Mengenal 7 Candlestick Pattern Single dalam Analisis Teknikal Crypto untuk Pemula

Mengenal 7 Candlestick Pattern Single dalam Analisis Teknikal Crypto untuk Pemula

Memulai trading crypto selain mengetahui analisis fundamental, kamu juga mesti tahu analisis teknikal agar bisa menyusun strategi dan membuat keputusan investasi yang tepat. Dalam analisis teknikal dikenal adanya candlestick pattern yang sering digunakan sebagai strategi dalam meraih keuntungan.

Candlestick pattern merupakan bagian dari analisis teknikal dalam trading saham, forex maupun crypto. Variasi pola candlestick dalam trading semakin bertambah seiring waktu. Mulai dari pola satu batang candlestick, dua batang dan seterusnya. Namun, dari semua pilihan yang ada, kamu mesti tahu beberapa candlestick pattern yang menguntungkan.

Apa Itu Copy Trading Crypto?

Daftar Isi

Pengertian Candlestick Pattern

Candlestick pattern adalah metode charting kuno yang berasal dari negara Jepang. Pelopor dari metode ini adalah Munehisa Homma yang menggunakan candlestick pattern dalam melihat pergerakan dari harga beras.

Metode ini telah terbukti tingkat akurasinya dari abad ke-17 hingga sekarang. Walaupun sudah digunakan berabad-abad, kepopulerannya membuat metode ini menjadi bagian analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader.

Walau terlihat agak rumit, namun cara membacanya tidak sulit untuk dipelajari. Karena dalam analisa teknikal ada asumsi yang beredar bahwa sejarah pasti akan terulang dalam bentuk pola pergerakan harga di masa mendatang.

Pengertian dari candlestick pattern adalah metode diagram kuno yang berasal dari Jepang yang digunakan untuk meningkatkan akurasi perhitungan. Nah, dengan menggunakan candlestick pattern, kamu bisa melihat potensi harga dalam sebuah trading.

Metode ini hukumnya “wajib” untuk dipelajari dan dipahami oleh para investor juga grader karena disebut sebagai salah satu strategi pintar dalam investasi. Tapi, perlu diperhatikan analisis dengan pola ini termasuk dalam kategori direksional.

Yang berarti, analisis ini juga mengandalkan subjektif dari para trader dalam memahami berbagai pola yang ada. Menggunakan metode ini kamu bisa mendapatkan cuan yang konsisten jika diimbangi dengan pengalaman serta jam terbang.

Baca juga:  Aset Investasi Kripto Terbaik untuk Tahun 2022 dan Tips untuk Pemula

Tak hanya itu juga, candlestick pattern bisa merefleksikan dampak sentimen investor terhadap harga yang ada. Analisis ini biasa digunakan para trader dalam menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar trading.

Keuntungan Candlestick Pattern

Memahami candlestick pattern, kamu akan diuntungkan dalam melakukan trading. Berikut ini beberapa keuntungan dengan mempelajari dan menerapkan “pola lilin” ini.

1. Memudahkan untuk analisis

Pola ini mempunyai aturan yang sangat jelas sehingga bisa memudahkan kamu dalam menganalisa pasar. Selain itu, candlestick pattern juga sangat membantu kamu dalam mengidentifikasi pergerakan harga.

Kamu akan mudah mengetahui siapa nih yang mengontrol pasar, apakah bearish atau bullish dengan melihat warna dari body candlestick.

Panjang dari body candlestick juga menunjukkan seberapa dominan sih kondisi bearish atau bullish. Jika body-nya pendek dan shadownya yang ditunjukkan panjang ini berarti adanya keraguan dari pasar.

2. Pelengkap analisis teknikal

Candlestick pattern juga bisa digunakan bersamaan dengan alat analisis teknikal yang lain.

Di analisis teknikal penggunaan dari candlestick pattern bisa menjadi alat konfirmasi yang digunakan secara bersama dengan beberapa indikator. Hal ini disebabkan karena candlestick pattern menggunakan high, low, opening dan closing price seperti bar chart.

Jenis-jenis Candlestick Pattern

Mengenal 7 Candlestick Pattern Single dalam Analisis Teknikal Crypto untuk Pemula

Untuk candlestick pattern sendiri memiliki tiga jenis. Bagi kamu pemula dalam trading crypto bisa mempelajari jenis ini dalam memahami analisis teknikal.

  1. Candlestick single
  2. Candlestick double
  3. Candlestick triple

Nah, untuk artikel akan dibahas terlebih dulu candlestick single.

7 Candlestick Pattern Single yang Perlu Diketahui Bagi Pemula

1. Spinning Top

Sumber: Stockfetcher

Pola pertama dari candlestick pattern single ini memiliki akurasi yang menengah dan rendah dalam hal memprediksi pergerakan pasar. Tapi, dengan spinning top ini kamu bisa mendapatkan sinyal bearish atau bullish, tergantung dari harga open maupun close pada candle.

Baca juga:  Ini Dia 7 Aplikasi untuk Investasi Crypto yang Sudah Terdaftar Bappebti

Spinning top juga merefleksikan adanya ketidakpastian antara seller dan buyer. Grafik ini dianggap netral, karena dalam periode waktu tersebut sedang mengalami kebuntuan.

Namun, saat spinning top ini muncul di uptrend  ini berarti lebih banyak seller dibandingkan buyer. Sebaliknya jika ada di downtrend berarti lebih banyak buyer dibandingkan seller.

2. Marubozu

Sumber: How To Trade Blog

Pola ini adalah body candle yang tidak punya bayangan, sehingga nampak seperti kepala tanpa ada rambut.

Candlestick pattern ini menunjukkan sinyal dari pergerakan yang kuat dari salah satu sisi entah itu buyer atau seller yang kemungkinan akan berlangsung selama beberapa periode ke depan.

Dengan pola ini kamu bisa mendapatkan sinyal bearish atau bullish yang tergantung pada harga open dan close di candlestick, tingkat akurasinya pun cukup tinggi.

3. Doji

Sumber: DailyFX

Candlestick pattern single yang berikutnya adalah Doji. Pola ini memiliki karakteristik yang lebih kompleks.

Doji memiliki body yang sangat tipis bahkan seringkali terlihat seperti garis, karena harga open dan close yang sama. Hal ini terjadi karena antara buyer dan seller tidak mampu untuk memegang kendali.

Metode Doji secara umum merupakan sinyal konsolidasi yang bermanfaat dalam memberikan informasi kepastian arah pergerakan harga selanjutnya, dan selanjutnya memerlukan konfirmasi dari bar candlestick setelah doji.

Tingkat akurasi doji ada di skala menengah dan kuat. Pola doji pun terbagi menjadi 5, yakni standar, Dragonfly Doji, Long Legged Doji, Gravestone Doji dan Four Price Doji.

4. Hammer

Sumber: DailyFX

Seperti namanya, candlestick pattern ini berbentuk serupa palu. Cirinya yaitu shadow di bagian bawah yang panjang dan memiliki body kecil. 

Pola hammer ini menunjukkan jika terjadi kondisi bullish reversal atau pembalikan harga dari turun menjadi naik saat posisi downtrend. Dalam mengidentifikasi hammer, kamu mesti perhatikan lower shadow dan upper shadow. Karena dalam memenuhi pola ini shadow mesti sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.

Baca juga:  Mengenali Candlestick Pattern untuk Pemula Part. 2

5. Hanging man

Sumber: DailyFX

Selintas pola ini mirip dengan hammer. Tapi yang membedakan adalah posisi tidak sama. Hanging man ini mempunyai bentuk yang mirip orang digantung dan terletak di atas.

Candlestick pattern ini menunjukkan pola pembalikan harga bullish menjadi bearish namun akurasinya rendah. Apabila kamu melihat pola ini jangan tergesa-gesa dalam mengambil sikap, sebaiknya menunggu dulu harga close pada candle berikutnya.

6. Inverted hammer

Sumber: DAilyFX

Inverted hammer bentuknya adalah palu terbalik. Pola ini pada umumnya menunjukkan sinyal bullish, karena walau harganya jatuh tapi buyer masih bisa berhasil menutup posisi mereka dekat dengan posisi saat open.

Tingkat akurasi inverted hammer ini cenderung rendah karena sering terjadi kontradiktif. Pola ini memiliki upper shadow yang lebih panjang daripada body yang menunjukkan tekanan penjualan, tapi pola ini malah akan  memberikan sinyal harga yang naik.

7. Shooting star

Sumber: DailyFX

Candlestick pattern yang satu ini polanya seperti bintang jatuh. Pola shooting star menunjukkan harga dari naik kemudian menjadi turun. Tingkat akurasinya moderat dengan kecenderungan sinyal bearish. Pola ini memiliki upper shadow yang panjang tapi body berisi menghadap bawah.

Mempelajari analisis teknikal ini memang tidak cukup sehari, kamu mesti meluangkan waktu untuk belajar sekaligus melihat praktiknya di pasar. Semoga penjelasan di atas bisa membantu kamu memahami candlestick pattern single, ya.