Polkadot adalah sebuah proyek baru yang diprediksi akan menyaingi mata uang digital lain, khususnya Bitcoin dan Ethereum yang sudah lebih awal populer di publik.
Meskipun kehadirannya terbilang baru, nyatanya polkadot adalah andalan sebagian orang yang dianggap dapat bersanding setara dengan mata uang lainnya, dan bukan hal yang tidak mungkin untuk mengalahkan popularitas dari mata uang digital sebelumnya.
Tapi, benarkah Polkadot adalah teknologi baru yang dapat diandalkan? Apa itu sebenarnya Polkadot? Bagaimana sejarah kemunculannya? Lalu, apa keuntungannya, terutama jika dibandingkan dengan mata uang kripto yang lain?
Nah, jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai Polkadot, simak uraiannya di bawah ini.
Daftar Isi
Awal Mula Kemunculan Polkadot
Berawal dari Parity Technologies yang dipimpin oleh Gavin Wood dan Jutta Steiner sebagai mantan eksekutif Ethereum, Polkadot pun mulai dikembangkan. Parity sendiri didirikan pada tahun 2015. Awalnya, Parity lebih banyak bekerja dalam bidang perangkat lunak node untuk mata uang digital Ethereum, yang dulunya disebut dengan Parity Ethereum.
Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan lantas menghentikan secara bertahap proyek tersebut karena berbagai sebab, dan mulai fokus pada pengembangan Polkadot yang dimulai bulan November 2017, saat pengembang menerbitkan kode pertamanya di Github.
Perusahaan tersebut juga meluncurkan berbagai konsep kelahiran dan pengembangan Polkadot pada pertengahan 2018, lalu mengerahkan parachain untuk Polkadot pertama kalinya di bulan Juli 2018.
Faktanya, pengembangan Polkadot juga tidak serta merta berdiri sendiri oleh perusahaan Parity ini. Ada juga Web3 Foundation, sebuah organisasi dalam proyek ini juga ikut andil dalam menyediakan dana, penelitian, advokasi, hingga berkolaborasi dari berbagai aspek lainnya.
Arti Polkadot
Polkadot adalah sebuah jaringan yang dirancang untuk menggabungkan jaringan blockchain satu dengan jaringan blockchain lainnya. Biasanya, sering juga disebutkan, bahwa Polkadot adalah jaringan multi rantai karena mampu menghubungkan jaringan bersama. Jika dibandingkan dengan Bitcoin, Polkadot ini jelas berbeda, karena jaringan Bitcoin beroperasi sendiri.
Blockchain Polkadot dapat bertindak seperti pusat terdesentralisasi untuk semua jenis blockchain. Jadi jika Polkadot diibaratkan sebagai HTML, maka akan memungkinkan bagi sebuah situs, browser, dan server berinteraksi satu sama lain.
Bagaimana Cara Kerja Polkadot?
Polkadot adalah peluang yang memungkinkan blockchain terhubung dengannya dan bekerja secara paralel karena terdapat parachain yang bisa ditambahkan atau dihilangkan. Parachain ini juga dapat berupa blockchain publik, pribadi, dan sumber lainnya.
Lalu, data di parachain akan diakses melalui sebuah node khusus yang disebut dengan collator. Collator kemudian dikirim ke Polkadot seperti cara kerja oracle yang terdesentralisasi. Setelah itu, parachain diaktifkan dengan token DOT dan dihapus dari Polkadot dengan melepaskan token yang sama. Parachain dapat mendukung fitur yang ditemukan pada banyak blockchain, seperti smart contract atau Ethereum, ZK-snarks atau Zcash, hingga UTXO transactions atau Bitcoin.
Sebenarnya, pengembang bisa menggunakan fungsi yang ada dalam parachain lain. Pasalnya, ada banyak kasus dari penggunaan berbeda untuk parachain Polkadot, termasuk rantai transaksi, rantai identitas, rantai kurasi data, rantai oracle, dan rantai lainnya.
Komponen Polkadot
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam Polkadot terdapat parachain. Parachain ini merupakan salah satu komponen dari beberapa jaringan yang membentuk Polkadot.
Dalam Polkadot, ada komponen lainnya yaitu:
1. Relay Chain, merupakan pusat komunikasi utama antara parachain dan bagian inti dari Polkadot.
2. Parachain, merupakan blockchain independen yang berjalan di atas rantai relai.
3. Bridges, modul dan kontrak yang terhubung ke blockchain lain, seperti Ethereum dan Bitcoin.
4. Parathreads, alternatif parachain yang lebih ringan dan dapat digunakan oleh pengembang yang hanya ingin mencoba Polkadot dengan model yang dibayar sesuai pemakaian.
Bukan hanya komponen tersebut, ada beberapa jaringan Polkadot lainnya yang menjaga blockchain untuk terus beroperasi, yaitu:
1. Validator, berfungsi untuk mengunci DOT, memvalidasi bukti collator, juga melakukan consensus.
2. Collator, mengumpulkan transaksi dan membuat sebuah bukti untuk validator.
7. Nominator, mengunci token DOT dan mengamankan rantai relai dan memilih validator terpercaya
8. Fishermen, melakukan pemantauan jaringan dan melaporkan jika ada aktivitas berbahaya.
Keuntungan Menggunakan Polkadot
Meskipun proyek ini terbilang baru, tapi terdapat beberapa keuntungan yang bisa kamu rasakan jika menggunakannya, di antaranya yaitu:
- Polkadot adalah jaringan yang dapat mendukung banyak blockchain dari mekanisme sharding atau parachain, sehingga memungkinkan transaksi yang terjadi lebih efisien dan parallel.
- Parachain dan aplikasi Polkadot dapat saling berbagi informasi dan fungsionalitas karena desain proyek yang dioperasikan bisa kompatibilitas antara rantai.
- Parachain polkadot bisa disesuaikan dengan penggunaan atau aplikasi tertentu
- Polkadot bisa diupgrade tanpa adanya hard fork yang cukup memakan waktu, karena fitur baru bisa langsung ditambahkan tanpa harus merombak jaringan seluruhnya.
Itulah uraian singkat mengenai polkadot yang bisa kamu ketahui. Walaupun polkadot adalah proyek baru, tapi bisa dibilang menjanjikan karena banyak pengembang aplikasi yang mencari cara bagaimana menjangkau audiens secara luas, dan juga ada banyaknya blockchain yang berbeda saat ini.
Kehadiran polkadot sangat berguna bagi banyak orang karena bisa membuat mereka saling terhubung dengan teknologi blockchainnya. Polkadot sangat memungkinkan berkembang lebih cepat popularitasnya dari mata uang digital yang ada saat ini.
