Mengenal Indikator RSI Crypto dan Cara Membacanya

Mengenal Indikator RSI Crypto dan Cara Membacanya

Untuk yang sudah menggeluti dunia trading pasti tak asing lagi ya dengan istilah RSI atau Relative Strength Index. Jadi, indikator RSI merupakan salah satu indikator yang sering digunakan para trader dalam menentukan strategi mereka, termasuk ketika melakukan trading aset kripto.

Indikator itu penting dalam trading karena hal tersebut merupakan perhitungan matematis yang nantinya akan digunakan sebagai garis di grafik harga dan sangat membantu trader dalam mengidentifikasi sinyal juga tren pasar.

Karena ada banyak yang mesti dianalisis pada grafik harga, maka indikator inilah yang membantu menyederhanakannya. Oleh karena itu, indikator mesti dipelajari oleh trader pemula.

Jadi, paham ya mengapa indikator ini sangat penting untuk dipelajari sebagai bagian dari analisis teknikal. Di dunia trading sendiri dikenal ada empat indikator yang digunakan untuk menyusun strategi yakni:

  • Moving average
  • Relative strength index
  • Stochastic
  • Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Bagi pemula yang belum paham tentang indikator RSI namun akan terjun ke dunia trading crypto, di artikel ini akan dibahas tentang seluk-beluk juga cara membacanya.

Daftar Isi

Pengertian dan Sejarah Indikator RSI

J. Welles Wilder, Jr

Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator yang dikemukakan oleh penemunya yaitu J. Welles Wilder, Jr di dalam bukunya yang bertajuk New Concept in Technical System tahun 1978.

Indikator RSI (Relative Strength Index) merupakan indikator yang digunakan dalam menghitung sebuah perbandingan antara daya tarik kenaikan juga penurunan harga, nilainya biasa berkisar 0-100.

Jika kamu menggunakan indikator RSI maka kamu akan bisa mengetahui apakah suatu harga yang ada di pasar itu sudah overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Secara prinsip, penggunaan dari indikator RSI sangatlah mudah.

Baca juga:  Pasar Crypto dan Fakta-Fakta Bullish dan Bearish yang Perlu Diketahui

Bagi pemula, pasti agak bingung ya bagaimana cara membaca indikator RSI di mana aset kripto sudah overbought ataupun oversold?

Cara Membaca Indikator RSI

Jadi di indikator RSI itu menggunakan skala 0-100 di grafik. Kamu cukup tahu arti dari angka tersebut. Berikut panduan cara membacanya.

Sumber: Investopedia
  1. Indikator RSI mendekati angka 0, artinya aset kripto mengalami oversold (jenuh jual). Pengertian oversold adalah kondisi pasar di mana sebuah aset diperdagangkan di bawah harga intrinsiknya, nah ini memiliki potensi untuk bisa naik kembali.
  2. Angka indikator RSI mendekati angka 100, berarti aset kripto mengalami overbought (jenuh beli). Pengertian overbought adalah kondisi pasar di mana aset diperjualbelikan di level harga yang tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding nilai intrinsiknya. Ke depannya, harga aset tersebut dipercaya akan kembali terkoreksi.
  3. Apabila indikator RSI berada di angka 50%, maka kondisi pasar sedang tidak bisa menentu apa akan menjual aset atau membeli. Nah, untuk menganalisis kondisi pasar seperti ini diperlukan indikator tambahan yang sudah disebutkan di atas dalam menentukan langkah trading yang akan dilakukan.

Mengapa analisis sangat membutuhkan indikator RSI? Berikut alasannya.

Memanfaatkan Automated Trading, Apa Keuntungannya?

3 Alasan Indikator RSI Penting Digunakan

Ada tiga alasan utama yang menyebabkan mengapa indikator RSI sangat penting digunakan dalam melakukan analisis.

  1. Indikator RSI mempunyai pola yang mirip dengan closing chart. Ini berarti, kamu akan bisa mengonfirmasi prediksi juga asumsi saat trading berlangsung.
  2. Indikator RSI memberi dukungan akan informasi yang lebih bagus tentang tren harga dibanding closing chart umum. Ketika harga sedang mengalami downtrend, kamu akan berpikir bahwa saat itu udah terjadi oversold. Nah, indikator RSI akan sangat membantu dalam mengonfirmasi apakah harga tersebut sudah benar oversold atau hanya terjadi downtrend saja. Dengan adanya analisis indikator ini, kamu bisa melakukan trading dengan menggunakan informasi yang valid.
  3. Kamu bisa mengetahui lebih cepat ketika harga mengalami perubahan tren ataupun berbalik harga. Apabila harga downtrend gagal mencapai area di bawah 30 dan berbalik arah tapi tidak menyentuh garis angka 70, ini berarti tren bisa saja sedang melambat. Juga sebaliknya. Fenomena ini disebut divergensi.
Baca juga:  Pajak Trading Crypto di Indonesia: Bagaimana Penerapannya?

Ringkasnya, indikator RSI akan membantu kamu dalam mencari tahu momentum dimulai atau berakhirnya sebuah downtrend juga uptrend.

Ketika sudah bisa membaca indikator RSI dalam trading crypto, nah bagaimana cara menggunakan agar tradingnya bisa efektif?

Mengenal Indikator RSI Crypto dan Cara Membacanya

Cara Menggunakan Indikator RSI Agar Trading Bisa Lebih Efektif

Saat Overbought

Walaupun pada umumnya RSI menggunakan patokan angka 70 untuk menandakan overbought, tapi kamu bisa kok mengatur batas sendiri dalam menganalisis pergerakan aset kripto.

Yang perlu diingat adalah overbought merupakan kondisi yang rawan terjadi koreksi harga. Apabila sudah terlalu jenuh, maka tren harga biasanya akan balik turun, itulah mengapa kamu mesti memanfaatkan kondisi tersebut untuk meraih keuntungan.

Umumnya sinyal bullish biasa terjadi ketika harga berada di atas ambang angka 50. Jadi, ketika kondisi itu terjadi, kamu mesti siap-siap ambil momentum begitu aset kriptomu ada di level ini.

Saat Oversold

Tapi, ketika harga berada di bawah angka 50, itu berarti kamu mesti waspada. Karena, harga aset kriptomu barangkali terindikasi mengalami bearish  dan angka indikator RSI bisa terus melandai bahkan menembus garis oversold.

Kondisi oversold ini secara harfiah akan terjadi ketika harga berada di bawah nilai intrinsik. Oleh karena itu, situasi ini akan berpotensi menyusulnya sinyal rebound yaitu ketika harga mulai berangsur pulih.

Ketika terjadi oversold kamu mesti bisa menggunakan momentum ini dalam membeli aset kripto. Apabila kamu melakukan perhitungan yang matang, RSI bisa leverage keuntungan kamu ketika harga aset mulai membaik.

Saat Divergensi

Ketika tren mulai kehilangan momentumnya, maka kamu harus waspada karena inilah yang dinamakan kondisi divergensi. Baik momentum bearish ataupun bullish, kedua kondisi ini akan kehilangan momen ketika harga berbalik arah. Kesempatan inilah yang mesti kamu manfaatkan dalam memperbesar margin keuntungan apabila kamu pintar membacanya.

Baca juga:  Stablecoin Staking untuk Passive Income? Bisa Saja!

Biasanya kondisi divergensi ini terjadi ketika harga mengalami kenaikan tapi RSI tidak mengikutinya. Ini disebabkan karena indikator RSI adalah data historis maka garisnya akan berbeda dengan data terkini.

Tren divergensi ini secara langsung memberitahu kamu ketika tren tengah melemah dan siap untuk berbalik arah secara tajam. Jadi, berhati-hatilah.

Mengenal 7 Candlestick Pattern Single dalam Analisis Teknikal Crypto untuk Pemula

Mempelajari analisis teknikal ini nggak bisa kamu lakukan dalam waktu semalam. Perlu latihan dengan turun langsung melihat kondisi trading crypto. Akan ada trial dan eror ketika menggunakannya. Dan percayalah justru itu yang akan membuatmu semakin mengerti indikator ini.

Yang perlu diingat adalah penting bagi kamu untuk mengerti bagaimana cara kerja indikator dalam mengalkulasi, karena ini menjadi jalan untuk mengetahui kekuatan sekaligus kelemahan. Indikator RSI merupakan alat terbaik dalam menentukan cara kamu menyusun strategi trading. Namun seperti indikator lainnya, jika tidak jeli memperhitungkan maka kamu akan mendapat kerugian.

Sebaiknya pastikan dulu sebelum menggunakannya. Dan jangan lupa menyimpan data ketika kamu melakukan trading.