Kecanggihan teknologi saat ini memancing berbagai modus baru scamming atau penipuan dalam investasi. Terlebih saat ini, banyak orang mencurahkan sejumlah dana untuk investasi crypto. Padahal, harus diakui, bahwa investasi ini cukup rawan dengan aksi scamming lewat internet.
Kurangnya wawasan investor pemula saat terjun berinvestasi di dunia crypto, tak jarang menjadi sasaran empuk bagi penipu. Iming-iming keuntungan yang besar dan cepat, sering kali membuat orang merasa ‘urgent’ untuk ikut berinvestasi di pasar crypto yang sedang booming, tanpa repot-repot melakukan analisis dan risetnya sendiri. Cryptocurrency memang nggak dipengaruhi otoritas mana pun, yang artinya crypto rentan terhadap penipuan.
Di tahun ini, ada lebih dari 10.000 jenis cryptocurrency di dunia. Bitcoin menjadi salah satu yang paling populer di antaranya. Koin lainnya umumnya disebut sebagai altcoin, yang berarti alternatif untuk bitcoin. Daftar tersebut mencakup nama-nama populer lainnya, seperti Litecoin, Shiba Inu, Cardano, Solana, dan Dogecoin yang terkenal, di antara ribuan altcoin lainnya.
Dunia crypto sangatlah luas, jadi investor memang perlu—bahkan harus—melakukan penelitian menyeluruh sebelum berinvestasi. Kurangnya informasi yang memadai, beriringan dengan pertumbuhan tajam dalam nilai kripto, serta keinginan orang-orang untuk menghasilkan uang dengan cepat, telah memikat scammers.
Maka tak heran jika saat ini banyak terjadi kasus penipuan investasi crypto yang merugikan investor. Nah, penting untuk kamu mengasah pemahaman dan ketajaman agar terhindar dari perangkap scamming seperti ini.
Daftar Isi
Contoh Kasus dan Tip Menghindari Penipuan Investasi Crypto
Berikut adalah beberapa penipuan dan pelajaran yang harus kamu pelajari untuk mengurangi kemungkinan tertipu.
Tipuan online
Kasus penipuan online investasi crypto ini pernah menjerat korban lewat portal kencan online hingga situs streaming video seperti YouTube. Scammer atau penipu ini menggunakan setiap media yang memungkinkan sebagai umpan untuk menjebak investor baru.
Menurut laporan Federal Trade Commission (FTC), kasus investasi palsu sejak Oktober 2020 telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Kerugian gabungan lebih dari USD 80 juta telah dilaporkan oleh 7.000 orang.
Jenis investasi ini sangat baru, investor cenderung memberikan semangat dan pengetahuan mereka di beberapa portal, yang selanjutnya menciptakan basis bagi scammers yang cenderung berbagi tip dalam upaya membujuk investor untuk membelanjakan uang mereka.
Tip: Rajin meneliti tentang perusahaan sebelum berinvestasi dan lakukan riset sendiri. Investor besar atau kecil harus menginvestasikan waktu untuk belajar dulu mengenai semua tentang cryptocurrency. Bahkan jika seorang pakar yang mengetahui semuanya dan terpercaya saja enggak akan bisa menjamin dalam hal investasi crypto ini.
Meniru Public Figure (Selebriti/Tokoh Dunia)
Faktanya, salah satu penipuan investasi crypto terbesar yang pernah terjadi adalah “giveaway scam” dan melibatkan CEO Tesla dan pendiri SpaceX, Elon Musk.
Federal Trade Commission (FTC) melaporkan bahwa seorang investor kehilangan lebih dari USD 2 juta hanya dalam rentang waktu enam bulan karena scammer yang menyamar sebagai Elon Musk.
Para penipu itu menargetkan bitcoin dan cryptocurrency lainnya dengan cara membuat cuitan di akun Twitter dari akun palsu yang mencatut nama Musk, kemudian membagikan tautan ke dompet Bitcoin, meminta investor untuk mengirim uang yang akan “berlipat ganda”.
Tip: Selalu verifikasi sumber publikasi seperti siaran pers dan pengumuman di situs web, meskipun telah dibagikan oleh selebriti favorit kamu atau akun media sosial terverifikasi.
Penipuan malware dan virus
Malware dan virus baru telah berevolusi dan menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi orang-orang yang melakukan investasi crypto, saat mereka menggunakan situs web untuk membeli cryptocurrency. Perangkat lunak malware semacam itu mendapatkan akses ke akun pengguna dan mengambil sisa saldo, hingga tak bersisa.
Tip: Gunakan autentikasi dua faktor pada semua aplikasi transfer mata uang dan terus periksa platform apa yang kamu gunakan untuk melakukan transfer. Selain itu, berhati-hatilah jika situs web mencoba mengunduh lampiran secara otomatis.
Penipuan NFT (Non-Fungible Token)
Ini adalah kegilaan terbesar di dunia investasi crypto saat ini. Namun, sebelum itu kamu harus tahu apa itu sebenarnya Non-Fungible Token (NFT)? NFT adalah widget digital unik yang ada di blockchain. Umumnya, NFT ini berupa karya seni digital yang dijual dengan harga mahal.
Ada banyak cara ketika orang dapat ditipu saat menjual atau membeli NFT. Seorang artis yang berbasis di Kanada, Derek Laufman, menjadi korban dari salah satu penipuan tersebut. Karya seninya telah didigitalkan dan dipasang di situs web untuk dijual tanpa izinnya.
Dalam kasus seperti itu, scammers mencoba menjual barang terkenal dengan cepat dengan biaya yang sangat rendah. Peniruan identitas merek, etalase toko palsu, dan penawaran yang menipu biasanya menjadi modus operandi si pelaku.
Tip: Selalu pastikan bahwa akun tempat kamu membeli crypto telah diverifikasi. Hanya bertransaksi di institusi atau bursa yang sudah diawasi oleh pemerintah, kalau di Indonesia, oleh Bappebti. Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada siapa pun atau ke situs yang nggak jelas. Gunakan alat seperti MetaMask untuk keamanan.
Perhatikan URL situs dan bagaimana kamu diarahkan ke sana. Jika proses transfer mata uang tidak seperti metode pembayaran online biasa dan situs tempat pembayaran harus dilakukan tidak seperti situs perbankan online, jangan lanjutkan pembayaran.
Penipuan DeFi
DeFi adalah kependekan dari decentralised finance, atau keuangan terdesentralisasi. Ini adalah platform yang sekarang mencoba memberikan pandangan baru pada metode perdagangan konvensional untuk membuatnya lebih ramah pengguna.
Hal ini memungkinkan investor untuk memasukkan cryptocurrency mereka ke satu perusahaan. Uang virtual dikunci dalam sistem, dan sebagai imbalannya, ada keuntungan besar yang bisa ditarik dalam bentuk bunga.
Scammers menyukainya karena mereka dapat membuat platform DeFi yang sangat mirip dengan aslinya. Investor diiming-imingi keuntungan, dan diajak untuk mengunci aset digital mereka melalui kontrak. Namun, kemudian penipu membawa kabur uang investor.
Tips: Jangan terlalu bersemangat untuk mendapatkan bunga atau keuntungan, dan teliti dengan baik tentang platform sebelum menginvestasikan dana. Jika admin meminta private key kamu, itu adalah tanda bahaya dan isyarat bahwa admin adalah penipu. Seperti halnya pegawai bank, bahkan pihak developer, admin, dkk yang mengelola platform tidak akan pernah meminta informasi pribadi kamu. Jagalah private key selayaknya PIN ATM. Jangan pernah diberikan pada pihak mana pun.
Penipuan Atas Nama Proyek Baru
Kasus penipuan investasi crypto ini baru saja terjadi, tepatnya di bulan Oktober 2021 yang lalu, telah rilis token crypto baru yang disebut SQUID. Crypto ini terinspirasi dari salah satu serial populer Netflix ‘Squid Game’ yang sedang naik daun.
Banyak investor crypto yang terbawa euforia hingga akhirnya menggelontorkan ratusan juta dolar untuk crypto baru ini. Padahal, Coin Market Cap sebelumnya telah membuat peringatan untuk investor agar berwaspada.
Tepat seminggu setelahnya, ternyata token ini memang benar-benar scam. Investor pun dirugikan hingga senilai Rp48 miliar. Kini, nilai crypto yang tadinya meroket hingga Rp41 juta per token, terjun bebas ke angka Rp0 per token.
Tip: Lakukan validasi dan lihatlah pergerakan nilai kripto dalam beberapa minggu. Jangan terbawa suasana hanya karena sesuatu tengah populer di tengah masyarakat.
Beberapa contoh kasus dan tip di atas menjadi bukti bahwa penipuan investasi crypto bisa terjadi dalam bentuk atau modus apa pun. Karena itu, selalu do your own research, kelola emosi dan risiko dengan baik, jika kamu ingin melakukan investasi crypto.
Saat melakukan investasi crypto, kalau untung, ya kamu sendiri yang menikmatinya. Kalau mengalami kerugian, kamu sendiri juga yang harus bertanggung jawab.