DApps adalah Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya

Penjelasan tentang DApps: Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya

DApps adalah decentralized applications, yang dalam ekosistem cryptocurrency, akan memungkinkan transaksi terjadi dalam beberapa aplikasi yang dibangun dan dikembangkan dalam sebuah jaringan blockchain.

Pengin tahu lebih jauh tentang DApps? Yuk, ikuti artikel ini sampai selesai ya.

Celsius Network: Biang Kerok Jatuhnya Cryptocurrency (?)

Daftar Isi

Apa Itu DApps?

Seperti namanya, DApps adalah aplikasi terdesentralisasi, yang artinya tidak ada yang mengendalikannya, sehingga sulit untuk dimanipulasi maupun dirusak. DApps bergerak dengan mengandalkan sistem blockchain, dengan dijaga oleh pihak-pihak yang disebut validator.

Ada 4 karakteristik yang dimiliki oleh sebuah DApps adalah:

  • Open source, yang artinya setiap orang dapat mengakses source code atau infrastruktur kodenya.
  • Decentralized, yang artinya terdesentralisasi, tanpa penguasaan terpusat, disimpan dalam sistem publik.
  • Incentivized, yang artinya aplikasi yang bersangkutan memiliki aset digital sebagai insentif untuk menjaga keberlangsungannya.
  • Protocol, yang artinya sistem bergerak dengan mekanisme konsensus yang sesuai dengan kebutuhan.

So, kalau melihat dari karakteristik dan definisi di atas, Bitcoin bisa dibilang merupakan DApps pertama yang dibangun dan dikembangkan. Bitcoin adalah sebuah buku besar yang memungkinkan transaksi berjalan secara lebih efisien, tanpa campur tangan otoritas mana pun. Dan, dengan karakteristik ataupun definisi di atas juga,  maka setiap token dan koin yang didapatkan dari pengembangan di dalam blockchain bisa dikatakan sebagai DApps.

Apa Beda DApps dan Apps?

Ada DApps, ada apps. Lalu, apa bedanya?

Apps bisa dibilang adalah aplikasi biasa yang sudah sering kita pergunakan, misalnya seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan sebagainya, yang dimiliki oleh otoritas tertentu, dalam hal ini perusahaan. Instagram, WhatsApp, dan Facebook dikelola oleh satu perusahaan yang sama, Meta. Meta-lah yang memiliki server tempat Apps tersebut berada dan mereka yang mengendalikannya.

Baca juga:  Smart Contract Adalah Solusi Sistem yang Aman? Ini Contoh Penggunaannya!

Dalam pemakaiannya, pengguna akan saling bertukar atau berkirim data ke server Meta, yang kemudian diteruskan kepada pengguna lainnya. Nah, data yang masuk hanya bisa dilihat oleh pengelola Apps, dan tidak dapat dilihat secara publik. Upgrade atau pemutakhiran apps dilakukan atas keputusan sepihak perusahaan pengelola, dan sebagai pengguna, kita tidak bisa mengganggu gugat keputusan tersebut.

Hal inilah yang sering jadi objek ribut-ribut saat kita sedang membahas keamanan data pengguna. Data ini sangat laku dijual di pasar gelap, bahkan bisa dihargai sangat tinggi.

Nah, di sini perbedaannya. Prinsip kerja DApps adalah dengan menyimpan data pengguna justru dalam server publik, sehingga transparan—dapat dilihat oleh semua orang, tetapi tetap terjaga privasinya karena ada fitur enkripsi sehingga hanya pemilik data saja yang bisa melihatnya. Cara ini mengurangi potensi dimanipulasi oleh siapa pun, termasuk si pencipta DApps.

Untuk upgrade atau pemutakhiran, DApps akan melakukan pemungutan suara dari para pengguna dan pemilik koin atau token yang terikat. Dengan demikian, keputusan tidak dibuat secara sepihak, dan tidak ada pihak sentral yang berkuasa meskipun mungkin ia adalah pencipta DApps itu sendiri.

Cara Kerja DApps

Fungsi DApps adalah melakukan implementasi terhadap 4  kriteria atau karakteristik yang sudah disebutkan di atas, yaitu open source, decentralized, incentivized, dan ada protocol yang berlaku.

Sebenarnya, penggunaannya sama dengan Apps yang biasanya sering kita pakai. Hanya saja ada perbedaan besar pada otoritas dan transparansi penyimpanan datanya.

Klasifikasi DApps

Ada 3 tipe DApps yang dikembangkan di dunia developer kripto. Apa saja?

Tipe 1

Tipe yang pertama ini memiliki blockchainnya sendiri, tetapi hanya berperan dalam transaksi sebagai perpindahan dana. Contohnya misalnya bitcoin, bitcoin cash, atau litecoin yang hanya berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi dalam blockchain.

Baca juga:  Rug Pull: Apa yang Mesti Diketahui?

Tipe 2

Tipe kedua adalah DApps blockchain sebagai generasi baru yang juga berfungsi membangun smart contracts selain juga sebagai alat pembayaran transaksi. Artinya, DApps tipe kedua ini memungkinkan pengembang menciptakan aplikasi lain dalam blockchain yang sama. Contoh DApps tipe kedua ini misalnya seperti Binance Smart Chain ataupun Ethereum, yang memiliki banyak aplikasi lain, selain juga dipergunakan untuk transaksi.

Tipe 3

Tipe ketiga adalah DApps yang sepenuhnya bergantung pada blockchain lain tanpa punya blockchainnya sendiri. Dikenal sebagai tempat farming, jual beli kripto, ataupun peminjaman kripto.

Contoh DApps ketiga ini misalnya Uniswap, Pancakeswap, dan banyak lagi.

DApps adalah Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya

Kelebihan dan Kekurangan DApps

Kelebihan DApps adalah:

  • Mendukung privasi data pengguna, karena semua tersimpan secara terenkripsi di jaringan publik
  • Pemilik atau pencipta aplikasi tidak dapat menghapus, mengubah, atau memanipulasi data yang tersimpan dalam jaringan publik tersebut. Tidak seperti Instagram misalnya, yang bisa menghapus konten tanpa persetujuan pemilik kontennya.
  • Biaya akan lebih murah, sehingga membuka peluang untuk berinovasi lebih banyak.

Memang banyak kelebihan DApps dibandingkan Apps, tetapi kelemahannya sendiri juga tak kalah sedikit. Di antaranya:

  • Masih dalam perkembangan, sehingga potensi rusak atau macet masih sangat tinggi
  • Inovasinya butuh waktu yang cukup lama
  • Kurang user friendly, sehingga cukup rumit bagi pengguna baru alias newbie.
  • Masih terbatas dalam contoh kodenya, sehingga developer harus mengulik secara mandiri untuk bisa melakukan inovasi aplikasi yang lebih baik.

Nah, itu dia penjelasan singkat dan padat mengenai DApps. Sekarang sudah tahu kan, apa itu DApps, bagaimana karakteristiknya, cara kerja, hingga kekurangan dan kelebihannya.

Semoga bermanfaat ya.