Banyak investor yang melakukan diversifikasi ke investasi bitcoin karena keuntungannya yang besar selama pandemi Covid-19 ini. Sebut saja Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Theter yang meroket harganya. Apa yang dilakukan oleh para investor terbilang lumrah karena balik lagi bahwa keuntungan dari aset kripto ini sangat menggiurkan. Tapi, memutuskan untuk masuk ke dunia investasi cryptocurrency, ada faktor psikologis yang mesti kamu kendalikan. Termasuk di dalamnya FOMO.
Bitcoin bisa dikatakan pemimpin aset kripto saat ini. Aset kripto ini pernah menembus $64.000 USD per koin, harga tertinggi selama sejarah cryptocurrency. Ethereum pun sempat mencapai $2.500 USD, bahkan Dogecoin yang dianggap ‘memecoin’ sempat memelesat menembus 400% dalam kurun waktu seminggu.
Gimana dunia investasi tidak gempar dengan kenaikan harga-harga tersebut di luar prediksi ahli ekonomi bahkan di kondisi pandemi seperti ini? Jadi, jangan heran kalau banyak orang sibuk mau ikut-ikutan investasi di aset kripto.
Daftar Isi
FOMO dan Investasi
Pada umumnya jika terjadi kenaikan harga yang tajam, pasar akan mengalami yang namanya koreksi atau penurunan karena adanya aksi jual. Kondisi pasar seperti layaknya roller coaster –naik turun- yang membuat para investor ini ‘kehilangan akal sehat’ dalam membuat keputusan investasi berdasarkan emosi.
Sebagai akibat ‘hilang akal sehat’ akan ada dua hal yang terjadi yakni, panic buying dan panic selling.
Panic buying merupakan kondisi saat kamu melakukan transaksi beli tanpa adanya pijakan keputusan yang bijaksana. Sedangkan panic selling adalah kebalikan dari panic buying.
Dua hal inilah yang erat kaitannya dengan istilah FOMO, akronim dari fear of missing out. Istilah ini ditujukan ke orang-orang yang takut untuk ketinggalan akan sesuatu hal, dalam kasus ini yaitu tren pasar dalam investasi aset kripto.
Mengelola faktor psikologis dalam hal ini emosi dan perasaan adalah sangat penting untuk menghadapi kepanikan. Apalagi saat melihat harga bitcoin yang turun setelah mencetak sejarah harga tertinggi.
Agar kamu tidak terjebak dalam kondisi FOMO, sebaiknya mengetahui seperti apa sih istilah yang sering muncul dalam investasi bitcoin ini.
Mengenal FOMO yang Menjadi Momok dalam Investasi Bitcoin
Sebenarnya istilah ini sudah lama ada, dan pastinya kamu sudah sering mendengarnya.
Istilah ini pertama kali diketahui publik di tahun 2013 oleh ilmuwan asal Inggris, Dr. Andre K. Przybylski. FOMO atau fear of missing out diartikan sebagai ketakutan akan ketinggalan satu hal.
Awal mulanya FOMO sering dikaitkan dengan perasaan cemas berlebihan yang dirasakan oleh seseorang saat teman atau keluarga berkumpul tanpa ada dirinya. Contohnya nih, orang yang FOMO akan merasa cemas apabila tidak diundang ke pesta nikah teman padahal semua yang dikenal menerima undangan. Dan salah satu hal yang memperparah FOMO ini adalah hadirnya media sosial.
Lalu, apa kaitannya FOMO dengan investasi bitcoin?
Sekarang ini istilah FOMO sering banget digunakan dalam dunia investasi, termasuk di dalamnya investasi aset kripto seperti bitcoin.
Di investasi bitcoin, istilah FOMO lebih ditujukan pada investor pemula yang baru memulai investasi aset kripto. Biasanya sebagai pemula yang masih dalam proses belajar, mereka mudah mengalami FOMO, yaitu perasaan atau keinginan untuk melakukan apa yang orang lain lakukan.
Para investor ‘muda’ ini akan ikuti saran pasar karena takut akan tertinggal. Ada sebuah perasaan ketakutan dalam diri investor pemula untuk tidak melewatkan peluang yang menghasilkan cuan atau sesuatu yang menarik. Karena ada perasaan takut ini, maka mereka cenderung mengikuti apa kata ‘senior’ agar tidak kehilangan peluang meraih keuntungan.
Bisa dibilang sekarang ini, transaksi aset Bitcoin masih ‘dikuasai’ emosi daripada penilaian karena volatilitasnya yang tinggi. Dan FOMO merupakan faktor besar yang mesti kamu pertimbangkan dan kendalikan saat melakukan investasi Bbitcoin.
Agar kamu tidak ‘tersesat’ dan dikuasai FOMO saat investasi bitcoin, lakukan 7 cara berikut ini untuk mengendalikannya.
7 Cara Mengatasi FOMO Saat Investasi Bitcoin
1. Kamu tidak akan selalu cuan
Melihat tingginya harga bitcoin, adalah hal wajar kalau kamu mengharapkan keuntungan yang besar pula. Nah, inilah yang sering kali menjadi awal mula FOMO. Oleh karena itu, coba ubah mindset bahwa investasi bitcoin itu nggak selalu bisa cuan. Ini pun berlaku di semua jenis investasi ya.
Jadi, cobalah untuk bersikap realistis dan siap menerima kerugian jika kamu salah menerapkan strategi, seperti kapan masuk pasar, misalnya. Siapkan ‘amunisi’ dengan merancang berbagai strategi termasuk menguasai analisis fundamental.
2. Tetapkan tujuan investasi untuk apa?
Balik lagi ke hal mendasar, untuk apa kamu melakukan investasi bitcoin? Ada nggak tujuan yang ingin kamu capai?
Jika kamu tidak punya tujuan investasi yang jelas ya apa yang akan dilakukan sia-sia. Menetapkan tujuan investasi membuat kamu terhindar dari sekadar ikut-ikutan hal yang lagi hype. Memiliki tujuan investasi bitcoin untuk apa, akan membuat kamu termotivasi untuk mempelajari hal-hal mendasar, aturan dan pastinya melakukan evaluasi.
3. Setop melihat pasar dan internet
Ini salah satu cara mudah dan efektif dalam mengurangi FOMO yang muncul.
Saat diri kamu mulai cemas dan ingin mengambil tindakan karena membaca berita tentang Bitcoin di berbagai media, maka sebaiknya ambil jeda untuk tidak melihat internet terlebih dulu. Setop scroling Instagram yang terkait crypto, setop buka market.
Just take your time to do something else.
Alihkan fokus kamu ke aktivitas lainnya seperti menemani anak bermain, menyiram tanaman, membaca, menonton film, dan lain sebagainya. Dengan mengalihkan fokus bisa membuat rasa cemas yang muncul perlahan reda dan tidak akan ada lagi ketakutan akan ketinggalan.
4. Hindari berpatokan pada insting
‘Penyakit’ dari investor pemula adalah cenderung menggunakan insting dibandingkan logika untuk menghasilkan keuntungan.
Saran dari para ahli ekonomi, apabila muncul perasaan ingin membeli beberapa koin karena harganya lagi hijau, sebaiknya ditahan dulu. Karena alam bawah sadar kita sering mengaburkan realitas dan akhirnya tercipta keputusan yang akan disesali.
5. Mempelajari penipuan berbasis FOMO
Sekarang ini zaman udah semakin canggih, dan penipuan pun bisa dibilang tidak ketinggalan akan hal ini. Nah, salah satu penipuan yang dimainkan menggunakan FOMO adalah skema pump-and-dump.
Pump and dump merupakan kejahatan yang berbahaya di pasar kripto. Ini terjadi ketika harga sebuah aset kripto “digoreng” (pump) hingga menjadi tinggi, kemudian “dibuang” (dump) sampai harganya kembali berada di titik sebelum pump.
Hal ini membuat para investor tertarik melihat harga yang naik, maka muncullah FOMO untuk membeli. Para penipu ini memanfaatkan harga yang sudah dimanipulasi saat tinggi dengan menjual koin mereka sehingga keuntungan yang diraup besar dengan mengorbankan para investor.
6. Baca statistik agar mendapatkan gambaran yang real
Terjun ke dunia investasi bitcoin berarti kamu mesti bisa meng-update pengetahuan.
Apalagi bitcoin dengan harganya yang tinggi tentunya menimbulkan imajinasi yang liar akan keuntungan legit dalam pikiran investor pemula. Setiap koin yang memasarkan diri dengan label “bitcoin baru” terlihat seperti peluang untuk meraup cuan yang banyak.
Untuk menghindari munculnya FOMO dengan iming-iming “bitcoin baru”, cobalah untuk melihat statistik bahwa untuk mencapai posisi berada di antara Bitcoin dan Ethereum ada ratusan koin yang harus dilewati dulu.
7. Evaluasi
Mengalami kegagalan karena FOMO ini sudah lumrah terjadi di investasi bitcoin. Hanya saja, kamu perlu untuk mengevaluasi apa saja kesalahan yang terjadi akibat FOMO agar tidak terulang lagi.
Coba cek, ada berapa banyak dana yang hilang, strategi apa yang akan kamu lakukan untuk menghindari FOMO. Evaluasi ini sangat penting untuk memperbaiki apa yang terlah terjadi khususnya emosional dan mengedepankan logika dalam menghadapi FOMO.
FOMO sangat bisa dihindari dan dikendalikan dengan melakukan tujuh cara di atas. Dan sekali lagi yang utama adalah pengetahuan kamu akan aset kripto. Teruslah belajar akan perubahan dunia cryptocurrency yang selalu berubah dengan cepat.