Cryptocurrency memegang peran penting di arus keuangan global saat ini. Meski keberadaannya masih diragukan, perkembangannya mata uang digital ini terus meningkat. Belakangan ramai dicari stablecoin list yang dinilai menjadi kripto dengan nilai stabil dan aman.
Beberapa ahli bahkan mengatakan kemunculan stablecoin adalah momentum yang membuat cryptocurrency lebih berharga. Di tengah volatilitas nilai yang tinggi, pengguna mata uang kripto ditawarkan opsi yang lebih stabil namun tetap melekat di pasar kripto.
Pasalnya, di satu sisi, volatilitas aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi keuntungan bagi investor untuk meraih imbal hasil yang tinggi. Namun, jika terjebak di langkah yang salah, tentunya itu akan merugikan.
Stablecoin masuk ke pasar kripto memang bukan semata untuk dimanfaatkan mencari keuntungan saja. Kehadirannya lebih memiliki arti untuk memberi tempat menyimpan uang yang aman dalam infrastruktur kripto. Nantinya pemegang stablecoin dapat membeli atau menjual aset kripto lainnya.
Daftar Isi
6 Top Stablecoin List Saat Ini
Kamu penasaran dan ingin coba membeli stablecoin? Berikut ini stablecoin list terpopuler yang bisa dijadikan kamu pertimbangkan untuk memilih.
Tether / USDT
Kapitalisasi pasar: US$73,829 miliar
Tether adalah salah satu yang pertama masuk ke dalam stablecoin list kita kali ini, lanatran mendapatkan banyak popularitas karena nilainya yang “hanya” US$1. Karena perilaku volatilitas kripto yang dramatis, beberapa investor pun sempat kehilangan minat di pasar. Nah, stablecoin seperti tether meminimalkan volatilitas ini.
Tether dibuat dengan harga tetap US$1. Koin menggambarkan dirinya sebagai platform yang dirancang untuk memfasilitasi penggunaan mata uang fiat secara virtual.
Binance USD / BUSD
Kapitalisasi pasar: US$13,051 miliar
Dalam stablecoin list ini, juga ada koin milik Binance yang diluncurkan pada 2019, yang secara relatif menjadikannya pendatang baru di ruang crypto. BUSD ditawarkan sebagai opsi menarik bagi pengguna barunya yang ingin masuk ke dunia kripto dengan aman dan terjamin.
Binance USD telah mematok dirinya ke dolar AS untuk meningkatkan stabilitasnya. BUSD menjadi salah satu pertukaran cryptocurrency terbesar yang akan terus meningkat pada tahun 2022.
USD Coin / USDC
Kapitalisasi pasar: US$34.423 miliar
Koin USD mengaitkan nilainya dengan dolar, dan beroperasi di berbagai blockchain seperti Algorand, Ethereum, dan Solana.
Koin ketiga dalam stablecoin list ini bekerja pada teknologi CENTER, yang muncul sebagai upaya bersama oleh Coinbase dan Circle. Selain itu, USDC adalah stablecoin yang didukung kripto. Cadangan dananya tetap berada di bank-bank AS yang diasuransikan oleh FDIC.
Dai/DAI
Kapitalisasi pasar: US$6.481 miliar
Dai adalah stablecoin berbasis ethereum. Harganya dipatok ke dolar AS dan dijamin oleh campuran cryptocurrency lainnya. Penerbitan dan pengembangannya dikelola oleh protokol pembuat dan organisasi otonom desentralisasi pembuat DAO.
True USD / TUSD
Kapitalisasi pasar: US$1,209 miliar
True USD diluncurkan pada 2018 dan merupakan stablecoin yang didukung 100% dolar di pasar. Transparan, andal, dan banyak yang menganggapnya sempurna untuk digunakan sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Token ini memiliki rasio 1:1 terhadap dolar. Selain itu, penciptanya tidak berpartisipasi dalam transfer dan tidak memiliki akses ke sana.
Pax Dollar
Kapitalisasi pasar: US$9,45 juta
Pax dollar, sebelumnya dikenal sebagai Paxos Standard, adalah koin yang termasuk stablecoin list yang didukung dolar yang beroperasi di blockchain ethereum.
Para ahli percaya bahwa koin ini adalah salah satu token agunan fiat terbaik dalam hal menghilangkan biaya transaksi lintas batas. Regulator Wall Street secara luas menerima token ini dan menganggapnya sebagai aset kripto yang andal. Pax dollar juga membantu dalam meningkatkan industri keuangan tradisional.
Stablecoin Meresahkan Pemerintah (?)
Meski dinilai stabil dan aman di pasar kripto, stablecoin masih memerlukan penjelasan terkait mekanisme kinerjanya. Pemerintah AS meyakini stablecoin masihi berada pada level eksperimen awal, dan masih banyak yang harus dipelajari dalam perkembangannya.
Ya memang, stablecoin adalah solusi bagi investor kripto pemula yang mencari mata uang kripto, tetapi dalam titik tertentu, masih pesimis dengan potensi keuntungan. Hadirnya stablecoin list ini diharapkan dapat memberikan nilai yang setara dengan mata uang fiat seperti dolar.
Namun, hal ini justru mengkhawatirkan bagi pemerintah berbagai negara, tak terkecuali Amerika Serikat.
Baru-baru ini kongres AS mengadakan penyelidikan terhadap Tether, sebuah perusahaan yang mengeluarkan salah satu dari stablecoin list terpopuler di atas. Mata uang digital ini dipatok sama dengan dolar AS, tetapi ekosistemnya tidak memiliki keterikatan dengan pemerintah.
Untuk keperluan ini, Komite Senat AS untuk Perbankan, Sherrod Brown, mengirim surat kepada CEO Tether, Jean Louis van der Velde, Rabu (24/11). Ternyata, Brown mengirim surat tak hanya untuk Tether saja, tetapi juga mencakup penerbit stablecoin lain, seperti Coinbase, Binance US, Trust Token, dan lainnya.
Sebagai pihak yang mewakili pemerintah, Brown menilai stablecoin dapat menghadirkan risiko terhadap perlindungan investor, dan meningkatkan beberapa masalah integritas pasar. Karena itulah, dia merasa perlu untuk mencari lebih banyak informasi dari semua perusahaan ini, dan juga cara kerja stablecoin-nya.
Senator Brown memberikan pertanyaan di dalam surat tersebut tentang beberapa hal yang ingin ia perjelas. Di antaranya:
- Proses pembelian, pertukaran, percetakan dasar untuk memperoleh Theter. Bagaimana batasan dan kualifikasi untuk penyempurnaan proses tersebut?
- Penjelasan mengenai proses detail untuk menebus Tether yang sama dengan dolar AS, dan apa saja identifikasi persyaratan seperti ukuran penukaran minimal, masa tunggu, dan lainnya.
- Berapa banyak token Tether yang telah dikeluarkan dan berapa banyak yang telah ditukarkan? Berapa persentase terbesar dari Tether yang beredar selama 12 bulan terakhir?
- Penjelasan kondisi pasar atau operasional untuk mencegah pembelian atau penebusan Tether untuk dolar AS atau aset digital lainnya, juga meminta contohnya dalam 12 bulan terakhir.
- Identifikasi platform perdagangan yang mampu mengatur khusus sistem Tether, dan identifikasi fitur apa saja di dalamnya.
- Meminta tinjauan studi internal di perusahaan terkait penukaran stablecoin yang memengaruhi konvertibilitas dolar AS dan posisi keuangan perusahaan.
Yah, kalau dilihat-lihat sih, memang rasanya masuk akal jika pemerintah, AS khususnya, gelisah dengan adanya stablecoin ini, meskipun terbukti stablecoin dibutuhkan.
So, bagaimana menurutmu tentang stablecoin ini? Apakah cukup menarik untuk dimiliki meski masih perlu pendalaman lebih lanjut? Nah, kalau dari top stablecoin list di atas, kira-kira mana yang akan kamu coba?