Tron Coin: Bagaimana Cara Kerjanya dan Cara Belinya

Tron Coin: Bagaimana Cara Kerjanya dan Cara Belinya

Tron Coin mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, dan memang tak sepopuler “saudara”-nya bitcoin, ethereum, dogecoin, dan shiba inu. Namun, ada baiknya juga bagi kamu buat berkenalan. Siapa tahu, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tertarik untuk memantau pergerakan cryptocurrency satu ini di pasar kripto.

Nah, sebelum mengetahui apa itu Tron Coin, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu Tron.

Smart Contract Tron: Apa Itu, dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Daftar Isi

Apa Itu Tron?

Tron merupakan platform yang terdesentralisasi dalam teknologi blockchain yang menggunakan sistem peer to peer. Tujuannya untuk membangun sistem hiburan konten digital. Artinya, penggunanya bisa membagikan konten tersebut dengan siapa pun dan kapan pun.

Melalui Tron ini, bukan hanya memproduksi konten kemudian dibagikan ke publik saja, tetapi kamu juga bisa mendapatkan imbalan dari konten tersebut. Dengan begitu, nanti pembuat konten akan lebih merasa dihargai, karena karyanya nggak hanya sekadar ditonton saja, tetapi juga ada imbalan di dalamnya.

Tron Coin dan Tron

Tron Coin dan Tron memiliki arti yang berbeda. Jika Tron merupakan sebuah platform yang menjadi wadahnya, maka Tron Coin (TRX) merupakan aset kripto atau mata uang yang digunakan dalam jaringan Tron tersebut. Nah, buat kamu yang pengin membeli TRX, kamu bisa mendapatkannya di beberapa bursa yang telah tersedia di Indonesia secara offline maupun online.

TRX merupakan unit dasar akun pada blockchain Tron. So, mata uang yang digunakan untuk membayar konten disebut Tronix, dengan simbol TRX. Pengguna dalam ekosistem Tron Cryptocurrency bukan hanya dapat membagikan konten dengan orang lain saja, tapi juga bisa mendapatkan kompensasi. Selain itu, kamu juga dapat memegang kendali atas datamu. Bagaimana dengan hak cipta? Sudah pasti, tetap akan jadi milikmu.

6 Stablecoin Gold yang Populer di Dunia

Cara Kerja Transaksi Tron Coin

Tron sejatinya digunakan untuk memberikan dukungan pada pembuat konten yang menggunakan platform ini—tak terbatas oleh wilayah, ruang, dan waktu—untuk mendapatkan kepemilikan sepenuhnya atas konten yang telah dibuat.

Baca juga:  Ini Dia Perusahaan atau Brand yang Sudah Menerima Alat Pembayaran dengan Bitcoin

Platform ini juga memungkinkan penggunanya untuk memilih hendak memonetisasi data ataupun konten mereka, atau tidak. Jadi, misalnya tidak menginginkan kompensasi, juga bisa-bisa aja. Soal keamanan data, sama jaminannya. Hal ini disinyalir justru dapat mencegah kebocoran data, seperti halnya yang terjadi pada kasus Cambridge Analytica yang kedapatan menggunakan data penggunanya sekitar 50 juta akun Facebook secara ilegal untuk kepentingan kampanye pemilihan presiden tahun 2014 silam.

Seperti banyak mata uang digital lainnya, transaksi Tron Coin ini berada dalam ledger public. Ledger public ini bisa dibilang menjadi historis data dari setiap transaksi, yang setiap detailnya dapat dirunut sampai jauh ke belakang, hingga ke transaksi yang pertama.

Model transaksi Tron Coin ini mirip seperti model transaksi yang digunakan bitcoin. Hanya saja perbedaannya terletak pada Tron yang telah mengimprovisasi model bitcoin dengan menyediakan sistem keamanan tambahan yang dinamakan UTXO.

Di dalam model UTXO, terdapat output dasar yang merupakan sejumlah uang yang dikirim ke alamat TRX pengguna. Nantinya sejumlah uang tersebut bersama dengan seperangkat aturan akan membuka jumlah spesifiknya. Nah, hasil akhirnya inilah yang disebut sebagai UTXO.

Namun, untuk benar-benar paham tentang Tron Coin, kamu tidak perlu tahu banyak mengenai model UTXO. Model ini wajibnya diketahui oleh para developer dan kutu buku yang penasaran mengenai informasi lebih detail mengenainya. Kalau  kamu bukan pengembang, misalnya kamu sekadar ingin mengoleksi saja, maka kamu hanya perlu fokus pada gambaran besarnya, dan berpegang kepada kegunaan secara umum yang disajikan oleh Tron.

5 Powerful Candlestick Pattern yang Paling Patut Diperhatikan Lantaran Akurasinya Tinggi

Kelebihan dan Kekurangan Tron

Tron punya banyak fitur seperti transaksi P2P, protocol smart contract, mendukung pertukaran mata uang untuk game, hingga fleksibilitas pada aplikasi blockchain. Tron juga dapat memperluas skalabilitasnya karena mendukung sejumlah aplikasi yang sedang berjalan dengan kemampuan untuk mempertahankan konten hiburan yang terbilang signifikan di jaringannya. Jadi bukan hanya mata uang game dalam ekosistemnya saja.

Baca juga:  Kenalan dengan Solana: Aset Kripto yang Belakangan Meroket Tajam

Blockchain tron juga tergolong memiliki hasil yang tinggi karena mampu memproses lebih dari 2000 transaksi per detik, melebihi kemampuan Bitcoin dan Ethereum dalam penggunaan sehari-hari.Tron ini juga didukung oleh berbagai pengusaha Asia, salah satunya CEO raksasa industri Lifan, Yin Mingshan, pencipta game Clash of King Tang Binseng, dan yang lainnya.

Namun, di balik keunggulan, pasti ada saja kekurangannya. Begitu juga Tron.

Kekurangan dari Tron, yaitu harga Tron Coin, atau TRX, ini sangat dipengaruhi oleh berita yang tidak pasti, dan peristiwa atau rumor yang terkait skandal.

Contohnya saja, beberapa waktu yang lalu di Beijing, beberapa orang akan datang ke kantor Tron karena Tron diduga terlibat dalam skema penipuan Wave Field Super. Banyak yang mengatakan proyek Wave Field Superwas dilindungi oleh Tron. Tron juga tidak menyangkal rumor ini untuk waktu yang lama. Namun, Justin Sun selaku CEO Tron, akhirnya menyatakan bahwa Tron tidak ada hubungannya dengan proyek penipuan tersebut.

Hmmm, kalau memang tidak ada hubungannya, mengapa isu dibiarkan berlarut-larut ya? Entahlah.

Tron Coin: Bagaimana Cara Kerjanya dan Cara Belinya

Cara Beli Tron Coin

Lepas dari segala kontroversinya, Tron coin atau TRX juga menarik untuk dipantau pergerakannya di pasar kripto. Jika kamu pengin mendapatkan Tron Coin (TRX) ini, tenang, ternyata caranya tidaklah sulit. Sudah banyak tersedia platform yang menyediakan berbagai aset kripto untuk investasi.

Setidaknya ada beberapa langkah untuk membeli Tron Coin, di antaranya yaitu:

  1. Mendaftar di crypto exchange, atau yang biasa disebut broker kripto. Broker ini akan menjadi perantara dan memberikan fasilitas berupa platform untuk trader dan juga investor  saat bertransaksi mata uang kripto
  2. Melakukan deposit dana atau setoran awal terlebih dahulu. Tentu saja setiap broker punya kebijakan tersendiri tentang berapa minimal deposito awal yang harus dipenuhi. So, kamu harus cari info dulu secara lengkap ya.
  3. Lakukan proses proses berli Tron Coin (TRX) di platform broker kripto yang telah kamu pilih.
Baca juga:  Apa itu Smart Contract? Inilah Pengertian dan Contohnya!

Untuk membeli Tron Coin memang dibutuhkan broker kripto, atau biasa disebut crypto exchange. Terdapat sekitar 13 crypto exchange di Indonesia yang telah terdaftar di Bappebti, seperti Indodax, Tokocrypto, Rekeningku, dan yang lainnya. Pada merekalah, kamu bisa membeli Tron Coin (TRX), dan juga kripto lainnya mulai dari Bitcoin (BTC), Dogecoin (Doge), Ethereum (ETH), dan sejenisnya. Jika ingin membeli online, kamu bisa menggunakan broker kripto online.

Proses transaksinya bisa dikatakan mirip dengan transaksi Bitcoin. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada Tron yang telah menambahkan model dengan menghadirkan sistem tambahan pada bagian keamanan. Untuk harga Tron Coin berdasarkan data CoinMarketCap, TRX  dihargai  Rp1.024.

Nah, itu dia sedikit ulasan mengenai Tron, dan juga cara kerja dan cara membeli Tron Coin. So, apakah kamu tertarik membelinya? Ingat, untuk selalu do your own research, sebelum memutuskan untuk membeli mata uang kripto mana pun ya!