Pengertian NFT Crypto dan Contoh Penggunaannya

Pengertian NFT Crypto dan Contoh Penggunaannya

Teknologi blockchain telah melahirkan berbagai inovasi yang dulunya tidak pernah diduga akan kehadirannya, sekarang ini masyarakat mau tak mau beradaptasi dengan hal tersebut. Sebut saja cryptocurrency, staking crypto dan NFT crypto yang lagi hype belakangan ini. Melihat trennya, kita seperti berada di dunia yang dulunya hanya ada di film genre sci-fi dan kini kita tengah mengalaminya.

Teknologi semakin memelesat, dan kita pun harus bisa menyesuaikan ritme agar tidak ketinggalan. Well, tidak berarti harus menjadi bagian di dalamnya (seperting mining bitcoin) tapi setidaknya kamu memiliki pengetahuan akan hal tersebut. Sehingga, ke depannya saat ingin memanfaatkan teknologi blockchain, kamu bisa beradaptasi dengan cepat.

NFT (non fungible token) sukses menggemparkan jagat maya setelah cuitan pendiri Twitter Jacak Dorsey laku terjual dengan harga 2,9 juta dollar atau setara Rp 41 miliar. Dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto Ethereum.

Sebenarnya cuitan pertama bos Tesla, Elon Musk juga ditawar dengan harga fantastis juga, sayangnya hingga saat ini dia belum menerima tawaran tersebut.

Barangkali kamu akan melongo dan bingung, ini fenomena apa? Bisa dibilang aneh ya karena tidak biasa terjadi. Namun, inilah yang menjadi awal mula NFT dikenal oleh masyarakat dunia. Dan kelak, kita akan terus bersinggungan dengan NFT crypto.

Daftar Isi

Apa itu NFT Crypto?

NFT sudah ada sejak tahun 2014, dan semakin popluer karena dianggap sebagai metode yang praktis dalam melakukan transaksi jual-beli sebuah karya seni digital.

Barangkali kamu menganggap NFT crypto ini sama dengan bitcoin karena menggunakan teknologi blockchain. Sayangnya, anggapan itu salah.

Non fungiable token atau NFT merupakan aset digital yang tidak bisa diduplikasi. NFT tidak bisa dijadikan alat tukar namun bisa diperjualbelikan seperti aset fisik.

Lalu Apa Bedanya NFT dengan Bitcoin atau Mata Uang Digital Lainnya?

Mata uang kripto seperti bitcoin merupakan token fungiable. Yang artinya, kamu bisa menukarkannya dengan mata uang lain dan nantinya kamu akan mendapatkan token yang sama. Sehingga, aset kripto sebenarnya sudah bisa dipakai sebagai alat transaksi di dunia ekonomi digital.

Baca juga:  Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Tapi, ini tidak berlaku dengan NFT. Justru NFT mengubah konsep tersebut. Di dunia NFT, setiap token yang dimiliki bisa dikatakan unik dan tidak tergantikan. Ketika kamu menukarkan token NFT, maka token yang kamu dapatkan akan berbeda dengan aset awal.

Memiliki NFT bukan berarti memiliki barang fisik ya, pengguna hanya bisa memiliki NFT melalui catatan kepemilikian digital atas aset ataupun barang fisik.

Ringkasnya nih, bitcoin itu seperti koin ya, sedangkan NFT crypto itu seperti sertifikat digital yang terkait dengan aset digital. NFT layaknya sertifikat yang mewakili kepemilikan barang berwujud maupun tidak berwujud. Walaupun sama-sama menggunakan teknologi blockchain, NFT memiliki perbedaan yang cukup besar dengan mata uang kripto lainnya.

Agar lebih mengerti berikut contohnya.

A memiliki aset senilai $10 USD, dan bisa dibayar dengan 2 aset seharga masing-masing $5 USD. Atau, 1 bitcoin bisa ditukar dengan objek yang seharga 1 bitcoin.

Perbedaannya juga terletak di tujuan.

Kamu membeli mata uang kripto, nantinya kamu akan menukarkan mata uang seperti halnya di money changer. Lalu, kamu akan simpan sehingga di satu titik harga mata uang kripto itu naik maka kamu akan menjualnya.

Sementara NFT itu, analoginya seperti smartphone, tiap non fungible token memiliki semacam spesifikasi, IMEI dan fitur yang membuatnya unik.

Karena aspek itulah yang membuat NFT disebut sebagai aset bukan cryptocurrency.

Semoga paham ya dengan penjelasan tersebut.

Cara Kerja NFT

Pengertian NFT Crypto dan Contoh Penggunaannya

Di dunia nyata, setiap barang seni memiliki wujud fisiknya seperti lukisan, gambar dan sebagainya. Dan ini membuat sebagian orang tidak bisa membedakan mana karya asli dan mana yang plagiasi.

Di sinilah NFT crypto berperan penting karena bisa menilai keaslian dari aset-aset tersebut, walaupun tiruannya beredar di internet. Ini juga yang membuat NFT memiliki nilai berbeda saat beli dan ketika dijual.

Baca juga:  Investasi Kripto Bitcoin Kemahalan? Berikut 10 Pilihan Lainnya yang Lebih Bersahabat!

Cara kerja NFT seperti cryptocurrency yaitu menggunakan teknologi blockchain. Dengan menggunakan teknologi tersebut, kamu bisa melakukan pelacakan kode unik NFT. Nantinya, kamu akan mengetahui siapa yang menerbitkannya, pembeli pertama hingga pemilik terakhir aset digital tersebut.

Yang menjadi catatan adalah teknologi NFT tidak bisa mencegah seseorang untuk memiliki salinan dari aset digital tersebut. Orang lain tetap bisa menyimpan dan melihat salinan aset digital NFT. Namun yang menjadi pembeda adalah kode unik yang menjadi bukti sah kepemilikan NFT.

Landasan inilah yang membuat NFT menjadi pilihan terbaik dalam melakukan pembelian aset digital yang bersifat collectible. Dan yang menggembirakan, teknologi non fungiable token bisa digunakan sebagai cara ampuh memberantas segala bentuk pembajakan.

Contoh NFT Crypto

Dunia NFT masih seumur jagung, masih sedikit yang mengerti dan memanfaatkan. Jika mengacu pada teori, NFT itu mencakup hal-hal yang unik. Beberapa contoh NFT yang ada sekarang ini antara lain :

  • Karya seni digital yang unik
  • Sneaker yang unik dan limited edition untuk fashion line
  • Game
  • Essay
  • Koleksi digital
  • Nama domain
  • Tiket atau kupon yang memberikan akses untuk masuk ke sebuah event maupun konser

Berikut ini contoh NFT Crypto yang sudah menghasilkan transaksi jual beli.

Game CryptoKitties

Sumber: cryptokitties.co

NFT digunakan pertama kali di Oktober 2017 pada sebuah game di jaringan blockchain yang bernama CryptoKitties. Di game ini, kamu bisa mengadopsi atau memelihara kucing virtual.

Ya seperti halnya memiliki binatang peliharaan di dunia nyata, kucing digital akan memiliki identitas (token) unik yang menunjukkan bahwa dia dimiliki sepenuhnya oleh seorang pengguna.

Kolase seni karya Beeple:  “EVERYDAYS: THE FIRST 5000 DAYS

Sumber: CryptoPotato

Seorang seniman digital bernama Mike Winkelmaan atau yang dikenal dengan nama “Beeple” berhasil menjual kolase seluruh karya seninya senilai $69 juta USD atau setara Rp 993 miliar.

Baca juga:  Apakah Teknologi Blockchain Bisa Digunakan Tanpa Cryptocurrency?

Cryptoart oleh Grimes

Kekasih miliuner Elon Musk belum lama ini melelang karya seni digital yang dia buat bersama kakaknya di Twitter. Kurang lebih 48 jam karyanya laku terjual $ 7.500 USD sampai $ 389 ribu USD. Dan lebih fantastis, koleksi tersebut terjual sampai ratusan copy.

Meme Nyan Cat

Salah satu meme yang termahal dijual dengan harga 300 Ethereum atau setara Rp 8,1 miliar.

Meme Bad Luck Brian

Sumber: Imgflip

Meme ini dijual dengan harga 20 koin Ethereum atau setara Rp 545 juta.

Video 50 detik karya Beeple

Sebelumnya Beeple telah menjual karya seni digitalnya dengan harga fantastis. Dia pun melanjutkan penjualan karya digital berupa video senilai $6,6 USD atau setara Rp 94,9 miliar.

Video Logan Paul

Logan Paul menjual salah satu videonya senilai Rp 287 juta.

Botol Wine

Firma audit raksasa Ernst & Young menggunakan NFT crypto untuk salah satu klien mereka yang memiliki lini usaha wine. Mereka menerapkan NFT di botol wine untuk memudahkan berbagai pihak agar bisa berinteraksi, membantu melacak sumber, produk, penjualan dalam prosesnya.

Ternyata teknologi blockchain ini bisa digunakan di berbagai bidang termasuk karya seni. Sekarang, para pekerja seni bisa menjangkau audiens lebih luas dengan menggunakan NFT crypto ini. Dan yang terpenting adalah tidak akan ada lagi pembajakan karya seni. Hanya saja ini membutuhkan waktu bagi pekerja seni untuk berpindah dari cara tradisional ke digital.

Mengutip kalimat dari berbagai pihak bahwa token NFT crypto adalah salah satu langkah besar di dunia aset kripto. Ya, itu memanglah benar.