Smart Contract Cardano: Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Smart Contract Cardano: Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Cardano barangkali sudah akrab denganmu ya? Mengklaim dirinya sendiri sebagai blockchain smart contract Cardano yang bakalan mengungguli blockchain transaksi dan smart contract yang sudah ada.

Banyak yang menyebut, bahwa Cardano bisa jadi lawan yang kuat untuk Ethereum, si penyedia fitur smart contract yang pertama. Bahkan banyak yang menyebut smart contract Cardano sebagai “Ethereum Killer”.

Hmmm, lalu, apa sih yang menjadi keunggulannya? Mengingat koin ADA, yang merupakan koin bawaan asli Cardano sendiri, saat artikel ini ditulis menempati urutan ke-7 peringkat kapitalisasi kripto terbesar di dunia, dengan market cap sebesar $17,457,887,000.

Kalau kamu juga penasaran, mari kita berkenalan lebih lanjut dengan smart contract Cardano.

Memahami Apa Itu Smart Contract dan Apa Saja Keunggulannya?

Daftar Isi

Smart Contract Cardano: Apa dan Bagaimana

Pengembang blockchain Cardano membagi project ini dalam 5 tahap: Byron, Shelley, Goguen, Basho, dan Voltaire.

Tahap Shelley merupakan tahap ketika Cardano memperluas desentralisasi sistem blockchain-nya. Di fase Goguen, para pengembang menerapkan teknologi smart contract Cardano yang sebenarnya.

Smart contract Cardano yang diluncurkan September 2021 ini dapat digunakan untuk membangun dApps, atau aplikasi terdesentralisasi, persis seperti yang ditawarkan oleh Ethereum. Bedanya, Cardano memungkinkan semua penggunanya—baik yang masih amatir atau pro—untuk bisa menggunakan fitur ini seluas-luasnya. Untuk menggunakannya, pengguna hanya perlu memahami bahasa Plutus, yang berbasis bahasa pemrograman Haskell.

Saat mencapai fase Goguen, Cardano diperkenalkan pada audiens yang lebih luas terkait pemakaian Marlowe, yakni bahasa pemrograman berbasis DSL, atau domain specific language, yang digunakan untuk berbagai kontrak finansial yang dikembangkan dengan Plutus. Dengan demikian, siapa pun bisa memanfaatkannya meski tak punya basic ilmu teknologi yang terlalu geeky.

Marlowe juga hadir dengan Marlowe Playground, yaitu program pengembangan aplikasi yang dengan mudah dioperasikan bahkan oleh seorang non-programmer sekalipun. Benar-benar memanjakan masyarakat kripto, ya kan? Tambahan lainnya: smart contract Cardano juga akan siap digunakan untuk menciptakan berbagai token baru.

Baca juga:  Problematika Smart Contract di Indonesia: Lebih Banyak Positif atau Negatif?

How does it sound?

Ini Dia Cara Dapetin Ethereum Gratis – Mau Coba?

Smart Contract Cardano: Ancaman untuk Ethereum?

So, benarkah smart contract Cardano bisa mengancam eksistensi Ethereum yang merajai smart contract? Mari kita lihat beberapa hal berikut.

1. Tokenisasi aset

Kamu pasti sudah tahu bahwa hampir seluruh NFT yang kini banyak digemari itu dikembangkan di blockchain Ethereum via smart contract-nya yang berstandar ERC-271. Sementara, smart contract Cardano ternyata juga mengadopsi ledger mata uang, sehingga token-token baru pun berpeluang diciptakan, termasuk non fungible token atau NFT. Dengan demikian, Ethereum bisa jadi tak lagi mendominasi, pasalnya beberapa waktu belakangan banyak pengguna mengeluhkan gas fee di blockchain Ethereum yang naik.

2. Lebih user friendly

Dengan Plutus dan Marlowe, maka siapa pun dimungkinkan untuk bisa memanfaatkan smart contract Cardano tanpa kesulitan berarti, bahkan jika tak punya background teknologi sama sekali. Dengan demikian, sistem ekonomi terdesentralisasi ini bisa dinikmati oleh semua orang.

Apalagi skalabilitas transaksi Cardano juga lebih tinggi daripada Ethereum, bahkan jika Ethereum naik ke Ethereum 2.0 nantinya yang diharapkan mampu menyelesaikan 100.000 transaksi per deit dengan data konsumsi energi 95.95% lebih irit. Cardano dikabarkan akan mampu menyelesaikan 1 juta transaksi per detik.

Smart Contract Cardano: Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Bagaimana Perkembangan Smart Contract Cardano Saat Ini?

Dikutip dari akun Twitter Cardano Insights, jaringan blockchain Cardano akan menurunkan ukuran transaksi smart contract setelah pengembang menggunakan proposal CIP 31-33 yang ditayangkan di Vasil Hard Fork.

CIP ini bersifat formal, yang merupakan proses komunikasi teknis di luar rantai blockchain, dan dirancang untuk memberikan informasi kepada komunitas Cardano. Pengguna kripto seharusnya terbiasa dengan mekanisme ini, lantaran juga ada dalam jaringan Ethereum yang disebut dengan proposal perbaikan Ethereum.

Baca juga:  Masa Depan Cryptocurrency, Begini Sudut Pandang DASH

CIP tidak disajikan sebagai komitmen untuk proyek yang ada di blockchain Cardano dan bertindak lebih seperti solusi untuk masalah yang disebutkan secara umum dalam ekosistem tersebut.

CIP yang diharapkan untuk mengurangi ukuran transaksi pada jaringan adalah proposal 31-33, yaitu: input referensi, inline datum, dan skrip referensi. Semua solusi yang diusulkan sebagian besar dirancang untuk mengungkapkan data pada blockchain tanpa menghabiskan dan menciptakan kembali UTXOS melalui input baru.

Sementara smart contract Cardano sejauh ini belum menghadapi masalah dengan skalabilitas dan kemacetan jaringan, bahkan selama lonjakan jumlah transaksi dengan mekarnya solusi DeFi di jaringan. Meski demikian, pengembang sudah mengerjakan solusi yang seharusnya membuat blockchain siap untuk beban berat ketika itu datang.

Terlepas dari proses pengembangan aktif yang terjadi, ADA ternyata juga gagal menembus spiral kematian profitabilitas karena tetap menjadi salah satu aset berkinerja terburuk di pasar cryptocurrency dalam jangka panjang.

Saat artikel ini ditulis, ADA diperdagangkan pada $ 0,5 dan kehilangan 40% dari nilainya sejak awal bulan setelah kinerja pasar cryptocurrency umum.

Nah, itu dia sedikit ulasan mengenai smart contract Cardano, dan juga perkembangannya yang terkini. Semoga bermanfaat.