5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

Selama ini kita lebih mengenal instrumen investasi seperti saham, reksa dana, emas, properti, obligasi, sukuk. Tapi, setahun belakangan ini kita seperti memasuki era baru ketika investasi crypto menjadi hype, dibicarakan di mana-mana dan tak sedikit yang ingin memulainya. Tapi, sebelum kamu memulai investasi crypto ada baiknya harus tahu bagaimana pengelolaan uang pribadi terlebih dulu.

Siapa sih yang tidak tergiur dengan cuan yang ditawarkan oleh Bitcoin? 1 bitcoin itu harganya 497,779,321.90 juta rupiah. Luar biasa bukan harganya? Itu baru satu mata uang kripto, masih ada banyak aset kripto yang harganya bikin melongo.

Melihat tren positif atas kenaikan bitcoin secara signifikan dari awal tahun, secara langsung membuktikan adanya peningkatan kepercayaan publik atas aset kripto sebagai salau satu instrumen investasi yang menjanjikan terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Momentum ini tentunya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memulai investasi dalam trading aset kripto.

Perkembangan mata uang kripto membuat pemerintah turun tangan dalam mengatur regulasi terkait aset kripto melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa aset kripto yang mulai berkembang ini diauki secara legal oleh negara dan bisa diperjualbelikan melalui medium exchange yang sudah resmi terdaftar.

Bagi para kaum pemula yang ingin mengetahui lebih jauh tentang cyrptocurrency, ada baiknya mengenal lebih dulu apa itu aset kripto.

Daftar Isi

Apa itu Aset Kripto?

Apa Itu Staking Crypto? Cari Tahu di Sini!

Aset kripto merupakan mata uang digital yang dipakai dalam melakukan transaksi virtual di jaringan internet. Untuk melindungi dan keamanan maka dibuat sandi-sandi rahasia agar mata uang digital ini tetap terjaga. Aset kripto juga dikenal dengan sebutan cryptocurrency yang berasal dari dua kata yakni, currency berarti mata uang, dan cryptography berarti kode rahasia.

Cryptocurrency ini sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, dan kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini aset kripto mulai dikenal masyarakat global. Beberapa jenis aset kripto yang terkenal dan digunakan dalam transaksi antara lain Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Ripple, dan lainnya. Terhitung hingga saat ini ada lebih dari 4.000 aset kripto yang beredar di seluruh dunia dan ke depannya diprediksi akan semakin meningkat.

Baca juga:  Mengenal Vitalik Buterin: Founder Ethereum yang Menjadi Miliarder di Usia 27 Tahun

Perbedaan dengan mata uang konvensional yang bersifat sentralisasi (terpusat), aset kripto justru bersifat desentralisasi. Artinya, tidak ada pihak yang berperan sebagai perantara dalam satu transaksi. Cara kerja transaksinya itu berlangsung dari pengirim ke penerima (peer to peer). Tapi, untuk tingkat keamanannya terjamin karena menggunakan teknologi blockchain yang sulit untuk diretas. Dan transaksinya tetap dicatat, dipantau dalam sistem jaringan aset kripto.

Yang menarik adalah adanya penambang aset kripto yang mencatat transaksi ini akan memeroleh komisi berupa aset kripto yang bisa dipakai. Dan inilah yang ingin dilakukan oleh sebagian orang, mining cryptocurrency.

Untuk negara kita sendiri, mata uang kripto ini tidak bisa diperdagangkan secara bebas harus sesuai dengan regulasi pemerintah. Karena itulah lebih dikenal sebagai aset kripto dibanding mata uang kripto.

Mengapa Investasi Cyrpto itu Menarik?

Do's and Dont's Staking Crypto: Wajib Tahu!

Sebenarnya jika dilihat lagi, yang menjadi daya tarik dalam investasi cyrpto adalah Bitcoin. Tak mengherankan, karena bitcoin adalah pionir dari mata uang kripto. Ditambah lagi nominal yang ‘ditawarkan’ oleh bitcoin sangat legit.

Nah mengapa investasi crypto itu menarik, inilah alasannya.

Harga

Harga mata uang kripto seperti bitcoin, dogecoin meningkat cukup drastis. Dalam hitungan bulan, nilainya menembus all time high yang baru. Contohnya bitcoin naik hingga 354% di tahun 2020 sekaligus memecahkan rekor harga tertinggi di tahun 2017 mengalahkan return aset keuangan lainnya.

Adanya pergeseran kebiasaan masyarakat dunia

Pergeseran ini bisa dilihat dengan jelas di mana mata uang kripto ini mulai diterima sebagai alat pembayaran.

Belum lama ini, Paypal sebagai raksasa alat pembayaran transaksi online di dunia dengan pengguna kurang lebih 300 juta mengumumkan bahwa pihak mereka sekarang menerima bitcoin. Jadi, pengguna Paypal bisa menyimpan dan melakukan transaksi dengan bitcoin di layanan ini.

Cryptocurrency memiliki sifat desentralisasi yang tidak membutuhkan bank sentral, membuat mata uang digital ini mudah digunakan dalam transaksi digital. Tentunya sangat cocok digunakan dalam melakukan pembayaran jual beli online.

Perdagangan aset kripto sudah diizinkan di Indonesia

Ini kabar yang menggembirakan, ketika perdagangan aset kripto sudah bisa dilakukan di negara kita tentunya di bawah pengawasan Bappebti. Jadi, jual beli cyrptocurrency sekarang ini sudah legal.

Baca juga:  Apa Itu Whitepaper? Apa Saja Bagian-Bagiannya?

Tapi, yang belum legal adalah transaksi menggunakan mata uang digital.

Dari tiga alasan di atas, sudah cukup jelas ya mengapa sekarang ini masyarakat begitu ‘tergila-gila’ dengan investasi crypto. Namun, sebelum kamu mengambil langkah memulai investasi ini, sebaiknya dilihat lagi deh pengelolaan uang yang kamu miliki.

Mengapa harus ada pengelolaan uang sebelum memulai investasi crypto?

6 Risiko Staking Crypto yang Harus Diketahui Sebelum Memulainya

Ada pernyataan menarik dari pendiri Microsoft, Bill Gates terkait investasi crypto ini yang semoga bisa menjadi pertimbangan kamu untuk melihat pengelolaan uang, khususnya keuangan pribadi dulu sebelum memulainya.

Pada satu kesempatan wawancara dengan Bloomberg, Bill Gates pernah mengingatkan bahwa aset kripto seperti Bitcoin bukanlah satu hal yang menjadi keharusan untuk dibeli oleh masyarakat. Lanjut lagi, Bill Gates mengungkapkan, “Pemikiran umum saya yakni jika Anda memiliki uang lebih sedikit daripada Elon Musk, sebaiknya Anda berhati-hati.”

Ringkasnya, Bill Gates memberikan saran untuk yang baru memulai terjun ke dunia investasi crypto harus memperhatikan pengelolaan uang, karena salah langkah dan tidak ada perencanaan keuangan akan berimbas ke risiko keuangan pribadi kamu.

Untuk mencegah hal buruk terjadi, berikut ini 5 langkah pengelolaan uang sebelum memulai investasi crypto.

5 Cara Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

5 Langkah Pengelolaan Uang Sebelum Memulai Investasi Crypto

Setting Level Risiko

Sama seperti investasi pada umumnya, tiap instrumen memiliki risiko yang harus dipahami agar kelak jika hal tersebut terjadi tidak akan berefek banyak ke keuangan. Ini harus menjadi hal pertama yang diperhatikan dalam pengelolaan uang.

Setting level risko dalam hal ini berapa persen keuntungan dan kerugian yang bisa kamu peroleh dalam sekali perdagangan investasi crypto? Putuskan ada di angka berapa level risiko per hari. Ini membantu kamu lho, jika dalam sehari kamu berada di titik level risiko tersebut itu berarti harus stop trading. Mulailah di hari berikutnya untuk melakukan trading lagi.

Sebagai contoh nih, kamu bisa memilih level risiko mulai dari 1-5% dari total porfolio. Jika dalam sehari sudah mencapai limit maksimum, maka berhentilah trading.

Baca juga:  Mengapa Market Cap Penting untuk Kamu Ketahui dalam Investasi atau Trading Crypto?

Ingat, jangan pernah break the rules! Harus bisa disiplin untuk menjaga uang yang kamu miliki.

Goals-nya apa?

Melakukan investasi tentunya harus memiliki goals yang ingin dicapai. Ini berlaku juga di investasi crypto.

Untuk trading goals meliputi dua faktor penting yakni :

  • Setting target
  • Set risiko rasio reward

Dalam membuat trading goals yang realistis, kamu butuh untuk kalkulasi risiko rasio reward. Yang dimaksud dengan risiko rasio reward adalah ketika kamu memutuskan untuk mengambil keuntungan yang besar dibandingkan dengan risiko.

Contohnya, seorang profesional trader tidak pernah memasuki pasar jika mereka tidak menemukan trading signal dengan kode RRR=1/5. Yang berarti, kamu siap kehilangan $1 per share untuk membuat keuntungan dari $5 per share.

Menambang Bitcoin: Ketahui Cara Kerja hingga Risikonya

Exit rules

Pada umumnya investor lebih memerhatikan entry rules, tapi sayangnya exit rules juga penting untuk diketahui.

FYI, fakta di lapangan adalah pada umumnya profesional trader lebih banyak mengalami kerugian daripada menghasilkan cuan. Tapi dengan melakukan pengelolaan uang, mereka bisa membuat net profit.

Mulailah memutuskan untuk tidak mengalami kerugian dan memeroleh keuntungan sebelum memasuki pasar. Yup, memasuki pasar itu mudah tapi mengatur exit rules membutuhkan skill dan keahlian yang diperoleh dari praktik.

Entry rules

Kamu perlu memilih strategi dan mengatur signal seperti apa untuk entry rules. Pahami berbagai faktor seperti volume, indikator, S&R level, RRR sebelum kamu memasuki pasar.

Performa analisis dan modifikasi

Hal yang terakhir adalah analisa sistem yang merupakan faktor paling penting. Cek lagi sistem pengelolaan uang yang kamu terapkan, setiap minggu dan bulan. Jika membutuhkan satu perubahan, maka modifikasilah sistem pengelolaan uang.

Melakukan investasi sah-sah saja sekarang ini. Perbanyak pengetahuan dan yang terpenting adalah pengelolaan uang agar menghindari terjadinya risiko kerugian yang berimbas pada keuangan pribadi atau keluarga.

Untuk yang memulai investasi crypto karena ikut-ikutan, setop dulu dan jawab pertanyaan ini: memangnya uangmu sudah sebanyak Elon Musk?

Jika tidak, maka lakukan pengelolaan uang terlebih dulu!