Binance dikenal menjadi bursa kripto terbesar. Karena itu, kamu perlu mengenal lebih dekat sosok pendirinya, Changpeng Zhao, atau yang lebih populer dengan nickname CZ.
CZ menjadi salah satu dari 9 orang kaya baru versi Forbes, lantaran gembungnya kekayaan dari peluang kripto hingga USD1.9 miliar. Sedangkan untuk daftar orang terkaya di dunia, CZ menempati urutan ke-1664, dan menjadi yang ke-216 orang terkaya di Tiongkok. Peringkat ini didapatnya terutama setelah mata uang kripto naik daun di tengah pandemi COVID-19.
Changpeng Zhao bisa dibilang beruntung. Dari iseng terjun ke dunia bisnis kripto, sekarang ia seperti mendapat peluang dari semakin populernya mata uang digital ini di tengah masa krisis dunia.
Mari kita mundur dulu sejenak, untuk melihat sepak terjangnya.
Daftar Isi
Masa Lalu Changpeng Zhao
Changpeng Zhao lahir di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Jiangsu. Ia kemudian pindah bersama keluarganya ke Vancouver, Kanada, mengikuti ayahnya yang merupakan seorang profesor geofisika, yang diasingkan dari negaranya lantaran dituding sebagai intelek proborjuis.
Zhao menghabiskan masa remaja dan mudanya untuk membantu menanggung hidup keluarga, dengan menjadi karyawan sejumlah bisnis. Termasuk juga bekerja di McDonald dan di pom bensin. Sementara ia juga kuliah di McGill University, Montreal, Kanada, di jurusan ilmu komputer.
Setelah lulus dari kuliah, Changpeng Zhao diterima bekerja di Bursa Efek Tokyo, dengan tugas utamanya mengembangkan software yang akan dipakai untuk mencocokkan proses transaksi perdagangan. Ia sempat pindah dan bekerja di Bloomberg Tradebook, New York, AS, juga sebagai pengembang software perdagangan berjangka.
Kariernya menanjak, dan di usia yang ke-27 tahun, CZ sudah menjadi ahli coding terkemuka. Ia mendapatkan promosi sebanyak 3 kali dalam 2 tahun, dan mengelola tim di New Jersey, London, dan Tokyo.
Tahun 2005, Zhao hijrah ke Shanghai dan mendirikan Fusion Systems yang mengembangkan sistem perdagangan frekuensi tinggi tercepat untuk digunakan oleh para pialang.
Saat itulah, CZ mulai berkenalan dan belajar lebih dalam tentang cryptocurrency, yang saat itu baru ada bitcoin saja. Sebagai modal, CZ rela menjual apartemennya loh.
Dari hari ke hari, CZ mulai semakin mengakrabi cryptocurrency dan berhasil menjadi salah satu dari tim crypto wallet di blockchain.info, dan menjabat sebagai head of development selama 8 bulan. Selanjutnya, CZ dipercaya sebagai CTO, alias chief technology officer, untuk OKCoin, dan jabatan ini dijabanin kurang dari satu tahun.
CZ lantas mengundurkan diri karena ia mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan bursa perdagangan aset digital miliknya sendiri.
Changpeng Zhao Mendirikan Binance
Changpeng Zhao meluncurkan Binance pada Juli 2017, dengan koinnya Binance Coin, setelah mendapatkan pendanaan sebesar USD15 juta yang dikumpulkannya dalam crowdfunding.
Tak perlu waktu terlalu lama, 8 bulan setelah didirikan, Binance menjadi bursa perdagangan kripto terbesar di dunia berdasarkan data April 2018. Binance mampu melakukan 1.4 juta layanan transaksi per detik, dan mampu menarik 6 juta pengguna setiap detiknya. Demi menjawab kebutuhan yang meningkat, CZ pun merekrut lebih banyak developer dan customer service, serta berbagai staf lain hingga mencapai jumlah 300 orang.
Dalam satu kesempatan, CZ melihat bahwa Binance berkembang sedemikian pesat hingga ke luar Tiongkok, dan dengan segera pula merelokasi bisnisnya ini ke Jepang. Efek berikutnya, ia melihat bahwa dominasi Tiongkok dalam volume perdagangan Binance tergeser. Saat ini, 38% pengguna Binance berlokasi di Amerika Serikat, dan Jepang merupakan pasar terbesar keduanya.
Penghargaan dari Forbes
Februari 2018, Forbes memasukkannya sebagai salah satu dari tiga besar Orang Terkaya di Cryptocurrency. Tahun 2021, diperkirakan kekayaan bersih CZ meningkat mencapai USD1.9 miliar.
Forbes sendiri menggambarkan Changpeng Zhao sebagai perpaduan antara Mark Zuckerberg dan Steve Jobs—sederhana, dengan baju kebesaran berupa hoodie hitamnya, dan penampilan kutu buku, dengan kacamatanya yang khas.
Yah, begitulah CZ. Penampilannya sama sekali tak glamor. Satu-satunya barang mewah yang dimilikinya—menurut pengakuannya—adalah 3 smartphone-nya. Ia tak punya jam tangan mewah, kapal pesiar, ataupun mobil.
Tak akan ada orang yang percaya bahwa ia adalah tokoh kripto ketiga terkaya jika Forbes tak merilis daftarnya.
Berbagai Kasus dan Kontroversi di Sekitar Changpeng Zhao
Dengan pencapaiannya, CZ memang berhak berbangga diri. Ia mengklaim, bahwa platform bursa kriptonya adalah yang teraman, timnya adalah yang tersolid. Dan dalam pertukaran terdesentralisasi seperti sekrang, hanya Binance yang mampu meng-cover layanannya.
Tapi, tak pelak, ia juga diterpa oleh banyak kasus serta tuduhan-tuduhan miring.
Tudingan Money Laundering
Binance menerima tudingan menjadi ajang pencucian uang sebesar lebih dari USD9 juta, di bulan September 2020. Tentu saja ini sedikit memengaruhi operasional Binance pada saat itu.
Changpeng Zhao juga dituduh menipu dan meraup untung besar dari investor kripto. Chainalysis Inc, sebuah perusahaan forensik blockchain, juga melaporkan adanya dana yang terkait aktivitas kriminal mengalir di perdagangan Binance.
Kasus Bitwise Report
Bitwise merilis sebuah laporan di bulan Maret 2019, yang menyatakan bahwa 95% spot bitcoin trading volume adalah palsu. Laporan tersebut didapat dari pengumpulan data yang melibatkan sejumlah 81 bursa kripto yang ada dengan volume perdagangan mencapai lebih dari USD1 juta.
CZ merespons laporan ini dengan menyebutkan, bahwa laporan tersebut bagus, tapi tak akan bisa dipahami oleh khalayak, terutama yang masih belum bisa membedakan transaksi kripto mana yang palsu dan yang asli.
Saat itu, pernyataan CZ menjadi backlash. Ia “diserang” oleh Larry Cernak dan Frank Chaparro, orang-orang di balik The Block, sebuah situs berita khusus kripto. CZ dikatakan berego sangat tinggi, sehingga tak mau menerima kritik.
Kasus Sequoia
Tahun 2017, perusahaan venture capital Sequoia menuduh Changpeng Zhao melanggar perjanjian eksklusivitas dalam aplikasi ex parte tanpa memberi notifikasi pada Zhao. Namun di bulan April 2018, hakim menolak gugatan Sequoia ini.
Alhasil di Mei 2019, Zhao melaporkan balik Sequoia ke pengadilan dengan tuduhan pencemaran reputasi dan penghilangan peluang keuntungan.
Wuih, saling melaporkan kayak seleb tanah air yang lagi cerai ya? #eh
Masih ada beberapa kasus lain yang melibatkan CZ–misalnya seperti kasus Craig Wright–ataupun kasus dibobolnya Binance oleh hacker di tahun 2019 lalu.
Nah, itulah sekilas mengenai Changpeng Zhao, self-made millionaire melalui bisnis kriptonya. Meski memang kerap bermasalah, baik sebagai individu atau juga dalam konteks perusahaannya, kisah hidup CZ harus diakui sangat inspiratif.
Kamu terinspirasi dan ingin mengikuti jejaknya? Bon voyage, then. Ingatlah untuk selalu siap bekerja keras dan tak takut mengambil risiko, seperti halnya CZ saat menapaki jenjang kariernya.