Akhirnya, setelah dua tahun berproses, The Merge Ethereum bakalan segera rampung dan siap diluncurkan, gaes! Gimana-gimana? Apa yang sudah kamu lakukan untuk “menyambut” kelahiran kembali blockchain Ethereum dan menjadi blockchain proof of stake?
Eh tapi, kapan sih sebenarnya The Merge akan diluncurkan? Adakah tanggal pastinya?
Well, sebenarnya sih enggak pernah ada tanggal pasti, setidaknya hal ini tidak pernah dirilis oleh Ethereum secara resmi. Hanya saja, kalau kita mencermati berita dari Coindesk, tanggal 6 September kemarin, proses upgrade Ethereum ini sudah memasuki tahap terakhir dan berhasil dieksekusi. So, prediksinya, tanggal 15 September 2022 esok, kemungkinan seluruh sistem The Merge akan mencapai kondisi ideal, yang ditandai dengan nilai Terminal Total Difficulty (TTD) mencapai angka 58.750.000.000.000.000.000.000. Saat itulah, lapisan eksekusi Ethereum akan menyatu, yang disebut dengan merge, dengan lapisan proof of stake.
Daftar Isi
Dampak yang Akan Dirasakan
So, apa yang akan kita alami atau rasakan saat The Merge sudah diluncurkan?
Ethereum Foundation juga pernah mengungkapkan mengenai hal ini. Menurut mereka, ada prediksi bahwa konsumsi energi jaringan Ethereum akan berkurang secara drastis, hingga 99.95% saat The Merge sudah meluncur secara penuh. Hal ini mungkin terjadi lantaran Ethereum enggak akan butuh crypto miner lagi untuk melakukan valudasu transaksi. Pasalnya, proof of stake di sini menggantikan metode konsensus proof of work.
Metode proof of stake memang memungkinkan pihak validator hanya perlu melakukan staking terhadap sejumlah token ETH untuk berkontribusi. Hal ini pastinya jauh lebih efisien daripada harus menjalankan PC dengan spesifikasi tinggi selama 24 jam nonstop yang boros listrik demi menuntaskan mining.
Di samping itu, jaringan blockchain Ethereum juga tetap akan berjalan seperti semula, tetapi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Meski demikian, efeknya bisa jadi enggak akan kita rasakan sebagai penggunanya. Tetapi, dari keterangan Ethereum Foundation, perubahan metode dari proof of work menjadi proof of stake akan membuat waktu transaksi menjadi lebih pendek, kira-kira hanya 10%-nya saja.
Yah, mungkin The Merge memang belum bisa menyelesaikan semua masalah yang ada dalam jaringan blockchain Ethereum. Namun, seenggaknya isu bahaya lingkungan sudah sedikit teratasi, terutama untuk masa depan perkembangan NFT.
Selain itu, ada pula beberapa dampak lain yang mungkin akan segera kita jumpai, alami, atau rasakan dari meluncurnya The Merge ini.
Deflasi ETH
Menurut keterangan yang dirilis oleh Ethereum Foundation, ada 13.000 token ETH baru yang akan terbit setiap harinya sebagai reward bagi para penambang. Sementara, staking enggak akan dapat menambah pasokan ETH secepat jika dilakukan penambangan. Rata-rata hanya bisa menghasilkan 1.600 ETH setiap harinya. Ini artinya, akan terjadi pemurunan tingkat penerbitan atau issuance pasca The Merge diluncurkan. Enggak main-main, penurunannya bisa mencapai 90% lebih, bahkan tanpa termasuk burn rate ETH yang bisa muncul.
Harga Kartu Grafis akan Jatuh
Karena penambang tidak dibutuhkan lagi untuk beraktivitas dalam jaringan blockchain Ethereum, maka diprediksi harga kartu grafis akan jatuh cukup dalam pasca The Merge.
Well, enggak perlu menunggu nanti-nanti sih. Hal ini bahkan sudah mulai dirasakan sekarang. Saat artikel ini ditulis, beberapa kartu yang tadinya harus dibeli dengan harga Rp4 juta ke atas, hari ini sudah kurang dari Rp4 juta.
Mitos-Mitos yang Muncul Seiring Lengkapnya The Merge
Meski ada dampak-dampak yang timbul, tak kurang banyak juga muncul berbagai mitos menyertai muncul menjelang The Merge mencapai kondisi idealnya.
Mitos apa saja?
Token Baru
Banyak yang mengira, bahwa pasca The Merge menyelesaikan prosesnya, maka akan muncul pula token baru Ethereum.
Apakah kamu juga salah satu yang percaya akan mitos ini?
Ya, wajar sih kalau kamu menganggap begini. Pasalnya, pada roadmap sebelumnya disebutkan, bahwa Ethereum 2.0 sedang dikembangkan oleh Ethereum Foundation. So, wajar kalau lantas banyak yang mengasumsikan, blockchain baru sedang dikembangkan oleh Vitalik Buterin dkk. Padahal bukan. The Merge merupakan proses upgrade jaringan Ethereum yang sudah ada sebelumnya. So, ini bukanlah merupakan jaringan baru, sehingga tidak akan ada juga token baru.
Karena itu, mereka menghapus penggunaan nama “Ethereum 2.0” ataupun “ETH 2.0”, dan diganti dengan istilah baru. ETH 1 menjadi lapisan konsensus, sementara ETH 2 menjadi lapisan eksekusi. Sementara, The Merge adalah aktivitas untuk menggabungkan kedua lapisan tesebut.
Karena itu, waspadalah jika ada yang menawari kamu token baru “ETH2”, karena tidak pernah ada token baru selama proses The Merge hingga selesai nantinya.
Gas Fee Turun
Banyak yang berharap, dengan diselesaikannya The Merge dan lebih efisiennya mekanisme konsensus baru, maka biaya gas pun bisa dikurangi. Pasalnya, gas fee Ethereum memang dikenal sangat tinggi.
Sayangnya, masih menurut Ethereum Foundation, gas fee—alias biaya transaksi—tidak akan mengalami perubahan apa pun, karena metode proof of stake tak akan memengaruhi kapasitas Ethereum pasca The Merge. Ini artinya, kalau kamu bertransaksi dalam Ethereum, sementara sistem juga sedang sibuk mengolah data transaksi lain, biayanya ya tetap tinggi seperti sebelumnya.
Nah, tapi ada kabar gembira. Upgrade tahap berikutnya, yaitu tahap sharding, memungkinkan untuk bisa menjadi solusi bagi biaya gas yang tinggi ini. Rencananya sharding akan meluncur di tahun 2023. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan cara menekan lalu lintas jaringan, dan membagi blockchain menjadi beberapa bagian lebih kecil yang seharusnya akan lebih mudah dikelola.
Transaksi Lebih Cepat
Ini juga menjadi harapan bagi banyak pengguna nih. Termasuk kamu juga?
Memang akan ada peningkatan kecepatan transaksi dengan lengkapnya The Merge. Salah satunya waktu publikasi blok akan turun, karena Mainnet Ethereum akan menjadi Beacon Chain, dari 13 detik menjadi 12.2 detik. Sayangnya, peningkatan kecepatan ini enggak akan dapat dirasakan secara signifikan oleh pengguna.
Reward setelah The Merge
Kalau kamu ingin menarik ETH yang masuk staking, kamu akan bisa melihat bahwa danamu akan terkunci setidaknya 12 bulan setelah The Merge terjadi. Demi alasan keamanan, Ethereum memang membatasi penarikan staking setelahnya.
Reward Beacon Chain berupa ETH akan terkunci dan tidak likuid. Akses ke reward tip dari transaksi Ethereum akan didapatkan kembali oleh validator setelah The Merge. Begitu juga dengan pengguna yang punya BETH, bisa melakukan swap lagi menjadi ETH setelah selesainya The Merge.
Ethereum Menonaktifkan Jaringan
Well, yang terakhir ini beneran enggak terbukti kan? Buktinya, sampai sekarang jaringan blockchain Ethereum tetap berjalan sebagaimana mestinya, seperti sebelumnya.
Nah, itu dia dampak-dampak yang bisa kita alami, rasakan, dan dapatkan saat The Merge selesai nanti. Gimana? Nggak sabar ya?