Benarkah Kripto Bakalan Mati Segera? Ini Pengertian Dead Coin yang Sebenarnya!

Benarkah Kripto Bakalan Mati Segera? Ini Pengertian Dead Coin yang Sebenarnya!

Meskipun cryptocurrency dianggap sebagai penemuan revolusioner di bidang teknologi dan keuangan, tetapi faktanya enggak semua mata uang digital mampu membawa nilai riil bagi pemegangnya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah dead coin yang bisa dihitung sampai dengan hari ini.

Beberapa hari belakangan bahkan ramai didengungkan bahwa bitcoin juga akan segera mati. Bitcoin dead! Begitu katanya. Rumor ini sebenarnya muncul juga bukan tanpa sebab. Kita pastinya tidak akan bisa menutup mata akan fakta bahwa harga bitcoin terus anjlok belakangan. Ada 2 alasan terbesar yang menyebabkannya, yaitu penghentian withdraw aset kripto oleh Celcius, dan kebijakan The Fed yang menekan laju pengembangan aset risiko tinggi seperti kripto.

Ditambah lagi—sesuai fakta yang diungkap oleh 99 Bitcoin, bahwa begitu banyak influencer kripto menggiring opini bahwa bitcoin akan mati di tahun 2022. Belum lagi soal pernyataan bahwa cryptocurrency—tak terkecuali bitcoin—dibangun berdasarkan manipulasi pasar. So, jika tidak ada manipulas pasar, aset kripto tidak akan eksis seperti sekarang.

So …

7 Cara Mendapatkan Bitcoin Gratis yang Perlu Kamu Tahu

Daftar Isi

Benarkah Kripto akan Segera Mati?

Industri kripto memang dipenuhi dengan dead coin, yang pernah diluncurkan secara gegap gempita, tetapi pada akhirnya hanya memberikan manfaat yang minimal, bahkan nol, bagi pemiliknya. Sebagian dari koin ini lahir dan kemudian mati on purpose, karena pengembangnya membawa kabur uang investor dan pembelinya.

ICO telah melebarkan peluang munculnya berbagai proyek kripto di tahun 2017. Koin yang diluncurkan menggelembung, dari 29 koin menjadi 850 protek. Di tahun 2018, pengembang meluncurkan lebih dari 1.800 proyek kripto lagi. Dan, di bulan Desember 2020, jumlah total cryptocurrency mencapai lebih dari 8.000 proyek.

Dari sebanyak itu proyek, memang tak semua bertahan. Itu saja masih ditambah dengan berbagai modus rugpull yang kemudian melahirkan sejumlah dead coin generasi baru.

Apa Itu Dead Coin?

Dead coin adalah aset digital dari proyek yang sudah ditinggalkan. Bisa jadi merupakan hasil dari skema penipuan, memiliki likuiditas rendah, dana yang tidak mencukupi, dan berbagai alasan lainnya. Di crypto meter, koin-koin ini juga sering disebut sebagai sh*tcoin, yang sudah bergrafik merah terus sejak diluncurkan, dan semakin terpuruk seiring waktu, tanpa harapan, ditinggalkan dari balapan menuju bulan.

Baca juga:  5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

Kamu bisa menemukan dead coin ini di setiap bursa kripto yang ada. Di Binance Wallet, misalnya, dengan mengklik tab “Show All Balances”, kamu akan bisa menemukan deretan dead coin yang bahkan mungkin sudah dilupakan. Hati-hati saja ya, kalau kamu adalah investor yang sudah malang melintang di dunia kripto sejak beberapa tahun yang lalu, barangkali dengan mengklik tab ini akan juga membuka luka lama.

Bahkan situs web seperti Coinospy dan Deadcoin menawarkan imbalan untuk setiap laporan dead coin yang disampaikan oleh pengguna kepada mereka.

Benarkah Kripto Bakalan Mati Segera? Ini Pengertian Dead Coin yang Sebenarnya!

Apa Ciri Dead Coin?

Tak setiap koin yang turun nilainya akan menjadi dead coin. So, bitcoin is dead? Well, ada baiknya kita lihat dulu

Hasil scam

Jika sebuah koin merupakan hasil skema scam, maka sudah bisa dipastikan, saat skema scam-nya sudah terbongkar, koin tersebut akan mati. Faktanya, diperkirakan 80% dari proyek ICO 2017 memang merupakan bentuk scam. Modusnya semua hampir sama: menjanjikan imbal yang sangat tinggi, dalam waktu yang singkat.

Volume perdagangan yang sangat rendah

Sebuah proyek akan dimulai dengan ekspektasi tinggi. Roadmap sudah disusun, whitepaper diluncurkan, berbagai proyek pendahulu sudah dikerjakan. Koin dan token pun ditawarkan kepada para trader dan investor, untuk memperoleh dana agar bisa mengembangkan proyek lebih lanjut. Tapi sayangnya, volume perdagangan yang terjadi sangat rendah, karena listing di bursa yang terbatas.

Faktanya 60% dari semua proyek memang memiliki likuiditas yang rendah. Memang cukup sulit untuk bisa menembus listing suatu bursa, karena biasanya ada batas minimal volume perdagangan. Apalagi untuk bertengger di 10 kripto teratas dalam listing. Padahal, trader dan investor akan semakin berpeluang tipis untuk mau scroll terlalu jauh ke bawah. Akhirnya, sudah volume rendah, masih tak tampak juga di deretan listing yang terjangkau oleh trader dan investor. Semakin terpuruklah peringkatnya.

Baca juga:  6 Risiko Staking Crypto yang Harus Diketahui Sebelum Memulainya

Joke project

Joke project adalah istilah untuk menyebut proyek yang berjalan tanpa rencana konkret. Menariknya, beberapa penggemar kripto memang mau “mempertaruhkan” uang untuk membiayai joke project seperti ini. Nyatanya, beberapa di antaranya ternyata juga sukses, seperti Dogecoin.

Meski demikian 9 dari 10 joke project hanya akan menyumbangkan dead coin saja pada akhirnya. Kini, jumlah dead coin yang muncul akibat joke project ini ada 3% dari jumlah keseluruhan.

Kurang atau tidak ada dana

Kegagalan untuk menarik dana atau tidak memiliki dana yang cukup untuk mendukung pengembangan dapat membawa proyek kripto untuk mati. Sekitar 3,6% dari dead coin ada dalam kategori ini.

Dalam hal ini, kegagalan untuk menarik dana tidak berarti proyek tersebut tidak memiliki utilitas atau kelayakan yang disyaratkan. Bisa jadi karena proyek yang bersangkutan tidak menawarkan margin keuntungan yang cukup menguntungkan bagi investor untuk bisa tertarik.

Panduan Lengkap Crypto Trading untuk Pemula

Kasus Dead Coin yang Populer

Bitconnect (BCC)

Awalnya, Bitconnect menyediakan platform untuk menukar bitcoin dengan native cryptocurrency dan menawarkan imbal hasil yang cukup tinggi. Tahun 2017, regulator keuangan Inggris memberikan peringatan bahwa legalitas Bitconnect sangat meragukan. Kemudian di tahun 2018, regulator keuangan di wilayah Texas, AS, menyebutnya sebagai bentuk skema Ponzi. Hal tersebut mengakibatkan harga BCC anjlok sebesar 9%.

Aeron (Arnx)

Awalnya trader dan investor kripto dapat membelinya di Binance. Namun, kemudian Binance menghapus koin ini, dan harganya pun terjun bebas hingga 90%.

Pengembang Aeron konon sudah mencetak 10x lebih banyak token, tetapi tak pernah membagikannya kepada publik. Siapa pun yang mengangkat masalah ini di media sosial, mereka blokir. Hingga kemudian, harganya semakin jatuh, volume perdagangan semakin tipis.

Baca juga:  9 Faktor Analisis Fundamental Crypto untuk Pemula

Vegascoin

Ini adalah contoh abandoned project, alias proyek yang ditinggalkan. Awalnya Vegascoin menargetkan pada ekosistem taruhan olahraga. Proyek ini lantas diakuisisi oleh suatu perusahaan, tetapi kemudian menghentikan operasionalnya.

Storeum

Storeum mati karena pasar yang semakin menipis. Di situs webnya, Storeum memiliki order book hanya 18 entri.

Jadi, Apakah Kripto akan Mati Tahun Ini?

Mari kita lihat lagi. Faktanya, bitcoin—sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar saat ini—telah dinyatakan mati lebih dari 22 kali, hanya di tahun 2022 saja yang baru separuh kita jalani.

Jika ditelusur, memang harga bitcoin anjlok sebesar 55.55% sejak all time high-nya di USD 68,789. Namun, jika misalnya harga minyak anjlok 55.55% dalam 6 bulan, apakah kita sudah bisa langsung mengatakan bahwa minyak sudah mati? Pastinya enggak kan? Karena banyak sekali faktor yang memengaruhi sehingga minyak bisa saja tidak mati, seperti jumlah permintaan, jumlah pasokan, berbagai kebijakan pemerintah, sumber energi yang bisa menjadi pengganti, dan sebagainya.

Jika fundamental suatu aset itu positif—misalnya seperti minyak, yang jumlah permintaan tidak akan berkurang hingga jangka panjang—maka penurunan harga ini bisa dianggap sebagai peluang.

Kripto tidak akan mati, setidaknya tidak dengan segera ataupun tahun ini. Untuk menyatakan sebuah pasar mati, maka volume perdagangan haruslah 0.

Faktanya, di bulan Juni 2022 kemarin saja, Binance—salah satu bursa kripto terbesar—masih bisa memperdagangkan kripto hingga lebih dari USD 120,000. Founder Binance, Changpeng Zhao, bahkan mengatakan, bahwa volume perdagangan hingga semester pertama 2022 volumenya sudah menyamai volume perdagangan selama tahun 2021 penuh, yakni USD 34 triliun.

Artinya, justru ada peningkatan perdagangan kripto, meskipun secara value, ada keanjlokan harga yang sangat signifikan.

So, sepertinya pasar kripto masih jauh dari kata mati. Masih ada peluang buat kamu untuk berinvestasi kripto, tentu saja dengan melakukan analisis yang mendalam untuk memilih jenis kripto yang ingin kamu koleksi.