Stablecoin rupiah adalah jenis kripto yang diciptakan untuk meniru nilai mata uang fiat rupiah. Selain rupiah, juga ada euro, dollar, dan lainnya. Penggunanya memungkinkan untuk melakukan transfer nilai dengan biaya murah dan juga cepat ke seluruh dunia, sesuai karakteristik berbagai cryptocurrency yang dibangun dalam sistem jaringan blockchain, sekaligus menjaga stabilitas harga.
Stablecoin rupiah, atau rupiah token (IDRT), adalah token yang berbasis dari blockchain Ethereum yang punya harga seperti nilai rupiah. Masuk dalam kategori stablecoin karena aset kripto ini memiliki nilai stabil. Nilainya dipatok 1 banding 1 dengan rupiah yang disetorkan, artinya harga 1 IDRT akan setara dengan 1 rupiah saat digunakan transaksi, entah untuk pembelian ataupun penjualan.
Yuk, simak fakta lainnya berikut ini!
10 Fakta Stablecoin Rupiah
- PT Rupiah Token Indonesia sebagai pengelola harus menambah deposit rupiah di rekening Bank Kustodian pada setiap IDRT yang diterbitkan dan beredar.
- Ada sekitar 72,7 miliar total Rupiah Token yang beredar per 1 mei 2020 dengan jaminan dalam rupiah dan nilai yang sama menurut laporan audit.
- Stablecoin rupiah di blockchain dihadirkan untuk memberikan solusi pada pengguna kripto dalam melakukan transaksi di bursa global yang aman dan mudah menggunakan rupiah di blockchain.
- IDRT telah didistribusikan pada banyak platform seperti crypto wallet, exchange, hingga Binance, Zipmex, UPbit, TrustWallet, dan PundiX.
- Stablecoin rupiah dan stablecoin lainnya yang memasuki pasar Indonesia harus mematuhi peraturan dari pemerintah seperti dari Bank Indonesia (BI) dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Hadirnya stablecoin dengan mata uang rupiah karena tren pada ekonomi Asia setelah China mengeluarkan mata uang digital bank sentralnya sendiri yaitu e-RMB yang dinilai akan menjadi pemicu perubahan kebijakan moneter di seluruh wilayah pada masa depan.
- Rupiah token bukanlah sebuah produk investasi maupun produk pasar modal. Harga rupiah token ditujukan hanya untuk merefleksikan nilai rupiah.
- IDRT dikeluarkan di atas blockchain Ethereum karena Ethereum dikenal dengan kemampuan kontrak cerdas yang banyak digunakan, terpercaya, dan didukung komunitas di seluruh dunia. IDRT yang dijalankan di atas Ethereum membuat kompatibel dengan banyak exchange, wallet dan yang lainnya.
- IDRT punya karakteristik yang cepat, transparan, aman dari Ethereum Blockchain.
- IDRT disebut juga dengan ERC-20 Token yang dibangun di atas Ethereum.
Cara Kerja Stablecoin
Setelah mengetahui fakta-fakta tentang IDRT atau stablecoin rupiah, sebaiknya kamu perlu mengetahui stablecoin yang punya cara kerja berbeda secara umum, yaitu:
- Stablecoin yang didukung fiat: jenis yang populer karena didukung oleh mata uang fiat dengan rasio 1:1. Cara kerjanya yaitu penerbit atau bank menyimpan jumlah uang fiat sebagai jaminan dan mengeluarkan token dengan jumlah yang sama.
- Stablecoin yang didukung kripto: mirip seperti yang didukung fiat, perbedaannya hanya jaminan yang digunakan, yaitu mata uang kripto. Karena bersifat digital, maka penerbitnya ditangani oleh smart contract.
- Stablecoin algoritmik: tidak didukung oleh fiat atau mata uang kripto, sehingga patokan harga dicapai oleh algoritma dan smart contract yang mengelola pasokan token yang dikeluarkannya.
Kelebihan dan Kekurangan Stablecoin Rupiah
Stablecoin umumnya bermanfaat sebagai media pertukaran untuk melengkapi mata uang kripto karena punya sifat volatilitas yang sangat tinggi. Dalam hal inilah aset kripto jadi tidak bisa digunakan secara luas untuk kegiatan sehari-hari seperti pembayaran di toko-toko, maka stablecoin muncul untuk memecahkan masalah ini karena dinilai punya keadaan yang lebih stabil dan juga bisa diprediksi.
Stablecoin bukan menjadi tameng volatilitas saja, melainkan bisa juga memainkan peran dalam menyatukan mata uang kripto dengan pasar keuangan tradisional. Adanya bentuk mata uang digital yang stabil akan membuat penggunaan mata uang kripto dalam pasar kredit dan hutang meningkat. Sebab sampai saat ini pasar jenis ini masih didominasi oleh mata uang fiat yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Bukan hanya itu saja, stablecoin juga bisa digunakan oleh pedagang dan investor untuk melindungi nilai portofolio. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pada saat mengalokasikan persentase tertentu pada portofolio secara efektif. Lalu, stablecoin juga dapat mempertahankan penyimpanan nilai untuk membeli mata uang kripto lain pada saat harga turun. Tentu ini merupakan strategi yang efektif!
Stablecoin dapat digunakan bukan sebagai alat tukar saja, tapi sebagai safe heaven bagi investor dan pedagang. Stablecoin adalah alat yang ampuh yang digunakan untuk memperkuat ruang mata uang kripto dan sangat berguna pada lingkungan pasar yang punya volatilitas tinggi.
Namun, stablecoin juga punya kelemahan. Jenis stablecoin yang dijamin fiat pada kenyataannya kurang terdesentralisasi jika dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya karena entitas pusatnya masih memerlukan penyimpanan aset pendukung. Stablecoin juga termasuk dalam teknologi baru, sehingga masih perlu waktu untuk berkembang lagi menjadi lebih baik. Bahkan stablecoin rupiah IDRT dinilai kurang meningkatkan gairah masyarakat Indonesia dalam investasi kripto.
Apakah kamu tertarik menggunakan stablecoin rupiah?