Bagaimana Mencegah Kejahatan Siber di Dunia Crypto Terjadi pada Kita

6 Langkah Mencegah Kejahatan Siber di Dunia Crypto Terjadi pada Kita

Cryptocurrency tengah naik daun banget, so ini akhirnya juga berpengaruh pada nilai tukarnya. Jadi kompetitif banget, di tengah produk investasi lain yang juga sedang digemari. Imbasnya, pada saat yang sama, cryptocurrency juga jadi target kejahatan siber.

Bisa banget para penjahat siber ini mencari titik-titik rentan jaringan, sehingga mereka bisa menyerang dan menggunakannya untuk mencuri identitas, yang akhirnya berhasil mengambil alih simpanan crypto-nya. Salah satu hal yang paling umum dilakukan oleh orang ketika baru saja bertransaksi crypto adalah menyimpannya dalam dompet elektronik. Nah, platform dompet digital inilah yang biasanya jadi sasaran empuk kejahatan siber.

Sudah baca artikel sebelumnya tentang berbagai modus kejahatan di dunia crypto kan?

Yes, selama masa pandemi COVID-19, kita dapat melihat bagaimana pasar crypto berkembang dan jadi lebih besar daripada sebelumnya. Di saat yang sama, malware dan scam juga meningkat. Kalau diamati betul-betul, ini terjadi seiring orang-orang yang mulai melakukab WFH—ketika mereka memindahkan pekerjaan dari kantor ke rumah.

Pada beberapa kasus kejahatan siber ini terjadi, orang-orang menggunakan hotspot publik untuk bekerja, dan masih banyak beberapa hal lain yang kita lakukan—tanpa kita sadar, bahwa kita telah mengekspos keamanan akun pribadi kita.

Dari data penelitian yang dilakukan oleh osoblanco.org, modus kejahatan siber paling umum yang terjadi di dunia crypto adalah peretasan terhadap aplikasi dompet digital, double spending, dan selfish mining, yang terjadi ketika seseorang yang memiliki lebih banyak sumber daya yang kuat dibandingkan dengan orang lain dan mengambil sebagian besar koin yang berhasil ditambang.

Yahhh, memang aya-aya wae ya cara orang agar bisa mendapatkan keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya.

So, gimana ya cara melindungi diri sendiri dari serangan kejahatan siber di dunia crypto ini? Yuk, kita lihat satu per satu.

Lindungi Diri dari Serangan Kejahatan Siber di Dunia Crypto

Dunia Crypto dan 5 Modus Kejahatan yang Paling Sering Terjadi di Dalamnya

1. Gunakan setidaknya two-factor authentication

Yups, the least we can do immadiately untuk mencegah terjadinya kejahatan siber pada diri kita adalah menambahkan dua lapis perlindungan pada akun transaksi digital kita. Kalau cuma membuat satu kata sandi saja, itu masih sangat rentan—tak peduli seberapa rumit kombinasinya.

So, kalau fitur ini sudah diaktifkan, kapan pun akunmu diakses, maka selain harus memasukkan passwords, platformmu akan mengirimkan permintaan akses masuk dengan cara kedua, whether it’s kode yang kamu terima di email, SMS, atau bahkan dengan sidik jari atau Face ID.

Passwords-nya sendiri juga harus dipastikan kuat ya. Jangan pernah menggunakan kombinasi dengan tanggal ulang tahun, atau berbagai passwords sejuta umat lainnya. Misalnya kayak “passwords”, “qwerty12345”, dan sebagainya.

Ubahlah juga password ini secara berkala. Pastikan jangan pernah menuliskannya juga di mana pun.

2. Jaga kesehatan dunia digitalmu

Maksudnya gimana sih?

Maksudnya, bertanggung jawablah atas keamanan internetmu sendiri. Gunakan antivirus dan antispyware yang proper, dan selalu update ke versi terbaru. Modal sedikit, dan beli antivirus yang kuat.

Hindari situs-situs yang mencurigakan, semacam situs judi atau games online, juga situs porn. Karena sering kali malware dan virus “disuntikkan” ke perangkat kita melalui situs-situs semacam ini. Pastikan kamu selalu mengakses situs dengan alamat berawalan https. Tak berarti yang http selalu berbahaya juga sih, tapi ada baiknya kamu meningkatkan kewaspadaan ketika harus mengaksesnya.

Pastikan untuk selalu mengunjungi URL yang benar, karena sering kali para peretas membuat situs-situs palsu dengan URL yang mirip untuk mendapatkan passcode-mu. Jangan asal klik link, apalagi yang dikirimkan oleh orang-orang yang nggak jelas siapanya.

Baca juga:  Marak Penipuan Investasi Crypto, Ini 6 Contoh Kasus dan Tip Menghindari Jebakannya!

Jangan juga berikan informasi pribadi pada sembarang orang.

Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

3. Gunakan hanya satu perangkat untuk menambang dan transaksi

Jangan menambang atau transaksi dengan sembarang komputer, apalagi seperti PC kantor yang dapat dipakai oleh orang-orang dengan bebas.

Mungkin kamu berpikiran, ah, pakai incognito window ini. Amanlah, kan nggak nyimpen histori.

Percayalah, kiejahatan siber biasanya juga berawal ketika kita menyepelekan hal-hal kecil seperti ini. Anggap serius aktivitasmu di dunia crypto, jangan dengan (tidak) sengaja menyebarkan akun pribadimu sendiri.

Gunakan ponsel atau laptop dan PC kamu sendiri, dengan jaringan internet milikmu sendiri juga. Jangan akses melalui Wifi umum, apalagi yang gratis.

4. Gunakan offline wallet

Online wallet merupakan sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber, so, kadang kita juga harus menambahkan penggunaan perangkat offline fisik sebagai dompet.

Tarik sebagian besar tabungan crypto-mu ke perangkat offline ini, dan pastikan dikunci dengan passwords atau bentuk perlindungan lainnya. Lalu, simpan dompet offline di tempat yang aman.

Perangkat dompet offline ini bentuknya seperti flashdisk, dan mind you, device ini mudah rusak. Kapasitasnya juga enggak banyak. Namun, device ini penting untuk dimiliki demi menjamin keamananmu sendiri juga.

Bagaimana Mencegah Kejahatan Siber di Dunia Crypto Terjadi pada Kita

5. Gunakan platform trading yang bereputasi baik

Hari gini, memang banyak banget pilihan tempat untuk melakukan trading crypto. Banyak kemudahan ditawarkan, fiturnya juga macem-macem banget.

Hati-hatilah, karena di sini juga bisa jadi titik rentan terjadi kejahatan siber. Apalagi jika layanannya baru. Lakukan cek dan ricek latar belakang perusahaannya. Jika memungkinkan, carilah rekomendasi dari real people. Mungkin teman-temanmu, yang sudah kamu percayai betul.

6. Tak perlu terlalu banyak jenis crypto

Ya, memang menggoda sih. Apalagi buat kamu yang butuh naikkan adrenalin sedikit-sedikit. Mengoleksi altcoins memang antara bikin excited sekaligus deg-degan. Sebagai orang dengan darah muda—autonyanyi—hal-hal seperti ini memang menggairahkan.

Baca juga:  Manajemen Investasi Crypto Jangka Panjang: Prinsip dan Tip yang Harus Diperhatikan

Pengin coba-coba, itu dia. Siapa tahu dapat cuan sesaat.

Banyaknya altcoins yang bisa dipilih juga bikin antusias. Tapi, sebenarnya, mengoleksi lebih dari dua jenis crypto itu cukup merempongkan. Karena fokus beralih ke pemantauan tiga, empat, lima jenis crypto koleksi, kita jadi gagal fokus juga ke masalah keamanan.

So, akan lebih baik jika kamu hanya memantau untuk dua jenis saja. Dua saja cukup, gitu kan ya? Kita jadi bisa fokus ke pergerakan transaksi, pun tetap bisa memonitor keamanannya dengan baik.

But, yeah, kalau kamu merasa fine-fine saja dengan memantau lebih dari dua juga bukan jadi masalah sih. Pastikan saja, sisi keamanannya tetap terjaga dengan baik.

So, demikianlah beberapa tip untuk menjaga keamanan akunmu dari kejahatan siber yang berpeluang terjadi.

Bisa jadi, ke depannya ada berbagai macam modus baru yang mengancam dunia crypto lagi. Ya, siap-siap saja, dan terus update pengetahuanmu. Pasalnya, langkah pengamanan sebenarnya ya sama saja. Hanya kita sering lalai, lantaran gagal fokus itu tadi.

Semoga artikel ini bermanfaat ya.