Berkenalan dengan Bitcoin Cash: Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Berkenalan dengan Bitcoin Cash: Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Jika kamu sudah mendalami cryptocurrency cukup lama, kamu mungkin sudah mengenal bitcoin cash. Tapi, yang baru saja terjun ke dunia ini, bisa jadi bingung, kok ada bitcoin, ada juga yang cash. Sama atau beda sih?

Bitcoin cash adalah salah satu jenis mata uang kripto pertama di dunia yang terdesentralisasi. Meskipun terdengar serupa, bitcoin cash ini berbeda dengan bitcoin, juga dengan bitcoin gold, lho. Perbedaan mendasar dari ketiga aset tersebut terletak pada nilai aset kripto dan nilai gunanya.

Agar kamu lebih memahami apa perbedaan bitcoin dengan bitcoin cash, yuk simak ulasannya dalam artikel ini.

Menyelami 7 Resiko Investasi Bitcoin dan Tips untuk Meminimalkan Potensi Kerugian

Daftar Isi

Mengenal Bitcoin Cash

Bitcoin cash, atau juga dikenal dengan istilah BCH, merupakan aset kripto peer electronic cash, yang muncul pada hard fork di blockchain bitcoin tahun 2017 silam. Istilah hard fork sendiri artinya adalah perubahan dalam protokol mata uang asal. So, saat tim pengembangan melakukan fork, maka akan muncul blockchain baru yang kemudian melahirkan bitcoin cash ini.

Maksudnya gimana sih? Misalnya, apabila kamu memiliki 10 koin bitcoin, maka pada saat hardfork berlangsung, kamu juga akan memiliki 10 koin BCH secara otomatis.

Nah, aset BCH ini juga diperdagangkan secara bebas. Lebih jauh lagi, dinamika harganya yang menarik patut dicoba oleh investor pemula, sebagai cara mendapatkan keuntungan. Namun, sebelum memutuskan untuk benar-benar mencobanya, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu, ya. Apakah aset ini sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikomu? Hal ini penting untuk dilakukan, agar kamu terhindar dari jurang kerugian saat berinvestasi kripto.

Kronologi Lahirnya Bitcoin Cash

Hard fork dalam blockchain aset kripto muncul karena kualitas sistem blockchain yang ada dianggap kurang mumpuni. Nah, hal ini terjadi pada bitcoin yang mengakibatkan hadirnya BCH.

Baca juga:  3 Tip Investasi Bitcoin Halal yang Tak Menyalahi Aturan Agama

Satoshi Nakamoto, si misterius penemu bitcoin, awalnya berharap agar bitcoin ini dapat digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari. Namun faktanya, hingga saat ini para pengguna bitcoin lebih memilih untuk menggunakannya sebagai aset investasi dibanding alat transaksi. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Salah satunya karena pasokan bitcoin yang terbatas, hanya terdapat 21 juta keping. Hal ini memunculkan aspek kelangkaan, sehingga dapat memengaruhi naik turunnya harga.

Sayangnya, sistem blockchain tersebut tidak dapat mengakomodasi dan menampung derasnya transaksi bitcoin. Hal tersebutlah yang mengakibatkan banyak transaksi di blockchain bitcoin yang antre menunggu konfirmasi, sehingga likuiditas di sistem tersebut tersendat.

Untuk mengatasi hal tersebut, tim pengembang bitcoin, The Bitcoin Care Team pun menawarkan dua alternatif, yakni meningkatkan rata-rata ukuran blok, atau melarang transaksi berukuran besar di sistem blockchain. Namun, pada akhirnya tim pengembang ini memilih untuk memperbesar ukuran blok transaksi yang ada ke dalam satu blockchain yang baru. Dari sini, muncullah koin baru yang bernama Bitcoin Unlimited.

Tidak berjalan mulus, Bitcoin Unlimited ternyata mengalami peretasan sehingga gagal mendapat atensi publik. Peretasan tersebut membuat publik ragu, apakah Bitcoin Unlimited ini benar-benar mampu untuk menjadi alat transaksi yang memadai?

In the end, setelah adanya perdebatan dari sejumlah komunitas cryptocurrency, The Bitcoin Care Team pun meluncurkan BCH pada bulan Agustus 2017.

Usai diluncurkan, Bitcoin Cash mendapatkan respons yang baik dari publik. Konon dengan ukurannya yang lebih besar, yakni 8 MB hingga 12 MB, maka Bitcoin Cash ini mampu menampung 25.000 transaksi per blok. Keren bukan?

Stablecoin Staking untuk Passive Income? Bisa Saja!

Bitcoin VS Bitcoin Cash

Nah, usai mengetahui apa itu bitcoin cash dan sejarahnya, berikut adalah ulasan mengenai perbedaan original bitcoin dengan bitcoin cash yang perlu kamu ketahui.

Baca juga:  4 Kategori dan Jenis Cryptocurrencies yang Perlu Kamu Tahu

Sistem blockchain

Perbedaan yang pertama tentu terletak pada sistem blockchain yang digunakan. Bitcoin cash memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan bitcoin, yakni 32 MB. Sementara bitcoin hanya berkapasitas 1 MB. So, tidak heran jika BCH mampu memproses transaksi dengan lebih cepat dan lebih besar.

Nilai guna

Perbedaan berikutnya terletak pada nilai guna asetnya. Sebagaimana yang diketahui, saat ini bitcoin telah menjadi salah satu instrumen investasi pelindung kekayaan. Karenanya, tidak jarang investor yang menyandingkan bitcoin dengan emas.

Sementara itu, bitcoin cash atau BCH adalah sebuah instrumen yang digunakan sebagai nilai tukar. Terlebih lagi, biaya transaksi bitcoin cash lebih murah dibandingkan dengan bitcoin.

Harga

Selain berbeda pada nilai guna dan sistem blockchainnya, bitcoin dan bitcoin cash juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada harga. Terhitung saat ini, bitcoin menduduki posisi pertama aset kripto termahal dengan harga US$ 33.346 per keping dengan market cap sebesar US$ 623,95 miliar.

Berbeda dengan bitcoin, bitcoin cash saat ini hanya dibanderol sebesar US$ 478 per keping dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 9,16 miliar.  Sangat jauh bukan perbedaan harganya?

Hal ini sebenarnya merupakan fenomena yang wajar, mengingat bitcoin cash usianya masih tergolong muda. Dengan demikian, pasarnya belum terbentuk secara sempurna. Namun, sistem blockchain pada bitcoin cash ini ke depannya masih dapat dikembangkan lagi, lho. So, bitcoin cash ini memiliki potensi yang cukup cemerlang sebagai alat nilai tukar.

Berkenalan dengan Bitcoin Cash: Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Tips Agar Cuan dalam Berinvestasi Bitcoin Cash

Saat memutuskan untuk berinvestasi bitcoin cash, maka kamu perlu mempelajari tiga aspek mendasar agar tidak merugi saat berinvestasi.

Sesuaikan dengan tujuan

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memastikan bahwa instrumen investasi atau mata uang digital yang kamu pilih tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi. Pasalnya, agar cuan saat berinvestasi ini memerlukan strategi yang beragam. So, adalah penting bagi kamu untuk memiliki skill analisis yang mumpuni, ya.

Baca juga:  Apa Itu Faucet Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Lakukan riset

Selain melihat kembali tujuan investasi, kamu juga perlu memiliki kejelian saat membeli bitcoin. Perhatikan beberapa hal yang meliputi keamanan aset, legalitas, tingkat adopsi, jumlah pengguna, dan sejumlah aspek lain yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga bitcoin. Jangan malas untuk menggali lebih banyak informasi terkait bitcoin, ya.

Pantau pasar

Meskipun sudah melakukan riset, kamu juga perlu jeli dalam membaca kondisi pasar. Di waktu tertentu mungkin bisa saja kamu mendapatkan bitcoin dengan harga murah. Namun, belum tentu hal itu terjadi juga esoknya. Pasalnya harga bitcoin ini juga bisa terpengaruh oleh tokoh tertentu.

Strategi yang tepat

Hal terpenting yang tidak boleh kamu lewatkan ketika memutuskan untuk terjun ke dunia investasi adalah konsistensi dalam berinvestasi. Alih-alih membeli dalam jumlah banyak, kamu bisa menabung bitcoin dalam jumlah sedikit demi sedikit, asalkan rutin. Nah, strategi ini biasanya disebut dengan Dollar-Cost Averaging atau DCA. So, dengan strategi ini kamu tidak akan terpengaruh dengan fluktuasi harga.

Nah, demikianlah ulasan terkait bitcoin dan bitcoin cash. Apabila kamu tertarik untuk belajar mengenai investasi bitcoin cash, kamu dapat mengunjungi situs koinpro.co. Koinpro akan menyediakan riset berkala mengenai banyak hal yang berkaitan dengan crypto, lho. Selamat mencoba!