Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Kalian pernah jajan di vending machines? Seperti itulah cara kerja Decentralized Autonomous Organization, atau DAO.

Vending machines yang fully automated, tak hanya bisa memberimu snack setelah kamu membayar sejumlah uang sesuai harga, tetapi juga bisa memesan stok makanan yang berkurang, bahkan bisa memberikan instruksi agar di-maintenance.

Canggih kan?

Daftar Isi

Apa Itu Decentralized Autonomous Organization (DAO)

Prinsip Decentralized Autonomous Organization, atau DAO, seperti halnya vending machine. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, DAO bisa menjadi organisasi otonomi terdesentralisasi. Hmmm, ribet. Jadi, kita tetap pakai DAO sajalah ya.

Ide model manajemen terdesentralisasi secara otomatis seperti ini telah ada sejak sistem Bitcoin lahir, yaitu ketika jaringan blockchain berhasil menyingkirkan peran perantara dalam transaksi keuangan yang terjadi. DAO adalah organisasi atau perusahaan yang dapat berfungsi penuh, tanpa manajemen hierarkis

Ini, secara kasar, bagaimana DAO atau Organisasi Otonomi Terdesentralisasi, bekerja. Ide model manajemen seperti itu telah beredar di komunitas cryptocurrency sejak Bitcoin berhasil menyingkirkan perantara dalam transaksi keuangan. Demikian pula, ide utama di balik DAO adalah mendirikan perusahaan atau organisasi yang dapat berfungsi penuh dengan program komputer, tanpa manajemen hierarkis.

Adalah penting buat kamu untuk paham, DAO sebagai salah satu jenis organisasi terdesentralisasi dengan DAO yang merupakan nama dari satu organisasi tersebut. Ya, ini kurang lebih kayak bitcoin, dengan ‘b’ kecil dan ‘B’ besar.

Sejarah DAO

Apa Itu Copy Trading Crypto?

‘DAO’ adalah nama salah satu organisasi terdesentralisasi yang dibuat oleh tim slock.it, sebuah startup Jerman yang mengkhususkan diri pada pengembangan smart locks, yang memungkinkan orang berbagi properti mereka dalam versi Airbnb yang terdesentralisasi.

Decentralized Autonomous Organization ini dikembangkan Mei 2016, ketika mendapatkan kucuran dana melalui penjualan token. Entah bagaimana, proyek tersebut berhasil menjadi kampanye crowdfunding paling sukses dalam sejarah, dengan mengumpulkan lebih dari USD150 juta.

Baca juga:  Penjelasan Lengkap tentang Layer 1, Layer 2, dan Layer 0 Blockchain

Namun, dalam perjalanannya, ditemukan fakta bahwa kode DAO tidak sempurna. So, karena bersifat open source dan dapat dilihat oleh semua orang, seseorang menemukan bug untuk dieksploitasi. Pada 17 Juni 2016, sekelompok peretas anonim berhasil menyedot uang dari DAO ke dalam child DAO, yang menyalin struktur DAO asli. Sebelum pengurasan dana dihentikan, peretas berhasil mencuri Ether senilai lebih dari USD50 juta.

Cara Kerja DAO

Sumber: Horizen Academy

Awalnya, Bitcoin dianggap sebagai Decentralized Autonomous Organization yang berfungsi penuh pertama kali, karena memiliki seperangkat aturan yang telah diprogram sebelumnya. Dengan demikian, sistem Bitcoin dapat berfungsi secara mandiri dan dikoordinasikan melalui protokol konsensus yang terdistribusi. Berlanjut kemudian, penggunaan smart contract diaktifkan di platform Ethereum, yang membawa pembuatan DAO lebih dekat ke masyarakat umum dan membentuk tampilannyasaat ini.

Agar DAO dapat berfungsi penuh, diperlukan beberapa hal berikut:

  • Set of rules, yang dikodekan sebagai smart contract, yang pada dasarnya merupakan program komputer mandiri. Meski demikian, program yang ada tetap butuh bantuan tangan manusia untuk beberapa tugas yang tak dapat dilakukannya sendiri.
  • Properti internal—semacam token—yang dapat digunakan oleh organisasi untuk melakukan pendanaan.
  • Hak suara oleh pengguna yang telah berinvestasi di DAO, sehingga memiliki kemampuan untuk memengaruhi cara operasinya.

Setelah pendanaan selesai, DAO pun bisa diterapkan secara otonom, dan sepenuhnya lepas dari penciptanya. DAO bersifat open source, sehingga kode dapat dilihat oleh siapa pun, dan semua aturan serta transaksi keuangan tercatat dalam jaringan blockchain.

Dengan demikian, Decentralized Autonomous Organization tidak dapat diubah, transparan, dan tak dapat rusak.

Setelah DAO beroperasi, semua keputusan transaksi dibuat melalui kesepakatan. Setiap orang yangg membeli saham DAO dapat membuat proposal mengenai apa yang akan terjadi ke depannya.

Baca juga:  Profil Andre Cronje: Pendiri Yearn Finance dan Pengembang Kripto YFI

Prinsipnya, DAO memungkinkan seseorang untuk menukar dana dengan apa pun, bisa dalam bentuk investasi, donasi, penggalangan dana, pinjaman, dan sebagainya. Menariknya lagi, semua bisa dilakukan tanpa perantara.

Apa yang Perlu Dikembangkan Lagi dalam DAO?

Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Decentralized Autonomous Organization, dan juga berbagai hal yang berkaitan dengan cryptocurrency, merupakan teknologi yang masih sangat baru, bahkan bisa dibilang revolusioner. Banyak kritik dari para ahli ikut mewarnai sejarah perkembangan DAO pada perjalanannya.

Salah satu yang menjadi perhatian terbesar—saat kejadian diretasnya sistem DAO pada tahun 2016—adalah masalah keamanan atas ‘kode yang tak dapat dihentikan’. Akibat dari rules ini, para pengamat dan investor menyaksikan dana yang tersedot keluar dari sistem DAO tanpa bisa berbuat apa pun, karena para hacker sebenarnya—secara teknis—telah mematuhi rules yang sudah ada.

Terlepas dari kenyataan bahwa bug dalam kode Decentralized Autonomous Organization dapat dieksploitasi untuk mencuri dana, peretasan tersebut secara serius merusak reputasi Ethereum sebagai platform hosting dan konsep DAO. Selain itu, usaha peretasan tersebut juga menyebabkan jaringan Ethereum terpecah menjadi dua. Padahal sebenarnya, semua ini dapat dihindari dengan menguji kode tambahan. Mungkin, peretasan ini merupakan tonggak penting dalam sejarah pengembangan DAO yang menunjukkan potensi kelemahan yang akan menjadi bahan pertimbangan demi perkembangan DAO di masa depan.

Selain itu, diharapkan juga adanya kerangka hukum agar dapat melindungi pihak-pihak yang beroperasi dengan DAO ketika menjalankan bisnisnya di luar jaringan blockchainn dengan leluasa.

Yah, memang sih, belum adanya hukum yang mengatur jalannya bisnis cryptocurrency pada umumnya jadi satu masalah yang paling urgent untuk diselesaikan secepatnya oleh para pemangku kepentingan.

Nah, demikianlah pengertian dan penjelasan singkat mengenai Decentralized Autonomous Organization, alias DAO. Gimana? Apakah sudah cukup memberimu gambaran yang jelas?

Baca juga:  Belajar Investasi Crypto: Fakta yang Perlu Kamu Pahami dan Sadari Sepenuhnya

Semoga bermanfaat  ya!