Aturan Dasar Trading Crypto Bagi Pemula

9 Aturan Dasar Trading Crypto Bagi Pemula

Trading crypto masih menjadi pembicaraan di mana-mana. Alasan sebagian besar orang mau melakukan trading ini adalah ingin memeroleh keuntungan yang besar. Tidak ada yang salah sih, siapa yang nggak mau cuan? Tapi, bagi kamu pemula haruslah mengetahui aturan dasar trading crypto untuk meminimalkan kerugian.

November 2017 cryptocurrency mencapai popularitasnya di mana harga bitcoin meroket pada Desember 2017. Inilah yang menjadi sebab cryptocurrency sebagai terobosan di dunia digital dan membuat banyak orang tahu juga sadar akan manfaatnya mata uang ditigal ini.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap (diakses 25 Juni), total kapitalisasi pasar dari cryptocurrency adalah $1.39T. Angkanya luar biasa banget. Untuk Indonesia sendiri hingga tahun 2021 tercatat ada 4,2 juta investor cryptocurrency dan angka ini lebih besar dibanding investor saham. Coba kamu bayangin 1-2 tahun lagi lebih banyak orang yang menyadari potensi cryptocurrency? Angkanya pasti akan meningkat lebih pesat.

Sayangnya ada ‘penyakit’ dari masyarakat yaitu FOMO (fear of missing out) di mana ketika mengetahui besarnya potensi memeroleh cuan dari transaksi trading crypto, maka berbondong-bondong lah melakukan investasi. Dan investasi dilakukan dengan minim ilmu yang penting mengikuti tren!

Coba ditahan dulu keinginan yang menyesatkan tersebut. Jangan asal-asalan membeli crypto hanya karena diimingi keuntungan besar. Kamu harus mengetahui jelas apa yang menjadi tujuan membeli crypto. Dan ada berbagai istilah, strategi, analisis dan aturan yang mesti dipahami sebagai pemula dalam trading crypto.

Daftar Isi

Kenalan Dulu dengan Berbagai Istilah di Dunia Cryptocurrency

5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

Jika kamu udah niat banget mau terjun ke dunia trading crypto, hal dasar seperti mengenal istilah mesti dipelajari. Berikut ini beberapa istilah yang sering digunakan di dunia cryptocurrency.

  • Ask, jumlah crypto yang diinginkan untuk dibeli pada harga tertentu
  • Bid, jumlah crypto yang diinginkan untuk dijual di harga tertentu
  • Pump, ketika harga coin / cryptocurrency naik
  • Dump, ketika harga coin / cryptocurrency turun, seringkali disebabkan oleh take profit (TP) dari trader yang sebelumnya sudah membeli di harga murah
  • Fiat, jenis uang yang dikeluarkan oleh pemerintah  (USD, RMB, EURO, dll)
  • Altcoin, cryptocurrency lainnya selain bitcoin
  • Token, merupakan unit yang punya value, dibuat oleh sebuah organisasi. Sebuah teknologi pada umumnya dibangun di atas teknologi blockchain.
  • Coin Wallet, sebuah dompet digital untuk menyimpan aset digital
  • Hot Wallet, dompet digital yang membutuhkan koneksi internet untuk menjalankan servicenya
  • Cold Wallet, wallet dalam bentuk hardware dan memiliki bentuk fisik
  • Paper Wallet, cold wallet yang memiliki bentuk kertas
Baca juga:  Memanfaatkan Automated Trading, Apa Keuntungannya?

Dan masih banyak istilah lainnya yang akan kamu temui saat melakukannya.

Untuk mempelajari tentang trading crypto, ada aturan-aturan dasar yang mesti diketahui. Ini menjadi landasan kamu untuk bisa menentukan strategi, apa yang harus dipersiapkan dan bagaimana menghadapi keadaan yang terjadi di pasar crypto.

Aturan-aturan Dalam Trading Crypto Bagi Pemula

Do's and Dont's Staking Crypto: Wajib Tahu!

1. Mulai trading crypto dengan uang yang “siap untuk hilang”

Maksudnya seperti apa?

Gunakan pemahaman: saat melakukan investasi ataupun trading anggap uang tersebut sudah hilang. Itulah mengapa para ahli investasi menyarankan untuk menggunakan uang dingin.

Sebaiknya hindari menggunakan pos dana berikut ini:

  • Uang bulanan, kebutuhan sehari-hari
  • Dana darurat
  • Tabungan
  • Berutang untuk ikutan trading

Lalu …

Buang pemahaman: terjun ke dunia trading crypto akan menjadi auto crazy rich, kaya dalam semalam. Pemahaman ini salah besar.

Cryptocurrency itu sangatlah volatif yang artinya pergerakannya sulit untuk ditebak. Investasi di mata uang crypto itu termasuk kategori high risk, high demand.

Pengalaman dari para investor cryptocurrency, mereka menyarankan untuk menggunakan 10% dari net worth yang kamu miliki. Contohnya nih, kamu memiliki uang 20 juta, investasi untuk cryptocurrency cukup 2 juta saja tidak lebih. Jadi, ketika harga crypto turun, kamu bisa tetap tenang dan tidak panik.

2. Saat rugi, jangan pernah menambah modal

Ini yang sering kali dilakukan oleh pemula dalam trading crypto. Demi mengimbangi kerugian dan mendapatkan keuntungan maka mereka tak segan menambahkan modal untuk bisa meningkatkan harga. Ini yang harus kamu hindari.

Contohnya, kamu awalnya membeli Ethereum (ETH) seharga 3 juta, lalu harganya turun menjadi 2,1 juta. Agar masih bisa untung, kamu membeli lagi ETH dan mendapatkan harga rata-rata 2,7 juta.

Strategi yang kamu pakai ini mengurangi titik impas menjadi 29%. Sedangkan, persentase keuntungan yang semestinya diterima adalah 56%.

Ini mungkin berlaku dalam strategi investasi saham jangka panjang. Namun untuk trading crypto, sebaiknya pertimbangkan lagi secara matang jika ingin memakai strategi ini.

3. Jangan All in One Coin

Pernah nggak mendengar ungkapan, jangan memasukkan semua telur ke dalam satu keranjang? Karena saat kamu mengambil satu, keranjang bisa jatuh dan semua telur akhirnya pecah.

Baca juga:  Move to Earn - Sehat sembari Mendulang Crypto: Bagaimana Cara Kerjanya?

Dalam trading crypto pun memiliki golden rule yang harus dipatuhi yakni jangan all in one coin.

Bagi pemula ini harus diwaspadai. Biasanya pemula menyukai portfolio yang terkumpul di satu jenis coin saja. Alasan fokus ke satu koin bisa jadi untuk mendapatkan keuntungan atau kerugian yang maksimal hanya saja ada efek psikologis yang harus dihindari.

Agar lebih jelas bisa disimak contoh di bawah ini.

Kamu ingin all in dalam coin Tether (USDT). Ketika melihat Cardano (ADA) naik, tapi USDT turun, akan ada efek FOMO (fear of missing out) muncul keinginan untuk cepat-cepat close USDT dan pindah ke ADA. Sudah pindah ke ADA eh malam USDT naik. Akhirnya yang kamu dapatkan adalah kehilangan profit karena tidak sabaran.

Kamu bisa menghindari kondisi ini dengan membuat proporsi 50% USDT, 50% ADA. Jadi saat salah satu turun, yang satu naik kamu bisa tetap sabar dan tenang.

Aturan Dasar Trading Crypto Bagi Pemula

4. Beli saat harga turun, jual saat harga naik

Ini udah menjadi aturan baku ya di dunia investasi dan trading. Beli saat harga merah dan jual saat harga hijau, ingat jangan sampai terbalik ya.

Kesalahan utama para pemula adalah membeli koin saat naik 1—20% lalu berharap agar koin bisa naik lagi menembus 50%. Memang sih tidak sepenuhnya salah, tapi membeli koin dengan posisi harga naik risikonya tinggi.

Jadi, sabar dan tahan keinginan untuk membeli koin yang mahal. Solusinya adalah membeli koin yang turun 10-20% lebih aman dibanding yang naik.

5. Berganti sisi

Berganti sisi secepat mungkin. Ini salah satu saran dari salah satu trader terkemuka di dunia Dennis Gartman.

Ini bukan perkara seberapa andal kamu menentukan teori trading tapi seberapa andal kamu mengantisipasi kerugian yang akan dialami. Sebagai seorang trader, kamu harus memiliki kemampuan membaca pasar.

Gartman juga menyarankan segera tutup posisi jika mencapai stop loss. Berhenti sejenak dan amati pasar crypto sebelum memutuskan untuk melanjutkan trading.

Bagaimana jika pasar cenderung turun dan menjadi tidak terkendali? Cara satu-satunya adalah amankan aset dengan menjual. Ini dilakukan untuk minimalisir kerugian. So, balik lagi ke rencana awal dan manajemen risiko mesti ditetapkan.

Baca juga:  Apa Itu Copy Trading Crypto?

6. Gunakan analisis fundamental dan teknikal

Hindari menjadi feeling analysis saat akan menjual atau membeli. Ini tidak akan membantu. Tapi, padukan analisis fundamental dan teknikal. Mengetahui kedua analisis ini sangat berguna bagi kamu dalam menentukan keputusan.

Untuk analisis fundamental sudah dibahas di artikel sebelumnya.

Menambang Bitcoin: Ketahui Cara Kerja hingga Risikonya

7. Jangan serakah

Ambil keuntungan apabila dirasa sudah cukup menguntungkan. Namun, kadang kala sebagai manusia kita suka terlena ya melihat garis hijau yang mulai naik. Lalu muncul keinginan untuk terus menambahkan modal. Ini yang perlu dihindari, jangan serakah.

Sekali lagi pasar crypto itu sangat dinamis, bisa berubah setiap detik. Tentukan target, berapa persen nih untuk keuntungan yang bisa diraih sejak membeli dan tentukan juga kerugian yang bisa kamu tolerir.

Berapapun cuan yang kamu peroleh, bersyukurlah karena close position di saat cuat tidak mungkin salah.

8. Memilih media exchange

Memilih media exchange dalam melakukan transaksi sangat penting dan juga untuk memastikan keamanan dari aset kamu. Bagi pemula, pilihlah media exchange yang legal dan resmi terdaftar di Bappebti.

Di Indonesia trading crypto itu legal tapi menjadikannya sebagai transaksi masih dilarang. Oleh karena itu ada Bappebti yang menjadi pengawas untuk kegiatan trading ini.

Untuk sekarang ada tiga belas perusahaan yang telah memeroleh tanda daftar dari Bappebti.

9. Terus belajar

Cryptocurrency masih tergolong baru ya bagi masyarakat dunia. Apabila kamu berminat untuk trading crypto maka kamu harus terus update dengan perkembangannya. Jangan pernah lelah untuk mempelajarinya karena ini dasar bagi kamu.

Di zaman serba canggih ini kamu bisa memeroleh akses pengetahuan dari berbagai penjuru mata angin. Makin banyak konten di website, media sosial terkait cryptocurrency. Tutorial bisa kamu dapatkan di Youtube ataupun mengikuti webinar. Tak sedikit juga forum-forum yang membahas ini.

Bagi pemula, aturan-aturan di atas tentulah tidak terlalu sulit ya. Yang pasti kamu harus melakukan pengelolaan uang juga sebelum memulai. Dan satu hal, jangan mudah percaya dengan apapun yang bisa memengaruhi keputusan. Sekali lagi pasar cryptocurrency ini tidak bisa ditebak, untuk bisa bertahan di dunia crypto kamu harus berani mengambil keputusan sendiri, jangan sekedar menjadi pengikut.

Semoga artikel ini membantu, ya. Selamat trading!