Bagaimana Cara Kerja Blockchain Wallet?

Bagaimana Cara Kerja Blockchain Wallet?

Apabila kamu tengah mencari wallet yang memiliki reputasi dan tingkat keamanan baik dalam menyimpan aset kripto, blockchain wallet bisa dimasukkan ke dalam daftar.

Mata uang crypto seperti Ethereum dan Bitcoin menjadi semakin popular dari waktu ke waktu seiring banyaknya inovasi yang diciptakan menyaingi mata uang fiat. Memiliki cryptocurrency, maka perlu bagi kamu untuk memahami cara kerja blockchain wallet.

7 + 3 Cara Cepat Mendapatkan Uang Banyak dalam Sehari dengan Bitcoin

Daftar Isi

Apa itu Blockchain Wallet?

Blockchain wallet merupakan program perangkat lunak yang bisa digunakan oleh user dalam mengelola beberapa mata uang crypto seperti Ethereum dan Bitcoin. Fungsi dari blockchain wallet yaitu mengirim dan menerima berbagai token cryptocurrency yang dimiliki user di dalam jaringan blockchain.

Nah, jaringan blockchain merupakan suatu sistem database ledger dari mata uang kripto yang menghubungkan pengguna node seperti smartphone atau PC. Ringkasnya, blockchain wallet ini menyimpan kunci ‘pribadi’ yakni berupa password kita dan kunci ‘publik’ yang nantinya akan digunakan sebagai cara aman untuk dompet melakukan ‘komunikasi’ dengan database cryptocurrency blockchain.

Transaksi menggunakan wallet ini aman karena mengandung kode kripto di dalamnya. Kamu juga bisa mengakses blockchain wallet melalui website, termasuk juga secara mobile dan identitas serta keamanan dari pengguna terus ditingkatkan.

Jadi, blockchain wallet menyediakan segala bentuk fitur yang penting digunakan oleh pengguna dalam melakukan transfer dan menukar uang secara aman di antara beberapa pengguna.

Menggunakan blockchain wallet ini sama seperti kamu memakai PayPal dalam mengirim atau menerima uang. Tapi, kalau di blockchain wallet uang yang kamu miliki ya dalam bentuk cryptocurrency.

Cara Kerja Blockchain Wallet

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa blockchain wallet merupakan dompet digital yang bisa menyimpan, menerima dan juga mengirim berbagai mata uang kripto.

Di dalam dompet digital ini tersimpan private key yang digunakan dalam menandai seluruh transaksi yang kamu lakukan ke dalam jaringan blockchain. Nah, kunci inilah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa kamu adalah pemiliki cryptocurrency tersebut dan selanjutnya bisa melakukan transaksi.

Baca juga:  4 Hal tentang Hashrate Mining dalam Aset Kripto yang Harus Diketahui Pemula

Untuk lebih jelasnya bisa kamu simak di bawah ini ya.

Di blockchain wallet ada yang namanya public key dan private key. Ketika kamu membuat blockchain wallet, kamu akan menggunakan kedua kunci ini untuk terhubung dengan wallet.

Analoginya seperti ini, kamu memiliki e-mail, untuk menerima e-mail dari seseorang maka kamu akan memberikan alamat e-mail. Tapi, memberitahu alamat e-mail yang kamu punya bukan berarti seseorang bisa mengirimkan pesan ke orang lain menggunakan e-mail kamu bukan? Karena mereka membutuhkan password untuk bisa mengakses e-mail kamu.

Nah, di sinilah kesamaan antara blockchain wallet dengan alamat e-mail. Public key ini seperti alamat e-mail kamu, yang bisa diberikan ke orang-orang untuk mengirim dan menerima pesan.

Sedangkan private key seperti password e-mail. Ini tidak boleh diberitahukan ke orang lain. Karena dengan password ini kamu bisa mengecek apa saja e-mail yang diterima dan mengirimkan e-mail.

Ringkasnya, di blockchain wallet kamu harus menjaga private key agar tidak diketahui oleh orang lain. Tapi, untuk public key bisa kamu bagikan untuk memudahkan melakukan transaksi (mengirim dan menerima dana).

Semoga paham, ya.

Adapun kelebihan dari blockchain wallet sebagai berikut :

  • Mudah untuk digunakan, kurang lebih sama dengan kamu menggunakan PayPal dalam melakukan transaksi.
  • Keamanan yang tinggi.
  • Bisa melakukan transaksi antar negara.
  • Fee transaksi yang rendah, lebih rendah dari biaya transfer oleh lembaga keuangan konvensional.
  • Bisa melakukan transaksi lebih dari satu mata uang kripto.

Lalu, ada berapa jenis blockchain wallet?

Bagaimana Cara Kerja Blockchain Wallet?

Jenis-jenis Blockchain Wallet

1. Hot Wallets

Ini merupakan dompet digital yang paling umum karena mudah dibuat dan digunakan. Biasanya dompet digital ini akan terbentuk otomatis ketika kamu membuat akun di platform seperti DeFi, exchange kripto atau mengunduh langsung di smartphonemu.

Baca juga:  Decentralized Autonomous Organization (DAO): Apa Artinya?

Pada umumnya hot wallets digunakan dalam kegiatan kripto sehari-hari seperti transaksi misalnya. Karena, dompet digital ini selalu terhubung dengan internet jadi kamu pun bisa dengan mudah memindahkan mata uang kripto sambil duduk santai.

Ternyata hot wallets berperan juga sebagai fasilitator dan pencatat segala bentuk transaksi kriptomu. Perangkat lunak ini akan memfasilitasi transaksi yang kamu lakukan dengan mencatat setiap perubahan transaksi. Lalu, catatan tersebut akan disimpan dalam buku besar di jaringan blockchain. Inilah yang membuat dunia kripto begitu transparan dan tidak membutuhkan pihak ketiga.

Kunci kepercayaan pemegang aset kripto ke hot wallets adalah di penggunaan kunci kriptografi di dalamnya.

Dompet digital ini menggunakan public key (seperti username) dan private key (layaknya password) agar pengguna bisa mengaksesnya. Jadi, walaupun terhubung dengan internet, kamu bisa menjadikan hot wallets sebagai ‘ruang pribadi’ di dunia digital.

Berikut ini contoh hot wallets :

  • Mobile wallets, seperti Trust Wallet dan Edge
  • Desktop walets, seperti Electrum dan Armory
  • Hybrid wallets, seperti BTCPay dan Blockchain

Nah, untuk memutuskan mana yang cocok untuk kebutuhan kamu, sebaiknya lakukan pendalaman seperti membaca referensi dari jenis hot wallets di atas.

2. Cold Wallets

Dompet digital yang satu ini kebalikan dari hot wallets. Ya, dompet ini tidak terhubung dengan internet. Tapi, kamu bisa kok menghubungkannya jika ingin melakukan transaksi saja.

Karena tidak terhubung dengan internet, banyak yang menganggap dompet ini jauh lebih aman sebagai tempat penyimpanan mata uang kritpo.

Ada dua jenis cold wallets yang bisa digunakan dan keduanya memiliki bentuk fisik layaknya kertas maupun flashdisk.

Hardware wallets

Jenis cold wallets ini menggunakan medium fisik dalam bentuk USB stick dalam menyimpan private key. Jadi, kamu akan merasa nyaman karena kunci utama dalam membuka dompet digitalmu jauh dari serangan hacker.

Baca juga:  Memahami Apa Itu Smart Contract dan Apa Saja Keunggulannya?

Paper wallets

Paper wallets merupakan kertas yang berisikan informasi seperti private key dan alamat publik.

Jadi, dompe digital ini berupa selembar kertas yang memuat QR code dan kunci yang akan memfasilitasi kamu melakukan transaksi kripto.

3. Hosted Wallets

Hosted wallets digunakan karena hadirnya pihak ketiga dalam menyimpan aset kripto bagi kamu. Kurang lebih seperti cara bank menyimpan uang di dalam tabungan atau rekening giro.

Keuntungan menggunakan dompet digital ini adalah kamu tak perlu khawatir apabila lupa public key dan private key. Dan ketika menggunakan dompet ini juga, kamu nggak perlu takut akan kehilangan seluruh aset kripto yang dimiliki walau lupa password.

4. Non- Custodial Wallets

Ini merupakan jenis dompet digital yang memberikan kendali penuh atas aset kripto yang kamu miliki serta tidak bergantung pada pihak ketiga dalam menjaga keamanan aset. Walaupun dompet ini menyediakan software yang diperlukan dalam menyimpan aset kripto namun tanggung jawab untuk mengingat dan menjaga password sepenuhnya ada di tangan kamu.

Bagaimana jika kamu lupa dengan private key? Ya, kamu tidak bisa mengakses aset kripto tersebut. Dan apabila ada pihak lain yang tahu private key miikimu, maka mereka akan mendapatkan akses penuh atas aset kripto milikmu.

Memiliki aset kripto, berarti kamu juga harus mempunyai blockchain wallet. Tak perlu menggunakan semuanya, namun pilihlah salah satu yang pas dengan kebutuhan.