakin terpuruk.

Lalu, ketika ada stimulus yang langsung memengaruhi pergerakan harga sebuah aset, lantas bagaimana kita bisa mengukur sentimen investor?

Fear and Greed Index: Apa Itu?

Fear and Greed Index adalah indikator yang ditunjukkan dengan skor 1 – 100 sebagai gambaran sentimen pasar, yang menunjukkan perilaku pelaku pasar yang panik menjual aset saat anjlok, dan FOMO beli aset ketika harganya sedang naik. Indikator ini pertama kalinya dipakai oleh CNN Money untuk menganalisis pasar. Crypto Fear and Greed Index hanya digunakan untuk mengukur sentimen terhadap bitcoin, tidak untuk pasar aset kripto seluruhnya.

Baca juga:  Berapa Kekayaan Satoshi Nakamoto, Jika Ia Eksis Sekarang?

Hasil fear and greed index sering memberikan gambaran bahwa sebagian besar investor cenderung untuk membeli aset ketika harga telah naik, dan menjualnya saat harga turun. Hal yang seharusnya justru dilakukan sebaliknya.

Jika dibandingkan dengan bursa saham dan juga forex, pasar kripto bisa dibilang lebih emosional. Orang sangat gampang jadi serakah ketika melihat bitcoin to the moon, dan mudah pula panik saat nilainya anjlok. Di sinilah pentingnya belajar membaca fear and greed index, sehingga kita bisa ambil keputusan yang paling bijak untuk portofolio kita, dengan tidak melibatkan reaksi psikologis. Pun, kita bisa memutuskan kapan masuk dan keluar pasar kripto di waktu yang tepat.

Memahami fear and greed index ini sederhana saja. Ada 2 yang menjadi asumsinya:

  • Extreme fear, alias ketakutan yang berlebihan, yang menjadi sinyal kekhawatiran investor terhadap kondisi pasar. Di kondisi ini, kamu berpeluang untuk membeli bitcoin dengan harga murah dan HODL.
  • Extreme greed, alias keserakahan yang berlebihan, yang menjadi sinyal agar kamu waspada dan bersiap menjual bitcoin karena pasar akan segera koreksi atau bubble.
Sumber: Zipmex

Cara Kerja Fear and Greed Index

So, sudah disebutkan di atas, bahwa indeks ini hanya berlaku untuk bitcoin di pasar kripto. Mengapa hanya bitcoin? Pasalnya, bitcoinlah penggerak mayoritas di pasar kripto. Saat bitcoin bergerak, otomatis pasar kripto akan terpengaruh. Bitcoin volatil, maka seluruh pasar kripto akan mengalami hal yang sama.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi fear and greed index ini, yaitu:

  • Volatilitas 25%: dikalkulasi dari volatilitas dan maksimum penurunan harga bitcoin, yang dibandingkan dengan rata-rata volatilitas selama 30 hari terakhir dan 90 hari terakhir. Saat volatilitas naik, maka ini artinya terjadi antusiasme di pasar.
  • Market momentum/volume 25%: dikalkulasi berdasarkan momentum dan volume trading, dengan membandingkan rata-rata pergerakan atau moving average selam 30 hari dan 90 hari, saat ada volume beli yang kuat saat pasar sedang naik. Hal ini memberikan sinyal bahwa sedang terjadi keserakahan pada investor di pasar.
  • Media sosial 15%, dengan menggunakan analisis hashtag untuk setiap cryptocurrency. Kalkulasinya dilakukan secara rata-rata dan banyaknya respons yang ada.
  • Survei 15%, atas opini-opini terhadap cryptocurrency dan pasar kripto umumnya
  • Dominasi 10%, dengan mengacu pada persentase pada kapitalisasi pasar dari bitcoin dan altcoin. Bitcoin sebagai safe haven saat ada gelombang kepanikan, dan altcoin sebagai aspek spekulasinya.
  • Tren 10%, dengan menggunakan Google Trends, terutama untuk keywords yang berhubungan dengan bitcoin. Jika pencarian keyword yang berhubungan dengan bitcoin meningkat, maka hal ini bisa dianggap sebagai sinyal investor yang meningkat pula minatnya di pasar kripto.
Baca juga:  Apa Itu Staking Crypto? Cari Tahu di Sini!

Cara Membaca Fear and Greed Index di Pasar Kripto

Berdasarkan kecenderungan perilaku yang terjadi, maka kita bisa melogika bahwa fear and greed index bisa dipakaii sebagai acuan untuk melihat kondisi harga di bursa.

Belajar Fear and Greed Index agar Bisa Mengambil Keputusan yang Tepat
Sumber: alternative.me

Coba lihat gambar indeks di atas. Keterangannya bisa dilihat dengan mudah, bahwa pasar sedang dalam kondisi Extreme Fear. Artinya, investor sedang beramai-ramai melepas aset yang mereka miliki, sehingga harga aset pun anjlok.

Buat yang masih punya amunisi, kondisi seperti ini bisa dianggap sebagai waktu yang tepat untuk buying the dip, dan HODL hingga harga bitcoin bounce back, atau kembali naik.

Sementara, jika index menunjukkan kondisi Extreme Greed, yang ditunjukkan dengan area warna hijau, maka kenaikan harga bitcoin bisa dipastikan sedang terjadi. Ini artinya adalah waktu yang tepat untuk menarik keuntungan dari investasi yang kita lakukan. Selain itu, kondisi Extreme Greed juga menjadi sinyal bahwa periode bullish akan segera berakhir.

Bagaimana jika jarum penunjuk ada di garis tegak lurus, di tengah-tengah grafik busur tersebut? Artinya kita masih dimungkinkan untuk membeli aset lagi dan HODL. Namun, pastikan kamu menggunakan teknik investasi yang bisa menekan risiko ya. Misalnya dengan metode Dollar Cost Averaging.

Kesimpulan

Warren Buffett pernah bilang, “Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful.”

Dengan bisa membaca fear and greed index, kita pun bisa mengambil keputusan yang benar untuk berinvestasi kripto. Namun, perlu diingat, index ini seharusnya tidak menjadi satu-satunya indikator yang kamu manfaatkan untuk analisis, tetapi banyak juga hal lain yang perlu diperhatikan. Indikator ini hanyalah salah satu tool yang bisa bantu, kamu harus melakukan riset menyeluruh terhadap indikator yang lain juga.

Baca juga:  Mengenal Binance Coin: Crypto Bermasa Depan Cerah Pilihan Trader